Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Penulis Pemula Saat Bergabung ke Komunitas Menulis Online

ilustrasi bergabung ke komunitas online (pexels.com/Kindel Media)
Intinya sih...
  • Hanya menjadi silent reader di dalam grupBanyak penulis pemula yang masuk komunitas hanya menjadi pengamat pasif. Awalnya mungkin masih mencoba untuk melakukan adaptasi, tapi kalau terus-menerus diam, kamu akan kehilangan kesempatan belajar dan menjalin relasi.
  • Menganggap komunitas sebagai tempat mencari jalan pintasBanyak penulis pemula bergabung ke komunitas menulis online hanya untuk mencari lowongan menulis, ataupun cara instan mendapatkan penghasilan dari tulisan. Ingatlah bahwa komunitas menulis online hanyalah fasilitas dan tempat berbagi informasi.
  • Tidak berani mengirim tulisan ke grup karena takut dianggap jelekRasa takut seperti ini memang wajar, tapi kalau dibiarkan terus-menerus,

Bagi penulis pemula, mengikuti komunitas menulis online menjadi salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan skill dan semangat menulis. Namun, tidak sedikit penulis pemula yang justru merasa minder, bingung, atau bahkan cepat menghilang dari grup karena salah langkah. Niat awal yang kurang tepat bisa menjadi tidak maksimal dalam mengikuti kegiatan di dalamnya.

Nah, supaya kamu tidak salah kaprah, yuk kenali 5 kesalahan umum penulis pemula saat masuk komunitas menulis online. Semoga setelah ini kamu bisa bertahan dan berkembang dengan lebih maksimal di komunitas. Jangan hanya sekadar FOMO, tapi penting untuk tahu kesalahan-kesalahan berikut. Keep scrolling!

1. Hanya menjadi silent reader di dalam grup

ilustrasi menjadi silent reader (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak penulis pemula yang masuk komunitas hanya menjadi pengamat pasif. Awalnya mungkin masih mencoba untuk melakukan adaptasi, tapi kalau terus-menerus diam, kamu akan kehilangan kesempatan belajar dan menjalin relasi. Komunitas bukan hanya tempat untuk menyimak orang sukses menulis saja, tapi tempat untuk bertumbuh bersama.

Sesibuk apapun, cobalah untuk sesekali menyimak dan muncul merespon grup. Karena siapa tahu, nanti akan banyak yang berteman dan mengajak kerja sama denganmu. Mulailah dari hal kecil seperti mengirimkan emoji, menuliskan ucapan semangat, atau menanyakan hal-hal sederhana seputar dunia literasi.

2. Menganggap komunitas sebagai tempat mencari jalan pintas

ilustrasi fast respons ketika membalas chat (pexels.com/Keira Burton)

Banyak penulis pemula bergabung ke komunitas menulis online hanya untuk mencari lowongan menulis, ataupun cara instan mendapatkan penghasilan dari tulisan. Ini tidak ada salahnya dan sah-sah saja. Namun, yang harus kamu adalah tidak ada hasil instan dalam menulis. Ingatlah bahwa komunitas menulis online hanyalah fasilitas dan tempat berbagi informasi.

Jangan bergabung hanya untuk mencari jalan pintas supaya cepat terkenal atau dapat penghasilan dengan cara instan saja. Pahami bahwa di balik keberhasilan anggota lain, ada proses panjang yang tidak terlihat. Fokuslah untuk belajar dan membangun relasi. Karena ketika kamu berhasil konsisten, peluang akan datang sendiri lewat interaksi yang berkualitas.

3. Tidak berani mengirim tulisan ke grup karena takut dianggap jelek

ilustrasi menutup diri (pexels.com/Liza Summer)

Rasa takut seperti ini memang wajar, tapi kalau dibiarkan terus-menerus, kamu tidak akan berkembang. Komunitas justru menjadi tempat paling aman untuk berlatih dan dapat masukan. Tidak perlu khawatir ataupun merasa insecure terlebih dahulu, justru nanti akan dapat banyak feedback untuk menjadi referensi dalam meningkatkan kualitas tulisan menjadi lebih baik lagi.

Ingatlah bahwa semua penulis sukses juga pernah mengirim tulisan pertama yang acak-acakan. Lebih baik malu sekarang, daripada tidak ada perkembangan selamanya. Berproses itu memang tidak mudah, namun terjebak di zona yang sama hanya akan membuatmu bosan dan tidak ada peningkatan kualitas sama sekali nantinya.

4. Membandingkan pencapaian member lain dengan diri sendiri

ilustrasi bekerja secara multitasking (pexels.com/Yan Krukau)

Ketika ada member di komunitas menulis online yang berhasil, entah menerbitkan buku atau mendapatkan penghasilan dari menulis, kamu mulai khawatir dengan diri sendiri. Perasaan membandingkan dirimu dengan mereka mulai muncul tanpa disadari. Tidak ada salahnya jika akan membuatmu semakin semangat berkarya, namun seringkali yang terjadi justru menjadi minder dan merasa tertinggal.

Perbandingan yang membuatmu merasa tertinggal hanya akan menjadikan semangat turun drastis. Kamu jadi lupa bahwa tiap orang punya timeline dan tujuan yang berbeda-beda. Tidak perlu khawatir, ucapkan selamat sebagai apresiasi kepada mereka dan jadikan itu pemacu supaya kamu lebih konsisten untuk menulis lebih konsisten lagi. Yuk, alihkan rasa iri menjadi inspirasi!

5. Terlalu bergantung pada mentor atau admin komunitas

ilustrasi merasa lelah bekerja (pexels.com/Anna Tarazevich)

Saat masuk di komunitas atau grup belajar menulis online, kamu mempunyai beragam ekspektasi tinggi. Misalnya selalu menunggu feedback dari mentor dan berharap diperhatikan setiap saat oleh admin. Padahal, ada banyak member yang juga sama-sama belajar di dalamnya. Kamu selalu memaksa untuk mendapatkan feedback, jika tidak demikian akan malas melakukan revisi ataupun belajar mandiri.

Mentor memang dapat membimbing, tapi tidak bisa terus-menerus kamu jadikan seperti GPS untuk setiap tulisanmu. Ketergantungan ini membuat kamu kurang inisiatif dan malas melakukan eksplorasi diri ataupun mencari referensi lain. Cobalah belajar juga dari sesama anggota. Aktif diskusi bersama, saling memberikan feedback, itu adalah kunci supaya makin cepat berkembang.

Bergabung ke komunitas menulis baik offline atau online dapat menjadi salah satu keputusan terbaik dalam perjalanan menulismu, asalkan tahu cara bersikap dan berproses. Jadi, jangan hanya bergabung, tapi berkembanglah bersama. Ingatlah bahwa, komunitas yang tepat bukan hanya tempat menulis, tapi juga tempat bertumbuh menjadi penulis produktif yang berkualitas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us