Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!

Apakah kamu salah satunya?

Sebagai pendatang di Surabaya, tentu kamu akan mengalami yang namanya “Cultural shock” yaitu masa-masa dimana kamu masih wajib menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, terutama di lingkungan sosial yang begitu berbeda dari tempat asalmu, apalagi kalau kamu berasal dari luar kota. Adaptasi tersebut tentu ada yang baik, namun ada pula yang konyol! Seperti contohnya, tujuh cerita dari teman-teman kita yang berasal dari luar pulau dan merantau ke Surabaya.

1. Putri, 20 Tahun

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : personalitytutor.com

Kaget banget saat orang Surabaya mengajak saya ngobrol. Saya kira mereka marah besar, karena bicaranya keras, dan bahasa yang digunakan agak kasar seperti “kon” (kamu), “jaremu” (katamu). Benar-benar bikin ciut banget deh! Soalnya, di Solo nada bicaranya kalem banget, beda dengan Surabaya. Tetapi kalau udah kenal sama orang Surabaya, ternyata mereka baik-baik banget! Hanya nada bicaranya saja yang seperti orang PMS... hahahaha!

2. Garry, 19 Tahun

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : bayu96ekonomos.wordpress.com

Parah banget, kena tipu berkali-kali! Anak-anak Surabaya sering banget ngomong “Janc*k”, raimu-lah, dan banyak jenis makian lainnya. Awalnya aku nggak ngerti kalau itu makian atau kalimat kotor. Ketemu teman juga, menyapanya “C*k” begitu sambil melambai. Bahkan, saat ditanya loh, “C*k” itu artinya apa sih? Mereka bilang itu artinya Hai. Untung aja belum sempat berkata c*k ke dosen...

3. Setyo, 21 Tahun

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : proto.areamagz.com

Seperti Lost in Space. Nggak paham mereka berbicara bahasa apa, yang ternyata itu adalah bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa Jawa kasar alias tidak ada halusnya sama sekali. Apalagi mereka bicaranya cepat sekali! Aku hampir kebingungan setiap kali berbicara sekaligus mengikuti pembicaraan mereka. Butuh waktu sampai akhirnya bisa “nyambung” dan akhirnya mengerti apa yang dibicarakan.

4. Angel, 22 Tahun

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : kpghost.filetemp.kaltimpost.co.id
dm-player

Awalnya benar-benar nggak nyambung sama sekali dengan pembicaraan mereka. Apalagi kalau sudah dicampur dengan bahasa Jawa, sering banget digodain karena nggak ngerti maksudnya apa. Udah gitu, pas jelasin, mereka juga sering salahin artinya. Misalnya nih, maaf dulu ya... cebok. Mereka bilang cebok itu makan dengan menggunakan tangan, jadi kalau pesan nasi bebek, kalau penjaga tanya “Mau pake sendok, nggak?” aku disuruh jawab “Cebok aja, Mas.” OMG... 

Pesan tambahan dari Angel : Tolong dong, jangan dibocorin arti cebok itu apa, biar orang luar Surabaya pada penasaran... LOL!

5. Niki, 20 Tahun

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : klikhotel.com

Gaya hidupnya beda banget sama orang Bali. Di Bali mungkin kita banyak santai-santai sambil nongkrong dekat pantai, main-main ombak, pakai baju yang nggak ribet. Sedangkan di Surabaya, karena nggak ada hiburan lain pasti cuma ke mall, itupun harus pakai baju yang benar-benar heboh kayak mau ke kondangan! Beda banget, tetapi kalau pertemanan sih sama asyiknya, hahaha.

6. Reyner, 21 Tahun

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : media.suara.com

Sering ketawa-ketiwi saat mendengarkan orang Surabaya ngomong. Begitu pula dengan mereka saat aku berbicara dengan teman-teman dari Makassar. Logatnya berbeda banget, penekanan kalimatnya beda, lucu deh! Apalagi kalau Surabaya berbicara muatamu c*k, dan segala rangkaian indah lainnya.

7. Iwan, 19 Tahun 

Hanya Mahasiswa Luar Pulau yang Mengalami 7 Kekonyolan Ini Di Surabaya!Sumber Gambar : berita.suaramerdeka.com

Gaya becandanya beda, gaya pertemanannya pun juga beda. Nggak tanggung-tanggung banget deh kalau keluarin makian, tetapi makian itu padahal makian bersahabat, lho! Awalnya bingung dan nggak ngerti, namun lama-lama senang juga bisa berteman dengan orang-orang Surabaya. Blak-blakan, tetapi setia kawan!

Kalau kamu orang luar Surabaya, apa cerita konyolmu?

Topik:

Berita Terkini Lainnya