Contoh Kegiatan DPM Kampus, dari Mahasiswa untuk Mahasiswa!

30 Agu 2025, 23:03 WIB

Maya Fahel

Ilustrasi pacaran di masa kuliah (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

DPM adalah pengawas dan penjaga transparansi kegiatan BEM serta penggunaan dana mahasiswa.
DPM berperan sebagai penyambung aspirasi mahasiswa, menyampaikan suara mahasiswa ke pihak yang tepat.
DPM juga membuat kebijakan internal yang memengaruhi kehidupan kampus sehari-hari, seperti tata tertib organisasi dan aturan kegiatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat kamu yang masih baru di dunia perkuliahan, pasti sering dengar nama DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa). Kalau BEM lebih dikenal sebagai pelaksana berbagai program, DPM justru berperan penting sebagai pengawas sekaligus penyambung suara mahasiswa. Jadi, jangan sampai salah kaprah soal peran keduanya.

Menariknya, DPM bukan cuma sekadar organisasi formal yang kaku. Lewat berbagai kegiatan, mereka ikut menciptakan lingkungan kampus yang lebih adil, transparan, dan pastinya berpihak ke mahasiswa. Penasaran apa saja contoh kegiatannya? Yuk, simak!

1. Pengawas dan penjaga transparansi

Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Armin Rimoldi)

Kalau BEM sering jadi spotlight karena program-programnya, DPM lebih ke “watchdog”-nya kampus. Mereka punya tugas utama mengawasi kinerja BEM supaya semua kegiatan berjalan sesuai aturan dan kepentingan mahasiswa tetap diutamakan. Jadi, bisa dibilang, DPM ini semacam check and balance dalam organisasi mahasiswa.

Selain itu, DPM juga berfungsi memastikan penggunaan dana mahasiswa jelas dan transparan. Jadi kalau ada program besar dengan anggaran cukup tinggi, DPM yang akan mengecek apakah dana tersebut digunakan dengan benar. Dengan begitu, mahasiswa nggak perlu khawatir uang mereka disalahgunakan.

2. Penyambung aspirasi mahasiswa

Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/RDNE Stock project)

Gak semua mahasiswa punya kesempatan langsung untuk menyampaikan pendapat ke BEM atau pihak kampus. Nah, di sinilah DPM hadir sebagai “jembatan emas.” Mereka menampung suara mahasiswa, entah itu kritik, saran, atau ide baru, lalu menyampaikannya ke pihak yang tepat.

Misalnya, kalau ada mahasiswa merasa fasilitas kampus kurang memadai atau ada kebijakan yang memberatkan, DPM yang akan jadi corongnya. Peran ini penting banget, karena lewat DPM suara mahasiswa jadi lebih terstruktur dan punya peluang lebih besar untuk didengar serta ditindaklanjuti.

3. Pembuat kebijakan internal

Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Armin Rimoldi)

Selain mengawasi dan menyalurkan aspirasi, DPM juga punya peran legislatif di lingkup kampus. Mereka membuat aturan atau garis besar kebijakan yang nantinya jadi pedoman untuk organisasi mahasiswa lain, termasuk BEM. Jadi, DPM bukan cuma pasif mengawasi, tapi juga aktif menentukan arah kebijakan kampus.

Menariknya, kebijakan yang dibuat DPM biasanya langsung menyentuh kebutuhan mahasiswa. Mulai dari tata tertib organisasi, aturan kegiatan, sampai keputusan strategis terkait program kerja besar. Dengan begitu, keberadaan DPM benar-benar terasa manfaatnya dalam kehidupan kampus sehari-hari.

Jadi, bisa dibilang DPM itu punya peran besar buat bikin suara mahasiswa lebih terdengar. Lewat kegiatan mereka, kampus jadi tempat yang lebih nyaman untuk belajar dan berkembang. Yuk, makin kenal dan dukung peran DPM biar kehidupan kampusmu makin seru dan bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.