5 Kosakata Bahasa Lombok yang Sama dengan Bahasa Jawa Namun Beda Arti

Ternyata ada kata yang sensitif, lho #LokalIDN

Kekayaan budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia memang sudah tak perlu untuk diragukan lagi, ya. Termasuk keanekaragaman bahasa lokal yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, nih.

Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengajak kamu untuk belajar mengenai kosakata pada bahasa Lombok yang sama dengan bahasa Jawa tetapi secara makna keduanya berbeda. Penasaran bukan? Yuk, simak langsung aja penjelasan berikut ini!

1. Menek

5 Kosakata Bahasa Lombok yang Sama dengan Bahasa Jawa Namun Beda Artiinstagram.com/tarabasro

Dalam bahasa Lombok, kata menek ini adalah salah satu hal umum yang kamu lakukan saat pergi ke toilet. Dari hal itu apakah ada yang sudah mengerti arti dari kata menek? Jadi, buang air kecil ialah arti dari kata menek pada bahasa Lombok.

Sedangkan dalam bahasa Jawa, kata menek mempunyai makna kata kerja, nih. Yang mana kata menek pada bahasa Jawa artinya adalah memanjat, lho. Wah, ternyata sangat jauh berbeda secara arti, ya.

2. Melet

5 Kosakata Bahasa Lombok yang Sama dengan Bahasa Jawa Namun Beda Artiinstagram.com/studiomakeup_thitinmua

Hayo, apa yang kamu pikirkan saat mengedarkan kata melet? Jadi nih kata melet dalam bahasa Lombok mempunyai arti ingin ataupun mau. Sehingga kalau kamu mau atau menginginkan sesuatu kamu bisa mengucapkan kata melet dalam bahasa Lombok.

Pada bahasa Jawa sepertinya kata melet ini sudah tak asing lagi ya? Yang mana kata melet dalam bahasa Jawa mempunyai arti menjulurkan lidah, nih. Hayo, siapa yang suka mengejek seseorang dengan cara menjulurkan lidah kalian nih? Mengaku saja, deh!

Baca Juga: 5 Kata Benda dalam Bahasa Jawa yang Mirip Sekali dengan Bahasa Belanda

3. Kanggo

dm-player
5 Kosakata Bahasa Lombok yang Sama dengan Bahasa Jawa Namun Beda Artiinstagram.com/aidawidyasari_

Kata kanggo dalam lahasa Lombok mempunyai arti boleh. Dimana ketika kamu menyetujui akan suatu hal, maka kamu bisa mengatakan kanggo dalam bahasa Lombok. Sedangkan pada bahasa Jawa kata kanggo memiliki arti buat ataupun untuk. Jadi, saat kamu memiliki suatu hal teruntuk seseorang kamu bisa mengucapkan kanggo dalam bahasa Jawa.

4. Jembut

5 Kosakata Bahasa Lombok yang Sama dengan Bahasa Jawa Namun Beda Artiinstagram.com/studiomakeup_thitinmua

Apakah kamu yang bukan orang Lombok menyangka bahwa kata jembut ini memiliki arti marah? Sepertinya tidak, ya. Namun seperti itulah kenyataannya bahwa kata jembut pada bahasa Lombok memiliki arti marah. Wah, cukup unik, ya.

Selanjutnya ialah kata jembut yang dalam bahasa Jawa yang memiliki makna sensitif untuk diucapkan. Kata jembut pada bahasa Jawa mempunyai arti bulu kemaluan, lho. Nah, karena kata tersebut sensitif untuk diucapkan, sebaiknya cukup dijadikan sebuah edukasi saja, ya!

5. Manuk

5 Kosakata Bahasa Lombok yang Sama dengan Bahasa Jawa Namun Beda Artiinstagram.com/al_natural_photography

Baik dalam bahasa Lombok maupun bahasa Jawa kata manuk ini sama-sama bermakna nama binatang, nih. Yang mana pada bahasa Lombok kata manuk ini memiliki arti ayam. Sedangkan dalam bahasa Jawa kata manuk mempunyai arti burung, lho. Wah, ternyata dua jenis binatang yang berbeda, nih.

Itulah dia lima kosakata pada bahasa Lombok dan bahasa Jawa yang memiliki kesamaan secara kata namun berbeda dalam hal maknanya. Ternyata, dalam bahasa Jawa terdapat kata sensitif namun ketika diartikan secara bahasa Lombok artinya jauh berbeda, ya.

Jadi, pelajaran yang dapat diambil ialah ketika bertemu orang baru sebaiknya kamu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar saja ya meskipun kamu terbiasa berbicara dengan bahasa daerahmu. Hal tersebut karena bisa jadi kosakata pada bahasa daerahmu ialah suatu kata yang sensitif dalam bahasa daerah lainnya.

Baca Juga: 6 Nama Anggota Tubuh Bagian Bawah dalam Bahasa Jawa Krama Inggil

Melinda Fujiana Photo Verified Writer Melinda Fujiana

Instagram : @melindaf__ Wish ur day always shine as a star!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya