[MADING] Trash Out Trend In; Tutup Botol jadi Go Green

Halo Kawan Bumi! Di umur berapa kalian baru tahu kalau sampah plastik botol di Indonesia bisa dibikin jadi "sesuatu" yang memiliki nilai ekonomis? Emang ada caranya? Nah, yuk kenalan sama STSBKK - SMAN 1 Cibadak yang penuh semangat dan jiwa kreativitas, akan mengajak kamu menjadi Kawan Bumi melalui aksi From Trash to Trend ! Sesuai dengan tema yang kami bahas mengenai sampah botol plastik, dengan judul artikel Trash Out Trend In: Tutup Botol jadi Go Green!
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyutingan dari redaksi IDN Time.
Esai: Latar Belakang

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak berasal dari organisme hidup seperti plastik, kaca, kain, dan logam. Sampah ini berasal dari kegiatan atau aktivitas manusia yang sukar terurai oleh mikroorganisme dan membutuhkan jangka waktu yang panjang dalam proses penguraiannya (Ratnaningsih, 2021). Sampah anorganik yang sulit terurai, tidak mudah untuk diolah karena sulit didegradasi oleh alam (Purnama & Yuriandala, 2010). Pengelolaan dari jenis sampah ini perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Dampak pengelolaan sampah yang buruk antara lain pencemaran tanah, air dan udara, lingkungan menjadi kumuh dan menimbulkan bau tidak sedap (Mutiara et al, 2021) dan akhirnya menjadi sumber penyakit. Terlebih sampah anorganik, jika sampah dibuang ke laut akan menjadi partikel mikroplastik yang mencemari ekosistem laut dan menjadi sumber makanan bagi ikan (Tiandho, 2021; Rahman dan Tuharea, 2021). Selanjutnya menjadi sumber racun bagi manusia yang mengkonsumsi ikan yang telah teracuni mikro plastik tersebut (Smith et al, 2018). Sampah plastik yang butuh 400 tahun untuk bisa terurai jika dibakar dengan maksud agar lebih mudah dihancurkan justru akan menimbulkan asap racun yang berbahaya bagi fertilitas (Maslamah et al, 2021).
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 Kabupaten/Kota se-Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. “Saat ini produksi sampah di Kota Sukabumi sebanyak 180 ton per hari dan kalau ke TPA sebanyak 160 ton karena ada pemilahan sekitar 27 persen,'' ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan. Di mana, sampah plastik 17% dari seluruh sampah yang ada, masalah sampah jadi isu strategis terutama pengurangan sampah. Ia mengatakan sampah di Kota Sukabumi terdiri dari 70% bahan organik dan 30% anorganik.
Salah satu contoh sampah dari jenis sampah anorganik adalah sampah botol bekas. Mengapa? Sampah ini termasuk ke dalam kategori sampah anorganik karena sulit terurai, mulai dari tutup hingga botolnya. Seiring peningkatan pemakaian botol plastik menyebabkan timbulnya sampah botol plastik yang semakin menumpuk. Peningkatan ini terjadi karena plastik bersifat ringan, praktis, ekonomis, dan dapat menggantikan fungsi barang-barang yang lain (Asroni, 2018). Pencemarannya disebabkan karena sifat sampah plastik yang sulit didaur ulang secara langsung. Pengelolaan sampah hendaknya menerapkan proses-proses, seperti Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan yang dapat didaur ulang). Apabila di lingkungan terus bertambah, sedangkan tindakan untuk penanggulangan limbah tersebut belum ada. Apa yang akan terjadi dengan bumi ini beberapa tahun mendatang?
Melalui tema "Pemanfaatan Sampah Botol Plastik Menjadi Aksesoris", ini merupakan pilihan yang tepat untuk mendaur ulang sampah dan dijadikan sebagai barang jual. Fokus utamanya yaitu untuk mengajak anak muda agar terlibat serta aktif dalam mengelola sampah plastik dan mendaur ulang sampah tutup botol plastik menjadi barang manik-manik aesthetic, serta membiasakan untuk menerapkan salah satu proses pengelolaan sampah anorganik, dan tampil fashionable dengan barang yang affordable.
Esai: Kesimpulan
Sampah dapat mencemari lingkungan tanah, air, udara. Kategori sampah yang sulit terurai yaitu sampah anorganik. Salah satu jenisnya adalah sampah plastik yang perlu difokuskan. Sampah ini perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Dampak yang timbul tidak hanya berpengaruh pada alam saja, namun pada makhluk hidup dan manusia.
Dampak dari pencemaran jenis sampah ini adalah mikroplastik yang mudah masuk ke dalam tubuh manusia ataupun hewan. Partikel mikroplastik ini mengandung banyak racun yang membahayakan kesehatan manusia dan akan masuk lewat makanan ataupun alat makan yang berbahan plastik. Partikel mikroplastik pun mencemari lingkungan yang ada di alam, membahayakan keselamatan dan merusak tempat tinggal makhluk hidup.
Pengelolaan sampah anorganik yang baik dilakukan dengan proses 4R (reduce, reuse, recycle, replace). (Reduce) mengurangi jumlah pemakaian dapat membantu mengurangi menumpuknya sampah plastik yang ada. (Reuse) memakai kembali, menjadi salah satu langkah untuk menghemat sumber daya karena kita memakai barang yang sama berulang kali. (Recycle) mendaur ulang sampah untuk menjadikannya barang yang aesthetic dan memiliki harga jual. (Replace) upaya pengelolaan sampah kita dapat mengganti barang instan yang biasa dipakai dengan barang lain yang lebih ramah lingkungan. Proses ini akan mengurangi dampak dari pencemaran sampah plastik.
Mengelola sampah dengan proses recycle menjadi satu upaya yang baik. Melalui sampah tutup botol bekas kemudian didaur ulang akan menjadi satu barang menarik seperti aksesoris. Gaya fashionable namun harga affordable, dibutuhkan oleh anak muda agar selalu tampil on point. Melalui kolaborasi dan kreativitas, kita dapat mengubah sampah botol plastik yang sering kita buang sia-sia menjadi sesuatu yang luar biasa. Tutup botol plastik yang dirubah menjadi aksesoris tentunya dapat terasa dampaknya, hal baik ini tumbuh dari hasil kreativitas dan kesadaran akan pentingnya peduli kepada lingkungan dan keselamatan bumi. Pembahasan ini bukan hanya tentang mendaur ulang, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik. Setiap kreasi daur ulang yang telah di buat menunjukan bahwa little changes can make a big difference.
Infografik

