6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adik

#IDNTimesLife Lumayan menghemat daripada selalu beli lagi

Setiap menjelang tahun ajaran baru, orangtua pasti memikirkan banyak hal terkait sekolah anak. Biaya masuk sekolah tidak sedikit dan banyak sekali perlengkapan yang perlu dibeli. Orangtua mesti mencari cara supaya pengeluaran dapat ditekan.

Kalau biaya pendaftaran, uang gedung, serta iuran lain gak bisa lagi diutak-atik; orangtua dapat mengakali sejumlah perlengkapan sekolah anak. Mungkin tidak semuanya harus beli baru. Ada perlengkapan sekolah kakaknya yang masih bisa dimanfaatkan oleh adik tanpa membuat mereka mesti bergantian dalam  memakainya.

Dengan begitu, sekolah serta proses belajar kakak juga tak terganggu. Barang-barang lamanya bisa sepenuhnya diberikan pada adik. Seperti enam perlengkapan berikut ini yang pemanfaatannya kembali membantu orangtua lebih irit.

1. Seragam

6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adikilustrasi guru dan murid (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Seragam sekolah untuk beberapa setel lumayan menguras kantong. Maka bila ada seragam bekas kakak yang sama lebih baik gunakan ini saja saja. Seperti seragam Pramuka dan putih merah untuk sekolah dasar.

Orangtua tinggal menambah seragam khusus dan olahraga yang mungkin berbeda dengan seragam kakaknya dulu karena sekolahnya pun lain. Bahkan bila kakak serta adik berbeda jenis kelamin, seragam atasannya masih dapat dipakai. Tinggal membeli atau menjahitkan celana atau roknya.

Namun, beberapa sekolah mungkin meminta orangtua membeli seluruh seragam dari mereka. Ini perlu diantisipasi sejak awal oleh orangtua dengan mencari tahu dulu sekolah yang lebih fleksibel dalam pembelian seragam. Orangtua diperbolehkan membelinya di luar atau menggunakan seragam bekas asal sesuai dengan aturan.

2. Tas

6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adikilustrasi murid-murid (pexels.com/Yan Krukau)

Tas sebenarnya termasuk dalam perlengkapan sekolah yang dapat digunakan dalam waktu lama. Tidak seperti seragam yang pasti akan kekecilan seiring pertumbuhan anak. Apalagi ketika anak duduk di sekolah dasar, fisiknya tentu berbeda sekali ketika ia kelas I dengan kelas VI.

Namun, saat anak baru masuk sekolah biasanya orangtua membelikan tas yang lebih kecil supaya ia tak kesulitan membawanya. Sering kali tas itu juga berhias boneka atau motif tokoh kartun. Anak pun lebih tertarik dengan tas begini daripada tas yang polos.

Akan tetapi, paling-paling tas ini hanya dipakai maksimal 2 tahun. Setelahnya anak mulai malu dengan tas yang terkesan kekanak-kanakan. Tas ini jangan buru-buru dibuang karena masih dapat dipakai oleh adiknya. Kakak sudah gak mau lagi memakainya, tetapi adiknya justru antusias sekali.

3. Sepatu

6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adikilustrasi memakaikan sepatu (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Pertumbuhan anak terbilang sangat cepat. Meski orangtua sudah memilih sepatu yang agak longgar, satu atau dua tahun kemudian bisa terasa sesak di kaki anak. Selama anak sulung duduk di sekolah dasar saja, ia telah berganti ukuran sepatu beberapa kali.

Pun setiap ukuran juga ada beberapa buah sepatu. Sayang sekali apabila sepatu-sepatu ini buru-buru dijual sebagai barang bekas. Lebih baik disimpan dan dirawat dengan baik supaya nanti bisa dipakai oleh adiknya. 

Terutama untuk sepatu-sepatu yang kondisinya masih baik. Kalau kakak selalu diantar jemput biasanya sepatunya lebih awet. Sepatu yang mudah jebol umumnya digunakan untuk berjalan kaki dalam jarak yang lumayan jauh atau berolahraga lari. Untuk menghindari sepatu kakak cowok gak bisa dipakai adiknya yang cewek, selalu belilah sepatu model uniseks saja.

