Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
IDN Times Xplore/MarsMedia_SMA Marsudirini Bekasi

Halo, semuanya! 🌏👋 Kami dari tim MarsMedia dari SMA Marsudirini Bekasi dengan penuh semangat mempersembahkan sebuah karya mading tentang gerakan ReStitch, yaitu sebuah langkah kreatif menjahit ulang, memperbaiki, dan menghias baju lama agar bisa dipakai kembali. Lewat gerakan ini, kita bisa ikut serta mengurangi limbah tekstil sekaligus menjaga Bumi tetap lestari.

Tim redaksi kami terdiri dari:

Guru pendamping: Elizabeth Tika Adriani, S.Pd., M.M.
Penulis: Evelyn Endritama, Verlyne Flourencia, Ruben Joseph
Desainer visual: Marvin Nathanael, Marcello Abimanyu Raka
Fotografer: Celine Marcelia
Videografer: Celine Marcelia

Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/MarsMedia_SMA Marsudirini Bekasi

Fast fashion sudah menjadi istilah yang sering banget untuk kita dengar, apalagi di era digital sekarang. Secara sederhana, fast fashion merupakan model bisnis industri pakaian di mana sebuah brand memproduksi baju-baju trendy dengan harga terjangkau dalam waktu singkat. Konsep utama dari industri ini adalah untuk mengikuti gaya dari tren yang sedang viral di media sosial dan langsung diproduksi secara massal supaya konsumen dapat mengakses tren fashion terbaru secara cepat. Beberapa contoh brand fast fashion yang ada di antara lain adalah H&M, Shein, dan Zara. Sekilas, fast fashion terlihat sangat menguntungkan karena kita bisa tampil dengan gaya tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Tapi, dibalik itu semua ada dampak serius yang tidak bisa kita abaikan.

           Kenapa isi ini sangat penting bagi kita? Karena dampaknya yang langsung berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari meningkatnya polusi udara, berkurangnya ketersediaan air bersih, dan meningkatnya jumlah limbah tekstil. Kita sebagai seorang konsumen mempunyai peran besar dalam mengurangi masalah ini. Salah satu solusi yang dapat kita lakukan adalah dengan memperpanjang umur pakaian. Daripada baju lama dibuang, lebih baik kita recycle atau restyle. Cara yang bisa dilakukan adalah melalui kegiatan restitch atau menjahit kembali pakaian lama. Dengan menjahit, kita dapat memperbaiki pakaian yang robek, mengganti kancing yang lepas, dan bahkan mengubah bentuk pakaian agar terlihat lebih modern. Menjahit tidak hanya membuat pakaian lama bisa dipakai lebih lama tapi juga menjadi sarana untuk berkreasi. Misalnya, celana jeans yang robek bisa dijahit ulang dengan tambahan patchwork sehingga menjadi unik atau kaos lama bisa dijahit ulang menjadi tote bag sederhana. Dengan begitu, menjahit menjadi keterampilan kecil yang punya dampak besar bagi keberlanjutan.

           Bayangkan jika setiap orang mulai kebiasaan untuk menjahit pakaian lama mereka. Berapa banyak pakaian yang bisa terselamatkan dari tempat pembuangan akhir? Berapa banyak air, energi, dan sumber daya yang bisa kita hemat? Menjahit bukan hanya keterampilan kecil tetapi juga bisa untuk menjadi bentuk nyata dari tanggung jawab kita sebagai konsumen. Kalau kita tidak bisa jahit sendiri kita bisa minta bantuan penjahit lokal, Selain membantu mengurangi limbah, cara ini juga dapat mendukung ekonomi lokal. Yang mana artinya, setiap jahitan bukan hanya menyelamatkan satu pakaian tetapi juga menjadi langkah pengembangan lingkungan sekaligus masyarakat sekitar.

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/MarsMedia_SMA Marsudirini Bekasi

Fast fashion memang menawarkan kepraktisan dan harga yang terjangkau namun, dampak negatif yang ditimbulkannya sangat besar. Industri fast fashion mendorong produksi pakaian secara masif yang pada akhirnya meningkatkan limbah tekstil, polusi udara, serta penggunaan air bersih yang berlebihan. Jika tidak ditangani dengan benar maka, konsekuensinya bukan hanya merusak lingkungan tetapi juga mengancam kualitas hidup manusia di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih kritis dan bijak dalam mengkonsumsi produk fashion.

 Salah satu langkah nyata yang bisa dilakukan konsumen adalah memperpanjang umur pakaian. Dengan menjahit, memperbaiki, dan mendaur ulang pakaian lama merupakan solusi sederhana namun efektif untuk mengurangi limbah. Selain itu, kegiatan ini juga membuka ruang kreativitas dalam menciptakan model pakaian yang lebih personal dan style yang unik. Dengan kebiasaan ini, pakaian tidak hanya menjadi barang konsumsi  melainkan juga bagian dari gerakan untuk mendukung keberlanjutan.

 Mari kita mulai lakukan langkah sederhana: misalnya memperbaiki kancing baju, menambal baju robek, atau mengubah kaos lama menjadi tote bag. Setiap tindakan kecil kita bisa menjadi langkah nyata untuk menjaga lingkungan, mendukung penjahit lokal, sekaligus memberi manfaat bagi sesama. Dengan begitu, kita tidak sekadar mengikuti tren, tetapi juga menjadi konsumen yang bertanggung jawab dan menjadi bagian dari gerakan keberlanjutan.

Infografik

IDN Times Xplore/MarsMedia_SMA Marsudirini Bekasi

Infografik "Cheap for You, Costly for Us" menggambarkan tentang dampak serius dari fenomena fast fashion terhadap lingkungan, mulai dari peningkatan jumlah pakaian yang dibeli tiap tahun hingga besarnya limbah tekstil yang dihasilkan. Melalui visual yang menarik dan informatik, kami harap infografik ini menyadarkan dan mengedukasi pembaca tentang bahaya konsumsi berlebihan serta memperkenalkan solusi berkelanjutan masalah fast fashion melalui gerakan ReStitch, Rewear, dan slow fashion. Infografik ini juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengurangi limbah tekstil demi masa depan bumi yang lebih lestari.

Rubrik Diskusi—Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/MarsMedia_SMA Marsudirini Bekasi

"Green Refinery" adalah bukti nyata bahwa energi hijau bukan hanya wacana, tapi kenyataan yang sedang dijalani. Pertamina telah menunjukkan komitmennya untuk menyediakan energi bersih yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi dari Cilacap hingga Balikpapan. Langkah besar ini tidak hanya berkaitan dengan teknologi, tetapi juga mempertahankan bumi dan membuka peluang bagi penggunaan energi bersih di seluruh dunia.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/MarsMedia_SMA Marsudirini Bekasi

Tim MarsMedia membuat mading ini dengan harapan dapat menginspirasi teman-teman muda di seluruh Indonesia untuk lebih peduli pada isu fast fashion dan dampaknya bagi lingkungan. Proses pembuatan mading kami dimulai dari sesi brainstorming untuk menentukan topik tentang gerakan ReStitch, lalu dilanjutkan dengan pembagian tugas sesuai peran masing-masing anggota. Setiap elemen mading kami, mulai dari tulisan, desain, hingga dokumentasi disatukan agar saling mendukung dan relevan dengan semangat ReStitch: menjahit ulang, memperbaiki, dan menghias kembali baju lama demi masa depan Bumi yang lebih lestari.

Lewat mading digital ini, tim MarsMedia ingin menunjukkan bahwa kepedulian terhadap bumi bisa dimulai dari langkah kecil dan sederhana. Setiap upaya kecil adalah bukti bahwa perubahan positif bisa berawal dari lingkungan terdekat kita. Harapannya, karya ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak anak muda untuk ikut bergerak, berkreasi, dan menumbuhkan rasa cinta pada lingkungan. 🌱

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