Ilustrasi riset (Pixabay.com)
Umumnya, pembuatan MVP tidak memiliki perbedaan besar dari pengembangan produk perangkat lunak. Keduanya memiliki langkah yang kurang lebih sama, tapi dengan kecepatan dan tujuan yang berbeda. Merujuk laman Net Solutions, tahapan membuat MVP adalah sebagai berikut:
Mulailah dengan menganalisis pasar, mengidentifikasi target audiens, serta menghitung ukuran pasar yang ingin dituju. Makin banyak informasi yang dimiliki, maka makin tinggi pula peluang keberhasilannya. Pastikan juga untuk mengawasi kompetitor, guna mengetahui bagaimana ide produk bisnismu bisa lebih menonjol.
- Perkuat nilai tambah produk:
Nilai apa yang ditawarkan produk baru ini kepada para pengguna? Apa manfaatnya bagi mereka? Mengapa mereka harus membeli produk tersebut? Jawaban dari pertanyan-pertanyaan ini nantinya bisa membantu kamu dalam mendefinisikan nilai jual produk.
Sebagai MVP, produk harus menawarkan nilai kepada pengguna dalam tingkatan yang paling dasar. Kamu bisa memulai langkah ini dengan mengidentifikasi profil pengguna dan menyusun MVP berdasarkan kebutuhan mereka.
Proses desain produk adalah tahapan MVP yang cukup krusial. Bisnis perlu melihat produk dari sudut pandang pengguna, mulai dari membuka aplikasi hingga proses akhir, seperti dalam melakukan pembelian maupun pengiriman. Dengan kata lain, bisnis harus mendesain produk dengan cara yang nyaman bagi penggunanya.
- Prioritaskan Fitur-fitur MVP:
Pada tahap ini, prioritaskan semua fitur yang akan didukung oleh MVP. Kamu dapat mengategorikan fitur MVP ke dalam kelompok prioritas tinggi, menengah, dan rendah. Setelahnya, penting untuk mengatur fitur-fitur tersebut ke dalam backlog produk sesuai dengan tingkat prioritasnya.
Inilah tahapan di mana bisnismu sudah siap meluncurkan MVP. Ingatlah bahwa kualitas MVP tidak lebih rendah dari produk akhir. Jadi, pastikan MVP bisnismu mudah digunakan, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, ya.