Ternyata usia botol plastik bisa 500 tahun lebih awet dari manusia, loh!😨 Maka dari itu, melalui Infografik "One Day or Day One Jadi Kawan Bumi", kami mengajak kamu untuk menjadi bagian dari Kawan Bumi yang siap untuk melaksanakan aksi 4R. Yaitu Replace, Reduse, Reuse dan Recycle. Kamu dapat memulai langkah heroik ini dengan menerapkan salah satu aksi 4R yaitu Recycle yang dilengkapi dengan inovasi From Trash to Trends. Yuk, manfaatkan sampah plastik botol di sekolah bersama Kawan Bumi🌏✨
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina
Infografik “Terapkan Prinsip ESG” menampilkan penjelasan mengenai Prinsip ESG yang dilakukan oleh Pertamina. Saat ini, banyak perusahaan industri yang beroperasi dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Solusinya adalah perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan tata kelola yang baik. Melalui infografik yang dikemas dengan visualisasi menarik dan informatif, pembaca diajak memahami bahwa setiap aspek Environment, Social, dan Governance saling berkaitan dalam membentuk fondasi perusahaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Rubrik Diskusi-Infografik Pertamina
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen mengurangi jejak lingkungan, mengatasi perubahan iklim, dan mendukung energi bersih serta layanan berkelanjutan. Dari sisi sosial, Pertamina juga memberikan perhatian pada kesehatan, keselamatan kerja, hingga pemberdayaan masyarakat. Tak kalah penting, tata kelola perusahaan yang transparan, etis, serta penguatan keamanan siber menjadi bagian dari prinsip Governance yang dijalankan.
Komitmen ini tercermin dalam berbagai aksi nyata, mulai dari konservasi fauna dan flora, penanaman ribuan bibit pohon, hingga upaya mengurangi penggunaan energi berbasis fosil. Berbagai langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Pertamina terus bergerak menuju transisi energi bersih demi masa depan Indonesia yang hijau, sehat, dan berkelanjutan. Bersama Pertamina, kita hijaukan hati, hijaukan negeri.
Foto Bercerita

Perjalanan sebuah ide tidak selalu dimulai dari hal besar, bahkan dari sebuah tutup botol, kami belajar bahwa sesuatu yang dianggap sepele bisa menjadi awal perubahan. Percakapan sederhana di taman sekolah bersama guru dan teman-teman, ide kecil itu bertumbuh menjadi langkah nyata hingga mengubah tutup botol yang tadinya sampah menjadi bahan yang membuka ruang kreativitas, melatih kerja sama, dan menyalakan semangat berkarya. Kami memahami bahwa setiap masalah bisa berubah menjadi peluang, setiap percakapan bisa melahirkan gagasan, dan setiap langkah kecil mampu memberi dampak besar, karena pada akhirnya bukan seberapa besar idenya yang penting, melainkan seberapa besar keberanian kita untuk memulainya.
Foto Bercerita

Tutup botol plastik bisa berubah menjadi aksesoris menarik,Trash To Style! Proses ini tidak instan, dimulai dari mengumpulkan tutup botol, memotongnya menjadi bagian kecil, lalu meleburkannya dengan panas hingga menyatu dan membentuk pola baru. Bahan yang semula dianggap tak bernilai, dengan sentuhan kreativitas ia dibentuk, diasah, diberi detail, lalu dirangkai menjadi perhiasan unik yang indah sekaligus penuh makna. Perjalanan ini membuat kami belajar bahwa kreativitas adalah keberanian melihat sesuatu dari sisi berbeda, tutup botol yang dulu dianggap sampah kini hadir sebagai simbol inovasi, kepedulian, dan semangat berkarya dalam langkah kecil menuju perubahan.
Inilah langkah kecil kami dalam perjalanan "Trash to Style" mengubah masalah menjadi peluang, dan sampah menjadi cahaya inspirasi.
Melalui karya mading digital ini, kami ingin mengajak para pembaca khususnya generasi muda untuk menjadi pelaku dalam perubahan. Bumi ini tidak butuh pahlawan super, ia hanya butuh kita yang peduli. Jadilah bagian dari gerakan Trash Out Trend In! karena bersama, kita bisa mengubah sampah kecil menjadi suatu dampak besar bagi bumi.