ilustrasi siswa di sekolah (pexels.com/RDNE Stock project)
Permainan seperti ular tangga, dominos, atau tebak-tebakan angka secara gak langsung melatih kemampuan numerasi anak. Tanpa sadar, mereka berhitung, mengukur risiko, dan membuat strategi.
Permainan ini juga memperkuat kemampuan berpikir logis dan prediktif. Anak jadi terbiasa mengambil keputusan berdasarkan angka, bukan cuma asal tebak. Dikarenakan hadir dalam kemasan berbentuk mainan, anak akan tetap merasa senang saat belajar.
Numerasi bukan soal rumus ribet atau hitung cepat semata. Di jenjang SD, justru yang paling penting adalah membiasakan anak berpikir dengan angka lewat aktivitas sehari-hari yang fun dan kontekstual.
Tujuh kebiasaan numerasi di atas tampak sederhana, tapi dampaknya luar biasa buat kemampuan anak memahami dunia dengan lebih terukur dan rasional. Terpenting, kebiasaan ini bisa dilanjutkan di rumah. Orangtua juga bisa ikutan bantu dengan mengajak anak berhitung saat belanja, baca jam bareng, atau main tebak angka.
Kalau sedari kecil sudah kebiasaan numerasi yang diajarkan di Sekolah Dasar, anak-anak bakal tumbuh jadi pribadi yang lebih siap mengatur uang, bikin keputusan, dan gak mudah dibohongi angka. Yuk, dukung terus kebiasaan numerasi sejak dini!