ilustrasi teks (unsplash.com/Annie Spratt)
Kalimat pasif sudah pasti punya susunan kalimat yang berbeda dengan kalimat aktif. Dilihat dari letak objek dan predikat atau kata kerjanya, kalimat pasif dibagi menjadi empat jenis. Berikut ini penjelasannya.
A. Kalimat Pasif Transitif
Cara mudah mengetahui kalimat pasif ini adalah berpola O-P-S atau O-P-S-K dan biasanya menggunakan imbuhan di- atau di- dan -an. Contoh kalimatnya adalah:
Kopi itu diminum ayah.
O P S
Padi dipanen oleh para buruh tani
O P S
B. Kalimat Pasif Semitransitif
Berbeda dengan pasif transitif, pasif semitransitif justru punya ciri tidak memerlukan objek dalam kalimatnya. Dengan begitu, pola dari kalimat ini adalah S-P, S-P-K, atau S-P-Pelengkap/Keterangan.
Nina terpeleset tadi pagi.
S P Ket.
Kami berdoa untuk keselamatanmu.
S P Pel.
C. Kalimat Pasif Tindakan
Jenis kalimat pasif yang ini posisi predikatnya punya peran sebagai pembentuk tindakan tertentu. Biasanya, verba pada kalimat ini berimbuhan di- atau di-kan. Contohnya adalah:
- Pencuri itu telah ditangkap polisi.
- Film terbaru Kim Go Eun ditonton jutaan orang.
- Bola itu ditendang sangat keras oleh Budi.
D. Kalimat Pasif Keadaan
Klaimat pasif keadaan punya ciri predikatnya berperan sebagai keadaan dari sang subjek. Adapun imbuhan yang umum dipakai adalah ke-an. Berikut ini contoh kalimatnya:
- Dia ketiduran di kelas.
- Rino ketahuan mencuri uang teman sekelasnya.
- Adik selalu kesiangan saat sampai sekolah.