ilustrasi tongkat kayu (commons.wikimedia.org/Samuel Duncan Parnell)
Ketika mendengar nama Nabi Musa, kita mungkin langsung terpikirkan oleh Laut Merah yang atas izin Allah terbelah setelah ia memukul tongkatnya. Nah, peristiwa tersebut tidak lain adalah mukjizat dari Allah SWT.
Hal ini seperti yang terkandung dalam Surah Asy-Syu'ara ayat 63 dan Surat Taha ayat 77. Allah SWT berfirman,
"Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu'. Maka, terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar." (QS. Asy-Syu'ara, [26]:63).
"Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, 'Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).'" (QS. Thaha, [20]:77).
Dengan terbelahnya lautan tersebut, Nabi Musa dan para mukmin berhasil menyelamatkan diri dari kejaran Fir'aun beserta bala tentaranya. Meskipun sudah sempat menapaki jalan dari Laut Merah yang terbelah, air kembali menyatu sehingga membuat Fir'aun dan pasukan tenggelam di dalamnya.
Namun, perlu kita ketahui, tongkat yang dimiliki Nabi Musa tersebut mulanya hanyalah sebuah tongkat biasa. Ini bisa dilihat pada ayat 16 dan 17 dari Surah Thaha yang berbunyi,
"Apakah yang ada di tangan kananmu itu, wahai Musa? Musa menjawab, 'Ia adalah tongkatku, aku bertumpu padanya saat berjalan dan aku gunakan memukul pepohonan agar kambing-kambingku memakan dari daun-daunnya yang berjatuhan, dan ada manfaat-manfaat lain bagiku padanya.'" (QS. Thaha, [20]:16–17).
Di ayat berikutnya, Allah SWT memerintahkan Musa untuk melemparkan tongkat tersebut. Atas izin-Nya, tongkat biasa tersebut dapat berubah menjadi seekor ular.
Dengan tongkat itu pula, Nabi Musa mampu mengalahkan tipu muslihat penyihir suruhan Fir'aun. Dari keterangan Ustaz Khalid Basalamah dalam video YouTube unggahan Lentera Islam, ada riwayat yang menyatakan bahwa Musa menghadapi 1.000 penyihir, sedangkan yang lain menyebutkan hingga 10.000 orang.
Dikatakan bahwa sempat terlintas rasa takut dalam diri Nabi Musa. Namun, berkat keimanannya yang kokoh, Allah SWT menolong dirinya lewat tongkatnya yang berubah menjadi ular besar.
"Kemudian Musa melemparkan tongkatnya. Dan tongkat itu langsung berubah menjadi ular yang sangat besar dan bisa dilihat oleh semua orang." (QS. Al-A'raf, [7]:107).
"Ahli-ahli sihir berkata, 'Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?' Musa menjawab, 'Lemparkanlah (lebih dahulu)!' Maka, tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). Dan Kami wahyukan kepada Musa, 'Lemparkanlah tongkatmu!'. Maka, sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan." (QS. Al-A'raf, [7]:115–117).
Setelah dikalahkan di hadapan banyak orang, para ahli sihir tersebut pun tersungkur dan bersujud seraya menyatakan, "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, Tuhan Musa dan Harun."