6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morrie

Berikut adalah 6 pelajaran berharga yang bisa kita petik

Pernah mendengar buku berjudul Tuesday with Morrie? Buku yang ditulis Mitch Albom tersebut merupakan salah satu buku terlaris. Tak tanggung-tanggung, buku itu bahkan telah diterbitkan di 49 wilayah, diterjemahkan ke dalam 45 bahasa di mancanegara, dan terjual sebanyak lebih dari 40 juta kopi di seluruh dunia.

Pertama kali terbit pada tahun 1997, buku tersebut sebenarnya merupakan sebuah memoar yang dibuat oleh Mitch Albom untuk mengisahkan profesornya, Morrie Schwartz. Di dalam buku itu, Mitch Albom menceritakan pengalamannya bersama profesor6 Pelajaran Hidup dari Tuesday with Morrienya yang mengidap penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) di usia '70-an.

Tak heran, dalam buku itu ada banyak pelajaran tentang kehidupan yang bisa kita ambil. Berikut ini adalah enam contohnya.

1. Jadilah manusia seutuhnya

6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morrieilustrasi berbagai (pexels.com/suraphat)

Have you found someone to share your heart with?
Are you giving to your community?
Are you at peace with yourself?
Are you trying to be as human as you can be?
(Albom, 2017:34)

Dalam hidup ini, terlebih di tengah gempuran hustle culture, kita sering kali terlalu fokus mengejar hal-hal material yang mungkin sebenarnya hanya kita kejar karena tuntutan sosial. Karier, jabatan, kekayaan, kepopuleran. Tak ada salahnya mengejar materi, tetapi ingatlah selalu untuk tetap menjadi manusia seutuhnya: berbagai dengan sesama, mengerjakan sesuatu dengan penuh rasa syukur dan cinta, serta berdamai dengan diri sendiri.

2. Jangan takut menua

6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morrieilustrasi orang tua yang bahagia (pexels.com/pixabay)

Menua mungkin termasuk salah satu hal yang paling ditakuti oleh sebagian besar orang. Sebab dengan seiring bertambahnya usia, artinya kita telah banyak melewati masa yang tak mungkin bisa kita ulang kembali. Padahal, dalam masa-masa itu, sering kali banyak kesempatan yang, entah sengaja entah tak sengaja, terlewat begitu saja. 

Menurut Morrie, kita tak seharusnya takut menjadi tua. Dengan menua, artinya kita telah berkembang. Tanpa menua, kita tak akan terjebak dalam satu zona dan tak akan pernah ke mana-mana. Orang yang takut menua mungkin adalah orang yang tidak menjalani masa mudanya sepenuh hati. Jadi, selagi masih ada kesempatan, manfaatkanlah setiap waktu yang ada.

Aging is not just decay, you know. It’s growth. It’s more than the negative that you’re going to die, it’s also positive that you understand you’re going to die, and that you live a better life because of it.
(Albom, 2017:118)

3. Ciptakan nilai dan kebahagiaanmu sendiri

6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morrieilustrasi bunga sakura: fokus menemukan kebahagiaan pribadi (pexels.com/jenna-hamra)

Dunia modern sepertinya tidak pernah lelah untuk menanamkan nilai-nilai kapitalisme dalam kehidupan kita. Setiap detik, kita selalu diingatkan untuk terus bekerja, mengejar kekayaan demi bisa menikmati hidup mewah: membeli barang-barang mewah dan segalanya.

Belum lagi, orang-orang di sekitar kita sering kali ikut-ikutan menuntut kita untuk menjadi begini dan begitu. Tanpa kita sadari, kita pun hanyut dalam buaian dongeng kapitalisme itu. Padahal sebenarnya, tanpa barang-barang mewah itu pun kita bisa hidup dan akan tetap baik-baik saja. Menurut Morrie, lebih baik kita menciptakan nilai untuk diri sendiri. Berhentilah mengizinkan diri untuk diperbudak oleh pandangan masyarakat dan mulailah mengejar sesuatu yang benar-benar penting bagi kita.

Forget what the culture says. I have ignored the culture much of my life. I am not going to be ashamed. What’s the big deal?
(Albom, 2017:116)

dm-player

Baca Juga: 6 Alasan untuk Mengenal dan Sadar akan Nilai Diri, Bersinarlah!

4. Maafkan dirimu, lalu maafkanlah orang lain

6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morrieilustrasi perempuan yang sedang bersedih (pexels.com/rdne)

Forgive yourself before you die. Then forgive others.
(Albom, 2017:165)

Bagi sebagian orang, memaafkan mungkin bukan hal yang mudah. Jangankan untuk memaafkan diri sendiri, memaafkan orang lain pun rasanya berat. Kita tak jarang menyesali banyak hal yang terjadi di masa lalu, lantas lagi-lagi menyalahkan diri atas kejadian tak mengenakkan itu. Padahal, tak ada sesuatu yang terjadi tanpa alasan. Mungkin kita tak menyadari, tetapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah jalan terbaik yang Tuhan tunjukkan.

Kita pun hanya manusia biasa yang pasti akan melakukan banyak kesalahan dalam hidup. Jadi maafkan diri kita atas semua kesalahan yang telah kita perbuat di masa lalu. Berdamailah dengan diri sendiri dan belajarlah untuk memperbaiki kesalahan itu. Jangan lupa juga untuk memaafkan orang lain. Maafkanlah mereka demi kedamaian dalam diri kita.

5. Keluarga adalah segalanya

6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morriepotret keluarga bahagia (pexels.com/askar-abayev)

Teman, rekan kerja, kenalan, atau entah siapa pun itu. Kita mungkin punya banyak orang di sekitar kita. Akan tetapi, sesungguhnya tak ada yang benar-benar mencintai kita dan tak ada yang akan benar-benar selalu ada di samping kita selain keluarga. Rawat dan sayangilah keluarga kita selagi kita masih memiliki kesempatan.

The fact is, there is no foundation, no secure ground, upon which people may stand today if it isn’t the family.
(Albom, 2017:91)

6. Semua orang pasti akan mati

6 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Buku Tuesday with Morriepotret bunga yang mati (pexels.com/essow-k-251295)

If you accept that you can die at any time, then you might not be as ambitious as you are.
(Albom, 2017:83)

Kita semua tahu bahwa setiap manusia pasti akan mati. Siapa pun itu, di mana pun itu. Sayangnya, kadang kita seolah menolak untuk mempercayainya atau sekadar tidak ingin mempercayainya. Kita ingin hidup selamanya. Kita ingin terus berada di dunia dan mengejar segala hal yang menurut kita patut diperjuangkan.

Padahal, segala sesuatu yang dikejar akan ditinggalkan pada saatnya nanti. Namun, itu pun bukan alasan bagi kita untuk lantas bermalas-malasan. Menerima kenyataan bahwa kita akan mati suatu hari nanti berarti menyadari bahwa kita harus hidup seutuhnya di setiap hari yang dihadiahkan kepada kita. Hidup seutuhnya menjadi diri kita, memperjuangkan impian kita tanpa melupakan hal-hal terpenting yang perlu kita jaga.

Bagaimana? Semoga pelajaran-pelajaran itu bisa membantu kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik ya. Kalau kamu tertarik untuk belajar lebih dalam, jangan lupa untuk membaca bukunya!

Baca Juga: 5 Pesan dari Buku 'Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah', Dalam Banget!

Mae Seven Photo Writer Mae Seven

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya