Korea Selatan merupakan negara terpintar nomor satu di dunia menurut data OECD. Banyak penduduknya lulusan dari STEM (Science. Technology. Engineering. Math). Prospek yang sangat dibutuhkan pada abad 21.
Negara ini sukses menggeser posisi Finlandia sebagai The Smartest Country. Padahal konsep belajarnya berbeda jauh dengan Finlandia. Mau tahu rahasianya?
Ini, nih rahasianya!
Disana, pendidikan adalah hal yang paling penting. Karena merupakan tonggak perekonomian bagi suatu negara. Pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mengubah nasib seseorang. Rakyat jelata akan berubah menjadi sangat terhormat jika ia sukses dalam pendidikannya.
Biasanya murid di sana baru pulang sekolah jam 10 malam, terutama murid SMA. Bagi kita itu pasti exstrem banget. Namun orang tua murid selalu mendukung akan aturan sekolah yang exstrem tersebut.
Mereka pasti akan belajar mati-matian sampai kurang tidur jika mendekati hari ujian. Apalagi ujian masuk universitas, ini adalah perjuangan antara hidup dan mati bagi mereka.
Orang tua murid rela menghabiskan sepertiga dari penghasilannya hanya untuk membiayai les anak. Hal ini terlihat jelas begitu berharganya pendidikan disana.
Korea Selatan memberikan akses internet berkecepatan tinggi di setiap sekolah, untuk memudahkan siswanya mengeksplore pengetahuan. Dan juga memberikan banyak beasiswa untuk anak yang kurang mampu.
Orang Korea sudah terbiasa hidup dibawah tekanan. Karena struktur pendidikannya tergolong kompetitif dan ketat. Mereka berkemauan tinggi untuk masuk universitas bergengsi disana.
Tidak salah kalau guru adalah sosok dibalik hebatnya seorang murid. Disana profesi guru mendapatkan gaji yang tidak sedikit, kira-kira $2.500 atau sekitar 33 juta per bulan. Bahkan mengajar online pun bisa jadi milyarder.
Yang sering nonton drakor pasti tahu deh kalau di kantin sekolah Korsel ada bermacam makanan segar tiap porsi. Hal ini tentu akan mencukupi kebutuhan nutrisi otak. Bahkan banyak makanan Korea yang dibuat dari fermentasi.
Mereka memiliki prinsip dengan adanya banyak murid, mereka akan dilatih bersosialisasi dalam komunitas tersebut. Berbanding terbalik dengan negara kita yang membatasi jumlah murid per kelas atau lebih sedikit lebih baik.
Menurut mereka mandi adalah kegiatan yang banyak menyita waktu. Mereka mandi seperlunya saja. Paling tidak hanya 1 kali sehari saat malam hari.
Namun dibalik itu semua, sangat disayangkan bahwa Negeri Gingseng ini memiliki angka tertinggi bunuh diri di dunia. Dikarenakan banyak anak sekolah yang tertekan akan padatnya kegiatan sekolah dan tuntutan orang tua masing-masing. Kita ambil contoh yang sesuai dengan kebudayaan kita saja ya.