Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Halo, Teman Alam! 🍃🌍

Kami dari Tim SIXMA SMK Barunawati dengan penuh semangat mempersembahkan karya Mading Digital bertema gerakan peduli lingkungan untuk perubahan nyata. Melalui karya ini kami ingin mengajak teman-teman semua untuk bersama-sama melakukan langkah nyata yang dimulai dari hal-hal kecil, demi terciptanya masa depan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan lestari. 🌱💧

Tim Redaksi:

👩‍🏫 Guru Pendamping: Ibu Damai Yanti, S.Pd, Gr

✍️ Penulis: R.Dyananto Prakosa Putra Wibowo, Chika Kirana Itriah, Amelya Natasha, Nayla Putri Adityo, shaila Tafrijiyah Shafitri, Sefia Ramadani Mangkubumi.

🎨 Desainer Visual: R.Dyananto Prakosa Putra Wibowo, Chika Kirana Itriah, Amelya Natasha, Nayla Putri Adityo, shaila Tafrijiyah Shafitri, Sefia Ramadani Mangkubumi.

📸 Fotografer: Nayla Putri Adityo dan Gifara Nur Hidayat

🎥 Videografer: R.Dyananto Prakosa Putra Wibowo, Chika Kirana Itriah, Amelya Natasha, Nayla Putri Adityo, shaila Tafrijiyah Shafitri, Sefia Ramadani Mangkubumi.

Karya ini dibuat sebagai bagian dari Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Essai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Hai sobat idn times👋🏻

Kami dari kelompok *Sixma* akan memberikan informasi yang menarik loh...

Wahh kalian penasaran gasii 🫵🏻 kira kira, informasi apa yaa yang akan disampaikan 🤔

Yuk mari kita simak 😉

Jadi, informasi yang akan di sampaikan yaitu mengenai tema "Ayo, menjadi peran dalam upaya menjaga lingkungan untuk masa depan bumi "🌍

Tema ini di ambil dari berbagai sumber, untuk mengetahui seberapa besar nya kita berguna untuk lingkungan dan membawa perubahan yang nyata ‼️ Lingkungan tidak hanya sekedar untuk menjaga lalu membersihkan nya, Tetapi lingkungan butuh aksi nyata dari kesadaran masyarakat dalam menerapkan nya.

Data Sampah yang dihasilkan di seluruh dunia 📌

menurut sumber Grupo Banco Mundial , masyarakat membuang 2,01 miliar ton sampah kota di seluruh dunia, dan 33% dari angka tersebut tidak dikelola dengan cara yang aman bagi lingkungan. Setiap orang membuang rata-rata 0,74 kilogram sampah per tahun, meskipun angka ini bervariasi antara 0,11 dan 4,54 kilogram. Terdapat korelasi antara produksi sampah dan tingkat pendapatan.

Negara-negara berpenghasilan tinggi yang mencakup 16% dari total populasi menghasilkan sekitar 34%, atau 683 juta ton sampah dunia.

Pada tahun 2024 saja, manusia menghasilkan sekitar 400 juta ton sampah plastik, menurut data OECD, yang diperkirakan akan melebihi 408 juta ton pada tahun 2025. Persentase sampah plastik di dunia cukup mengejutkan: diperkirakan mencapai 10% dari total sampah, menurut laporan OECD. Statistik polusi plastik juga mengkhawatirkan, karena sampah plastik dapat mengganggu habitat dan proses alami, mengurangi kemampuan ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim, dan secara langsung memengaruhi mata pencaharian serta kesejahteraan jutaan orang.

Wah 😯 ternyata banyak sekali data masyarakat dalam membuang sampah sembarangan.

Informasi di atas dapat kita simpulkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, sehingga banyak masyarakat yang terkena dampak dari lingkungan yang rusak.

Dan akibatnya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, serta memberikan dampak yang akan merusak pada lingkungan.

lingkungan yang rusak tidak hanya diluar saja, tetapi bisa berdampak juga pada sekolah tempat belajar kita yang seharusnya mendapatkan lingkungan yang bersih dan asri, namun terdapat lingkungan yang menggangu kenyamanan belajar di sekolah.

Sekolahan merupakan rumah kedua kita untuk menimba ilmu, maka dari itu kita perlu lingkungan yang nyaman dalam pembelajaran. Lingkungan sekolah merupakan tempat dimana kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk belajar, berinteraksi, dan tumbuh. Namun sering kali kita lupa, bahwa lingkungan tentang gedung dan kantin, tetap juga ekosistem mikro yang keberlanjutannga sangat bergantung pada kesadaran dan tindakan kita.

Isu lingkungan global, seperti perubahan iklim, polusi, dan penipisan sumber daya alam, sudah menjadi ancaman nyata bagi masa depan bumi. Kita tidak bisa hanya berdiam diri dan menunggu. Perubahan harus dimulai dari hal-hal kecil, dan tempat terbaik untuk memulai adalah dari lingkungan terdekat kita, yaitu sekolah 🏫

Langkah-Langkah Aksi Nyata🌱

Menjadi agen perubahan tidaklah sulit. Kita bisa mulai dengan hal-hal sederhana, seperti:

Mengelola Sampah: Menggunakan kembali botol minum, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Hemat Energi dan Air: Mematikan lampu dan keran air yang tidak digunakan.

Penghijauan: Berpartisipasi dalam program menanam pohon atau merawat taman sekolah.

Essai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Lingkungan hidup itu sebenarnya harta paling berharga yang kita punya. Tanpa alam yang sehat, manusia dan semua makhluk di bumi tidak akan bisa bertahan. Lewat tema Green Warriors in Action, kita diingatkan kalau menjaga alam bukan cuma pilihan, tapi sudah jadi kewajiban yang nggak bisa ditunda-tunda. Judul “Ayo, Berperan dalam Upaya Menjaga Lingkungan untuk Masa Depan Bumi” juga jelas ngajak kita buat sadar kalau setiap orang punya peran penting untuk membuat bumi tetap hijau dan sehat.

Menjaga lingkungan nggak selalu harus dengan hal besar. Mulai dari kebiasaan kecil aja bisa kok: misalnya ngurangin plastik sekali pakai, rajin nanam pohon, hemat listrik, atau belajar memilah sampah dengan baik dan benar. Kalau semua itu dilakukan rutin, dampaknya bisa luar biasa. Inilah yang dimaksud jadi Green Warriors—bukan cuma ngomongin kepedulian, tapi benar-benar menunjukan lewat aksi nyata.

Gerakan ini juga sebenarnya cara bagus buat ngajak orang lain supaya peduli bareng-bareng. Kalau masyarakat, sekolah, pemerintah, sampai perusahaan ikut terlibat, kekuatan kita bakal lebih besar. Karena, urusan menjaga bumi ini memang tidak bisa dikerjakan sendirian, harus ada kerja sama dan komitmen dari banyak pihak.

Intinya, menjaga bumi itu sama dengan menjaga masa depan kita sendiri. Generasi setelah kita berhak menikmati lingkungan yang bersih dan hijau, bukan yang rusak karena ulah kita. Jadi, ajakan “Ayo, Berperan dalam Upaya Menjaga Lingkungan untuk Masa Depan Bumi” jangan cuma jadi slogan, tapi benar-benar jadi dorongan buat bertindak. Dengan semangat Green Warriors in Action, kita bisa mulai bikin perubahan, sekecil apa pun, demi bumi yang lebih baik untuk semua.

Infografik

IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Infografik ini mengajak seluruh warga sekolah untuk peduli pada lingkungan melalui Gerakan Menjaga Kebersihan Sekolah (GEMAZ). Mulai dari mengurangi sampah, melakukan penghijauan, mendaur ulang, hingga menggunakan energi terbarukan. Setiap langkah kecil membawa dampak besar bagi masa depan kita semua. 🌍✨

Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Infografik ini menunjukkan bagaimana Pertamina berperan strategis dalam transisi energi nasional dengan mengembangkan energi terbarukan, mengurangi emisi karbon lewat inovasi ramah lingkungan, serta berkomitmen menghadirkan masa depan energi hijau yang berkelanjutan dan berdaya saing global 🌱⚡

Foto Bercerita: Green The Scene

IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Tim Sixma dari SMK BARUNAWATI NUSANTARA JAKARTA menunjukkan aksi nyata melalui Gerakan Sekolah Sehat dengan membersihkan lingkungan sekolah, melakukan penghijauan, hingga mengurangi penggunaan plastik. Langkah sederhana ini menjadi wujud kepedulian terhadap bumi sekaligus upaya menciptakan sekolah yang bersih, sehat, dan hijau untuk masa depan kita semua. 🌱✨

Foto Bercerita: Behind The Scene

IDN Times Xplore/SIXMA_SMK Barunawati Nusantara Jakarta

Di balik karya kreatif, Tim Sixma melakukan proses panjang mulai dari diskusi, mencari data akurat, hingga merancang desain. Kolaborasi, ide kreatif, dan kerja keras, mereka membuktikan bahwa setiap detail lahir dari perencanaan yang matang dan semangat kebersamaan. 💡🎨

Salam Penutup

Halo sobat Sixma tidak terasa ya kita sudah sampai di ujung mading edisi kali ini. Dari awal sampai akhir, kita sudah bersama membaca banyak informasi, sampai edukasi yang bisa kalian contoh untuk melestarikan lingkungan di sekolah. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk kita belajar hal kecil yang bisa merubah kita menjadi lebih baik! 🌱

Mading ini bukan hanya sekedar tulisan tapi di baliknya ada semangat, ide, dan kerja keras dari tim redaksi yang berharap semua isi mading bisa memberi inspirasi untuk kalian. Mulai dari menjaga kebersihan kelas, mengurangi sampah plastik, mengingatkan teman teman bahwa membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang luar biasa. Karena kalau bukan kita yang peduli dengab sekolah kita, siapa lagi??

Jadi, jangan berhenti di sini aja ya! Yuk kita teruskan kebiasaan baik itu ke dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal kecil, lama-lama akan jadi kebiasaan besar yang berdampak nyata. Ingat pepatah, “sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.” 🏔️

Terima kasih sudah mampir dan membaca kalian semua luar biasa! Jangan lupa juga untuk memberikan ide, kritik, atau saran agar mading kita bisa berjalan semakin kreatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari kalian 🖐🏻

Salam hangat penuh semangat, Tim Redaksi Mading 🤍🌱

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