Ilustrasi serangan teroris yang membahayakan integrasi nasional. (pixabay.com/PDPhotos)
Selain datang dari ancaman militer dan non-militer, berbagai ancaman bagi Indonesia juga terlihat dari beberapa aspek penting, seperti IPOLEKSOSBUDHANKAM atau kepanjangan dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
- Ancaman di bidang ideologi
Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X, Indonesia menolak paham komunis dan zionis, tetapi tidak terbebas begitu saja dari pengaruh paham lain, misalnya liberalisme. Kehidupan liberal menekankan pada aspek kebebasan individual dan mampu meyakinkan masyarakat ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal tersebut jika tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia, bahkan dapat mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut.
- Ancaman di bidang politik
Di bidang politik, ancaman dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri dilakukan oleh suatu negara yang melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Misalnya intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Sedangkan ancaman politik yang bersumber dari dalam negeri contohnya pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintahan yang berkuasa atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
- Ancaman di bidang ekonomi
Pengaruh globalisasi menyebabkan perekonomian suatu negara tidak dapat berdiri sendiri sebab mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. Meskipun Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor produk dalam negeri ke pasar internasional, tetapi peluang produk global yang masuk ke dalam pasar domestik dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi negara.
- Ancaman di bidang sosial budaya
Ancaman di bidang sosial budaya ditimbulkan oleh faktor internal terkait isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang kemudian dapat menimbulkan premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, hingga bencana akibat perbuatan manusia. Sementara itu, faktor eksternal dipicu oleh dampak dari globalisasi, di antaranya gaya hidup konsumtif dan mengonsumsi produk luar negeri, hedonisme, sikap individualisme yang menyebabkan memudarnya semangat gotong royong dan solidaritas, serta lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
- Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan
Proses penegakan pertahanan dan keamanan tidak semudah seperti pembicaraan yang bersifat teoritis. Pasalnya, masih terdapat masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah. Oleh sebab itu, penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus terus ditingkatkan. Sehingga, bangsa Indonesia harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun non-militer.