Baca Juga: 10 Tips Siapkan Bekal Sekolah Anak agar Tak Cepat Basi dan Tumpah  

4. Buku pelajaran

6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adikilustrasi murid membaca (pexels.com/Ron Lach)

Harga sepaket lengkap buku pelajaran anak juga lumayan mahal. Bagus sekali bila dari sekolah sudah ada pinjaman buku paket sehingga orangtua tak perlu membelinya lagi. Namun bila buku paket tidak dipinjamkan oleh sekolah, mau tak mau orangtua menyediakannya sendiri demi anak dapat belajar dengan baik.

Cek buku-buku kakak masih bisa dipakai oleh adiknya atau tidak. Selama gak ada perubahan kurikulum, umumnya buku pelajaran dapat langsung dilungsurkan. Kalaupun ada perbedaan dengan buku yang digunakan guru biasanya cuma sampul serta halamannya. Materinya masih sama.

Sampaikan pada adik bahwa menggunakan buku pelajaran bekas kakaknya lebih baik daripada sama sekali tak ada buku. Sejak awal orangtua juga perlu menekankan pada kakak untuk tidak mencorat-coret apalagi merobek buku-bukunya agar dapat gantian dipakai oleh adik. Jika ada soal-soal di buku tersebut, kerjakan di buku tulis saja supaya halamannya tetap bersih dan nantinya adik bisa belajar dengan baik.

5. Perlengkapan olahraga dan seni

6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adikilustrasi latihan balet (pexels.com/Budgeron Bach)

Perlengkapan olahraga dan seni ada yang disediakan sekolah, ada pula yang perlu dibawa oleh masing-masing siswa. Contoh perlengkapan pribadi yaitu pakaian dan kacamata renang serta pelampung ketika anak berlatih berenang. Atau, pakaian menari bagi anak yang di sekolahnya ada pelajaran seni tari.

Meski kakak sampai sekarang masih ada pelajaran berenang atau punya hobi berenang, tentu ia sudah tidak lagi memerlukan pelampung. Ukuran pakaian renangnya pun telah berubah. Begitu pula kostum tarinya sudah naik beberapa ukuran.

Semua barang kakak yang tak lagi terpakai itu bisa menjadi milik adiknya. Ajarkan anak biar tidak merasa malu karena ia pun tak bakal memakainya untuk selamanya. Makin sebentar pemakaian suatu barang, makin sayang apabila orangtua kudu membelinya. Gunakan perlengkapan yang ada saja.

6. Swipoa

6 Perlengkapan Sekolah yang Bisa Dilungsurkan dari Kakak ke Adikilustrasi swipoa (pexels.com/Yan Krukau)

Swipoa atau lebih dikenal dalam kata tidak bakunya yaitu sempoa biasa digunakan murid saat baru belajar berhitung. Selain fungsinya sebagai alat bantu berhitung, warna yang cerah pada biji-bijinya juga lebih menarik minat anak. Setelah kakak mampu berhitung tanpa bantuan swipoa, alat ini menganggur di rumah.

Jika adiknya memerlukannya juga, tak usah beli swipoa baru. Manfaatkan swipoa kakak untuk belajar berhitung. Justru dengan adik tahu bahwa kakaknya mampu berhitung dengan bantuan alat itu, dia pasti bakal lebih semangat dalam belajar.

Kesamaan alat yang digunakan saja sudah membuatnya lebih percaya diri akan lancar berhitung juga. Umumnya anak juga tidak lama belajar berhitung dengan bantuan swipoa. Sayang uangnya jika orangtua membeli baru padahal di rumah pun swipoa kakak masih utuh.

Melungsurkan barang apa pun bukan hal yang memalukan. Anak-anak perlu sejak dini dilatih untuk lebih fokus pada kegunaan benda-benda, bukan kondisinya baru atau tidak. Berbagai perlengkapan sekolah bekas asal masih dapat berfungsi dengan baik dapat dimanfaatkan lebih optimal. Ajari kakak juga untuk menjaga barang-barangnya supaya usianya lebih panjang dan kelak bisa dipakai adiknya. 

Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini saat Anak Tidak Masuk Sekolah, Kabari Wali Kelas

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya