8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeri

Siapkan dari jauh hari, ya!

Intinya Sih...

  • Siapkan dokumen tes bahasa Inggris seperti IELTS, TOEFL iBT, atau PTE Academic
  • Sertakan ijazah, transkrip nilai, dan dokumen kependudukan seperti KTP
  • Lengkapi aplikasi dengan CV terbaru, surat rekomendasi, rencana studi, dan LoA (jika diperlukan)

Mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri adalah impian bagi banyak orang. Puluhan ribu pelamar bersaing tiap tahunnya untuk bisa lolos sebagai awardee atau penerima beasiswa. Dengan banyaknya kompetitor dan ketatnya seleksi, tentu urusan melamar beasiswa gak bisa disepelekan. Perlu persiapan teknis dan substansi yang matang. Salah satunya ialah dalam melengkapi dokumen aplikasi.

Setiap beasiswa memang memiliki form aplikasi dan ketentuan dokumen pendukungnya tersendiri. Namun, ada beberapa common documents yang biasanya diminta oleh pihak penyeleksi.

Apa sajakah dokumen yang dimaksud? Kalau kamu berniat melamar beasiswa studi di luar negeri, ayo simak artikel ini baik-baik untuk membantu persiapanmu!

1. Sertifikat bahasa Inggris

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi tes bahasa Inggris (Pexels/ Markus Winkler)

Kemampuan bahasa Inggris biasanya jadi salah satu komponen peniaian kelayakan penerima beasiswa luar negeri. Kamu harus menguasai bahasa Inggris yang ditunjukkan dengan nilai tes/sertifikasi yang baik. Rangkaian tes ini biasanya menguji kemampuan membaca/memahami teks, menulis, mendengar dan juga berbicara dalam bahasa Inggris. Beberapa tes yang bisa diambil untuk keperluan melamar beasiswa luar negeri ialah The International English Language Testing System (IELTS), TOEFL iBT, dan juga Pearson Test of English Academic.

Tiap beasiswa punya persyaratan skor minimal kemampuan bahasa Inggrisnya sendiri. Contohnya untuk beasiswa LPDP tahun 2024 ini menyaratkan skor IELTS 6,5, TOEFL iBT 80 atau PTE Academic 58 untuk pelamar beasiswa jenjang master di luar negeri. Untuk jenjang doktoral, kriterianya akan lebih tinggi lagi!

Biaya untuk mengikuti sertifikasi bahasa Inggris ini gak murah, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah. Oleh karenanya, kamu perlu persiapan matang dan gak mengambil tes mepet dengan deadline pendaftaran beasiswa. Jangan sampai aplikasi beasiswamu terganjal nilai tes bahasa Inggris yang kurang dan sudah tidak ada waktu lagi untuk retake the test!

2. Dokumen ijazah dan transkrip jenjang pendidikan sebelumnya

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi ijazah (Pexels/ George Pak)

Ijazah dan transkrip nilai jenjang pendidikan sebelumnya juga termasuk dokumen yang harus disertakan saat aplikasi beasiswa luar negeri. Kedua dokumen ini menjadi bukti kalau kamu memang telah menyelesaikan studi di tingkat tersebut dan memenuhi kriteria minimal IPK yang disyaratkan.

Biasanya sih kamu akan diminta hasil scan ijazah dan transkrip nilai yang asli. Akan tetapi, ada beberapa beasiswa luar negeri yang menyaratkan versi legalisasi dari kedua dokumen tersebut. Untuk itu, kamu bisa melegalisasi ijazah dan transkrip di universitas tempat kamu menempuh pendidikan atau menggunakan jasa notaris. 

3. Kartu identitas

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi paspor (Pexels/ Tima Miroshnichenko)

Dokumen kependudukan seperti KTP biasanya jadi syarat wajib beasiswa luar negeri. Jadi jangan sepelekan, ya! Pastikan kamu punya hasil scan KTP atau halaman identitas diri pada paspor yang siap diunggah ke portal aplikasi beasiswa. 

Ada baiknya kamu juga persiapkan dokumen legalisasi dari Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. Sebab ada beberapa beasiswa, contohnya Global Korea Scholarship (GKS), yang menyaratkan dokumen tersebut.

Baca Juga: 50 Jurnalis Raih Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism 2024

4. CV terbaru

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi CV (Unsplash/ Resume Genius)

Dokumen lain yang sering diminta dalam aplikasi beasiswa ialah curriculum vitae (CV) terbaru. Dengan CV, pihak pemberi beasiswa bisa mendapatkan informasi rekam jejak pendidikan dan juga kariermu. 

Dalam menuliskan pekerjaan/tanggung jawab yang kamu emban, sebaiknya kamu highlight keberhasilan atau capaianmu. Misal, kamu bisa melampaui target penjualan dari perusahaan atau kamu mendapat award tertentu. Jadi, CV-mu bukan cuma berisi daftar job description saja!

