5 Tips Merawat Wadah Makanan dari Plastik, Lebih Awet dan Tahan Lama

Plastik merupakan material yang banyak digunakan untuk tempat makanan. Selain karena harganya terjangkau, wadah plastik dinilai praktis dan tidak mudah bocor air. Namun, plastik dikenal sebagai material yang tidak ramah lingkungan. Sifatnya yang sulit terurai, membuat material ini mencemari lingkungan saat menjadi sampah.
Jika kamu memiliki wadah makanan dari plastik, sebaiknya rawat wadah-wadah itu dengan baik. Perawatan bermanfaat agar umur simpan wadah makanan lebih lama, sehingga tidak membuang wadah plastik dengan percuma. Berikut beberapa cara merawat wadah makanan dari plastik.
1. Gunakan wadah plastik berlabel BPA
Saat membeli wadah plastik baru, pastikan wadah makanan atau minuman tersebut memiliki label BPA free. BPA atau biasa disebut bisphenol A merupakan campuran bahan kimia yang dipakai untuk memadatkan plastik. Sehingga material plastik lebih kuat dan tidak mudah rusak saat dipegang.
Namun, BPA punya dampak negatif bagi kesehatan bila terpapar terus menerus dalam jangka panjang. Pilihlah wadah plastik yang berlabel BPA free untuk menghindari gangguan kesehatan.
2. Jangan mengukus dan memanaskan makanan langsung dari wadah plastik
Material plastik di setiap wadah memiliki kandungan mikroplastik di dalamnya. Mikroplastik ini bisa luruh saat dipanaskan dan dapat mengontaminasi makanan di dalam wadah. Mikroplastik akan sangat berbahaya jika dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh secara terus menerus.
Untuk itu, hindari menggunakan wadah plastik sebagai tempat untuk memanaskan, baik saat memanaskan secara langsung di dalam microwave atau saat mengukus makanan. Ini berlaku bagi wadah plastik lainnya seperti bungkus plastik, styrofoam, dan segala wadah yang berasal dari plastik. Kamu bisa menggunakan wadah stainless untuk mengukus dan memanaskan makanan di dalam microwave.
3. Hindari plastik sebagai wadah makanan berminyak dan berbau menyengat
Sebaiknya wadah plastik tidak dipakai untuk tempat makanan berminyak berlebih dan punya bau menyengat. Plastik akan mudah menyerap bau dan meninggalkan noda di permukaan wadah. Jika dipakai berulang kali, bau dari wadah plastik tidak lagi netral, tetapi berbekas bau makanan menyengat. Selain itu, permukaan wadah menjadi licin karena bekas minyak meskipun sudah dicuci.
Kamu bisa menggunakan mangkok bermaterial selain plastik untuk wadah makanan yang berminyak dan berbau menyengat. Misalnya stainless dan kaca yang tidak mudah meninggalkan noda dan bau.
4. Segera cuci setelah menggunakan wadah plastik
Menumpuk wadah plastik kotor bekas makanan terlalu lama bisa menyebabkan noda membekas. Untuk itu, segera cuci tumpukan piring atau mangkok plastik yang sudah kamu gunakan. Bila terdapat kerak nasi yang menempel pada wadah, kamu bisa merendamnya terlebih dahulu. Akan tetapi, jangan sampai meninggalkan wadah plastik dalam keadaan kotor sampai berhari-hari.
Gunakan sabun cuci piring beraroma yang dapat menghilangkan lemak dan bau. Bila ada noda membekas, kamu bisa menghilangkannya dengan cara sederhana. Seperti merendamnya di dalam air hangat, mengolesi dengan lemon, atau merendamnya dengan air cuka. Namun, alangkah lebih baik tidak menunda cucian piring saat waktumu luang.
5. Hindari membeli wadah plastik baru
Kita mengetahui jika plastik bukanlah benda yang ramah lingkungan. Selain sulit terurai, sampah plastik semakin hari semakin menumpuk dari sampah-sampah plastik sekali pakai lainnya. Kita bisa menguranginya dengan tidak membeli barang baru yang berbahan plastik.
Ada banyak pilihan wadah makanan sebagai pengganti material plastil. Seperti stainless, kayu, bambu, bahkan kaca. Mungkin harganya sedikit lebih mahal dari plastik, akan tetapi material yang ramah lingkungan juga punya daya pakai yang awet dan tahan lama. Jadikan plastik sebagai pilihan terakhir dan gunakan saat darurat.
Plastik memang dikenal sebagai barang yang merusak lingkungan. Bila kamu punya setumpuk wadah makan dari plastik, jangan langsung membuangnya. Merawat dengan baik bisa memperpanjang penggunaan wadah plastik. Baru setelahnya kamu bisa beralih ke peralatan dapur yang lebih ramah lingkungan.