IDN Times Xplore/Semangat45_SMA IDN Times Jakarta
Kondisi bumi saat ini menghadapi tantangan serius, mulai dari krisis iklim, pencemaran lingkungan, hingga kerusakan ekosistem. Masalah ini tidak hanya berdampak pada alam, tetapi juga pada kehidupan manusia, seperti menurunnya kualitas udara, kelangkaan air bersih, dan meningkatnya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat. Dalam menghadapi persoalan ini, generasi muda memiliki peran penting sebagai agen perubahan.
Melalui tema “Muda Beraksi! Selamatkan Bumi lewat Edukasi dan Teknologi”, muncul ajakan kepada pemuda untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Solusi tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama. Diperlukan pendekatan baru yang berbasis pada penguatan sumber daya manusia, terutama melalui pendidikan, kesehatan, dan akses teknologi.
Pendidikan yang berkualitas menjadi dasar utama dalam mencetak generasi muda yang peduli dan sadar lingkungan. Dengan pembelajaran yang sesuai zaman, pemuda dapat memahami masalah lingkungan secara menyeluruh dan turut menciptakan inovasi, seperti teknologi energi terbarukan, pengelolaan sampah digital, dan pertanian ramah lingkungan.
Kesehatan juga sangat penting. Pemuda yang sehat secara fisik dan mental akan lebih mampu berkontribusi dalam kegiatan sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, layanan kesehatan yang merata dan terjangkau harus dijamin oleh negara, terutama di wilayah yang masih tertinggal.
Teknologi kini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, belum semua pemuda memiliki akses yang setara terhadap teknologi. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam memperoleh informasi, pendidikan, dan kesempatan berinovasi. Pemerataan akses digital akan membuka lebih banyak peluang bagi anak muda untuk belajar, berkreasi, dan berkolaborasi dalam memecahkan persoalan lingkungan.
Di samping itu, pembangunan berkelanjutan tidak bisa berjalan tanpa partisipasi aktif dari seluruh kelompok masyarakat. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas diberikan ruang yang adil untuk berkontribusi. Mereka bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga pelaku utama perubahan sosial dan lingkungan.
Kesetaraan gender harus menjadi prinsip dasar dalam perumusan kebijakan. Perempuan memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, teknologi, dan lingkungan. Begitu pula penyandang disabilitas yang, jika diberikan akses dan pelatihan yang layak, dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai sektor pembangunan.