Selain itu, tuliskan juga pencapaian lain yang bisa jadi poin plus untukmu. Misalnya, pengalaman menerbitkan jurnal/penelitian, volunteering atau menjadi pengurus organisasi di tingkat kampus/masyarakat. Hal ini menunjukkan kalau kamu bukan cuma fokus mengejar studi atau karier saja, tapi punya kontribusi kepada masyarakat.

5. Surat rekomendasi

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi surat rekomendasi (Pexels/ Pixabay)

Surat rekomendasi juga biasanya diperlukan saat melamar beasiswa. Ada beasiswa yang hanya meminta satu surat saja, tapi ada juga yang menyaratkan surat rekomendasi dari dua pihak yang berbeda. Surat ini wajib memiliki tanda tangan pemberi rekomendasi serta tanggal yang menunjukkan surat tersebut dibuat. Akan lebih baik kalau disertai cap institusi.

Surat rekomendasi ini bisa kamu dapatkan dari tokoh masyarakat, akademisi/dosen, atau atasan kerjamu. Pastikan mereka memang mengenalmu dengan baik, sehingga isi surat rekomendasimu bisa meyakinkan pemberi beasiswa kalau kamu punya kualitas yang dicari dari seorang awardee.

6. Rencana studi

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi membuat rencana (Pexels/ Vlada Karpovich)

Agar gak dianggap cuma ingin 'main-main' atau 'asal sekolah' di luar negeri, kamu harus menyiapkan rencana studi yang matang untuk ditunjukkan pada pemberi beasiswa. Rencana studi biasanya menjabarkan beberapa opsi jurusan dan universitas yang kamu minati serta alasan kuat kenapa kamu memilih pilihan tersebut di antara sekian banyak kampus lainnya di dunia.

Dokumen rencana studi gak bisa dibuat dalam waktu singkat. Kamu perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait jurusan dan kampus yang kamu incar. Misalnya apakah course structure dan pilihan mata kuliahnya sesuai minatmu, apakah kemampuan akademikmu memenuhi syarat masuk jurusan tersebut, dan lain sebagainya. 

7. Rencana kontribusi

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi planning (Pexels/ Pixabay)

Selain rencana studi, biasanya pihak beasiswa juga ingin tahu rencana kontribusi atau kariermu selepas studi. Dokumen ini harus menguraikan bagaimana kamu akan memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang kamu dapat di luar negeri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaanmu atau oleh Indonesia saat ini.

Seperti halnya dokumen rencana studi, rencana kontribusi juga perlu dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Kalau dibuat tergesa-gesa, bisa jadi argumen yang kamu tuangkan tidak kuat dan banyak loophole-nya. Bila kamu punya cukup waktu, kamu juga bisa meminta orang lain yang kamu percaya untuk membaca dan memberikan feedback pada draft rencana kontribusimu.

8. Letter of Acceptance Unconditional

8 Dokumen Penting untuk Beasiswa ke Luar Negeriilustrasi surat penerimaan (Pixabay/ Luiza)

Letter of Acceptance (LoA) Unconditional ialah salah satu surat resmi yang diterbitkan pihak universitas. Surat ini menyatakan kalau kamu telah memenuhi semua ketentuan seleksi dan diterima di program studi yang kamu daftar di kampus tersebut.

Tidak semua beasiswa menyaratkan kamu sudah mengantongi LoA sebelum mendaftar. Namun, ada beasiswa yang menjadikannya poin plus. Contohnya, untuk beasiswa LPDP tahun 2024 ini. Apabila kamu sudah punya surat penerimaan penuh tanpa syarat, setelah melewati tahap administrasi, kamu akan langsung melaju ke tahap seleksi substansi atau wawancara. Jadi, kamu mendapat keistimewaan dengan tidak perlu tes bakat skolastik seperti kandidat yang belum memiliki LoA.

Proses seleksi mahasiswa baru pasti memakan waktu. Jadi, kalau kamu berencana menyertakan LoA saat mendaftar beasiswa luar negeri, jangan lupa mengecek periode penerimaan dari masing-masing kampus, ya!

Melamar beasiswa luar negeri bisa diibaratkan bagai pergi ke medan pertempuran dengan dokumen-dokumen di atas sebagai 'senjata' yang kamu gunakan. Tentunya pihak yang mempersiapkannya dengan matang akan lebih berkesempatan untuk menang. Kalau punya mimpi kuliah di luar negeri, yuk, segera siapkan 'alat tempurmu'!

Baca Juga: 7 Biaya Wajib Disiapkan untuk Daftar Beasiswa, Tak Semuanya Gratis!

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya