Kapan Hari Ibu 2024 Dirayakan? Simak Sejarahnya!

- Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember untuk menghargai perjuangan ibu di Indonesia.
- Diresmikan pada 1959 oleh Presiden Sukarno, hari tersebut bertepatan dengan Kongres Perempuan Pertama pada 1928.
- Peringatan Hari Ibu diharapkan mendorong pengakuan dan persatuan perempuan dalam membangun Indonesia.
Setiap bulan Desember, tepatnya pada tanggal 22 Desember, kita semua akan memperingati Hari Ibu. Hari tersebut merupakan hari di mana kita menghargai dan merayakan perjuangan ibu-ibu di seluruh Indonesia. Kamu bisa merayakan Hari Ibu dengan berbagai cara.
Nah, melalui artikel ini kita akan membahas pengertian hingga makna merayakan Hari Ibu. Jangan sungkan untuk merayakannya dengan ibumu, ya!
1. Kapan Hari Ibu dirayakan?

Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Hari ini juga bisa menjadi hari menghargai perjuangan ibumu yang selama ini mendidik dan membesarkanmu. Ibumu sudah merawatmu sejak kecil sampai sekarang, sehingga ada baiknya kamu merayakannya di hari spesial tersebut.
Kamu bisa memperingati hari spesial untuk ibu dengan membantu pekerjaan ibu di rumah, memberikan hadiah, dan juga mengucapkan hal-hal menyentuh kepada ibumu atas perjuangannya selama ini. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk memperingati Hari Ibu, loh.
2. Sejarah Hari Ibu

Hari Ibu diresmikan melalui Dekrit Presiden Sukarno pada 1959. Tanggal 22 Desember dipilih karena bertepatan dengan hari digelarnya Kongres Perempuan Pertama pada 1928. Kongres Perempuan Pertama dicatat dalam sejarah sebagai momen penting, karena ketika itu, para perempuan bersatu memperjuangkan hak-hak perempuan dan membangun kesadaran akan persatuan kaum perempuan.
Dilansir buku Kongres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang (2007), Susan Blackburn menuliskan, pada 22 Desember 1928, bertempat di sebuah pendopo Dalem Jayadipuran milik Raden Tumenggung Joyodipoero, ratusan orang berkumpul. Pada saat itu, sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.
Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan, pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah di bentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Melalui PPPI tersebut terjalinlah kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.
3. Makna Hari Ibu

Peringatan Hari Ibu diharapkan menjadi daya ungkit untuk mendorong semua kepentingan dan masyarakat. Hal ini agar perempuan mendapat pengakuan akan peran pentingnya dalam berbagai sektor pembangunan.
Perempuan Indonesia juga diharap dapat terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya agar berani bersuara menentukan arah kebijakan dan tujuan bernegara. Peringatan Hari Ibu pun diharapkan mampu meningkatkan persatuan perempuan dan saling menginspirasi dalam membangun Indonesia.
Dikutip laman resmi Badan Penjamin Mutu Pendidikan Riau, dijelaskan, bahwa peringatan Hari Ibu bukan bermakna penghargaan terhadap para ibu semata. Maksud dari Hari Ibu bermakna juga sebagai penghargaan untuk perempuan secara keseluruhan yang ada di Indonesia.
Mereka perempuan yang telah memperjuangkan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia, perempuan yang merupakan seorang ibu, perempuan yang menjadi warga negara, adalah mereka yang diberikan penghargaan dalam Hari Ibu. Hari Ibu juga disimbolkan sebagai bentuk kebangkitan dan persatuan atas perjuangan para perempuan dari kebangkitan perjuangan bangsa. Hari Ibu bermakna sebagai langkah untuk terus melanjutkan semangat para pahlawan perempuan dalam mempertahankan NKRI.