Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kaleidoskop 2025 negara incaran kuliah yang paling diminati
ilustrasi kaleidoskop 2025 negara incaran kuliah yang paling diminati (pexels.com/George Pak)

Intinya sih...

  • Australia

  • Jepang

  • Jerman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat ini, semakin banyak informasi tentang kualitas pendidikan global yang mudah diakses.Jadi, tak mengherankan jika semakin banyak siswa yang ingin menimba di luar negeri setiap tahunnya. Nah, artikel ini akan membawa kamu melihat kaleidoskop 2025 negara incaran kuliah yang paling diminati, lengkap dengan alasan mengapa negara-negara ini layak masuk bucket list studimu.

Diharapkan, dengan informasi mendalam tentang destinasi studi terbaik ini, kamu jadi bisa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depanmu. Guys, memilih negara tujuan kuliah bukan hanya tentang mencari kampus dengan ranking tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan biaya hidup, peluang kerja paruh waktu, kemudahan adaptasi budaya, hingga prospek karir setelah lulus. Simak daftar berikut, ya!

1. Australia

ilustrasi suasana belajar di perpustakaan Melbourne (pexels..com/Mavluda Tashbaeva)

Australia secara serius memposisikan diri sebagai destinasi studi yang paling ramah bagi mahasiswa internasional. Negara ini memiliki institusi pendidikan kelas dunia, dengan delapan universitas riset terkemuka yang dikenal sebagai "Group of Eight," termasuk The University of Melbourne dan The University of Sydney, yang secara konsisten menduduki peringkat global teratas. Kualitas pengajaran di Australia sangatlah diakui, terlebih di bidang ilmu kelautan, teknik, dan bisnis, serta menyediakan fasilitas penelitian modern yang mutakhir.

Keunggulan Australia yang paling menarik merupakan skema visa kerja pasca-studi yang fleksibel, dikenal sebagai Temporary Graduate Visa (Subclass 485), yang memungkinkan lulusan untuk tinggal dan bekerja di Australia selama minimal dua tahun. Peluang ini jelas memberikanmu waktu berharga untuk mengumpulkan pengalaman kerja internasional dan membangun karir di lingkungan profesional yang kompetitif, lho. Di samping itu, kota-kota besar Australia seperti Melbourne dan Sydney secara rutin masuk dalam daftar kota paling layak huni di dunia, menjanjikan keseimbangan sempurna antara belajar dan kualitas hidup, lho.


2. Jepang

ilustrasi mahasiswa Jepang yang sedang belajar (pexels.com/Gu Ko)

Jepang selalu identik dengan kedisiplinan, teknologi canggih, dan warisan budaya yang kaya, menjadikannya destinasi studi yang masih diminati sampai saat ini. Dengan universitas-universitas ternama seperti The University of Tokyo dan Kyoto University yang secara konsisten masuk jajaran teratas dunia, kualitas pendidikan di Jepang gak perlu diragukan lagi, terutama untuk bidang teknik, robotika, dan ilmu pengetahuan alam. Alhasil, mahasiswa internasional akan merasakan pengalaman belajar yang fokus pada presisi, riset mendalam, dan etos kerja yang kuat.

Pemerintah Jepang juga sangat suportif terhadap pelajar internasional melalui program beasiswa bergengsi seperti MEXT (Monbukagakusho) Scholarship yang mencakup biaya kuliah dan biaya hidup. Apalagi, adaptasi di negara ini terbilang mudah karena didukung oleh komunitas pelajar Indonesia yang cukup solid. Meski terkendala bahasa di awal, banyaknya program internasional berbahasa Inggris serta kesempatan untuk mempelajari Bahasa Jepang sebagai bonus, akan memperkaya skill dan CV kamu di masa depan, kok.


3. Jerman

ilustrasi produk teknologi dari Jerman (pexels.com/Maria Ge)

Jerman adalah salah satu negara incaran kuliah paling populer di Eropa, terutama karena kebijakan kuliahnya yang sangat menarik, yakni hampir semua universitas negeri tak memungut biaya kuliah (gratis) untuk mahasiswa lokal maupun internasional di jenjang sarjana, dan di beberapa negara bagian juga berlaku untuk jenjang magister. Kamu hanya perlu membayar biaya administrasi atau kontribusi semester yang relatif kecil. Ini jelas bisa membuatmu meraih pendidikan yang berkualitas tanpa beban finansial yang memberatkan.

Kualitas pendidikan di Jerman, terutama di bidang teknik (teknik mesin, otomotif), ilmu alam, dan arsitektur, diakui secara global dengan kampus-kampus top seperti Technical University of Munich dan LMU Munich. Selain itu, Jerman menawarkan peluang kerja yang sangat baik bagi lulusan internasional, bahkan banyak universitas yang menawarkan program kerja sama dengan industri terkemuka, lho. Dengan sistem transportasi yang efisien dan kualitas hidup yang tinggi, Jerman menjanjikan pengalaman studi yang menjanjikan dan prospek karir yang cerah di Eropa.


4. Belanda

ilustrasi University of Amsterdam (pexels.com/Marcelo Verfe)

Belanda terus menarik mahasiswa internasional dengan lingkungan yang inklusif, kurikulum yang inovatif, dan banyaknya program studi yang diajarkan dalam Bahasa Inggris. Negara ini unggul di bidang manajemen air, pertanian, life science, dan ilmu sosial, dengan universitas ternama seperti Wageningen University and Research dan University of Amsterdam yang menduduki peringkat tinggi. Pendekatan pengajaran di Belanda sangat interaktif dan mengajak mahasiswa mereka berpikir kritis, berbeda dengan sistem tradisional yang lebih mengandalkan ceramah.

Selain akademik, kehidupan di Belanda sangat ramah bagi pendatang, ditandai dengan lingkungan yang aman dan sistem transportasi publik yang luar biasa, terutama jalur sepedanya. Nah, keuntungan besar lainnya adalah adanya orientation year atau zoekjaar (tahun pencarian kerja) setelah lulus, yang memungkinkan mahasiswa internasional untuk tinggal selama satu tahun untuk mencari pekerjaan tanpa perlu mengurus visa kerja tambahan. Hal ini membuat Belanda jadi pilihan strategis buat kamu yang ingin langsung berkarir di Eropa.


5. Inggris

ilustrasi Historic University di Oxford (pexels.com/Michael D Beckwith)

Inggris merupakan rumah bagi institusi legendaris seperti University of Oxford dan University of Cambridge, yang menjadi salah dua universitas terbaik di dunia. Warisan akademik yang kaya dan sistem pendidikan yang sangat terstruktur menjamin kualitas lulusan yang diakui secara universal oleh perusahaan multinasional. Apalagi,, durasi studi yang relatif singkat, yaitu tiga tahun untuk S1 dan satu tahun untuk S2, memungkinkan kamu lulus dan memulai karir lebih cepat, kan.

Meski biaya kuliah dan biaya hidup di kota-kota besar seperti London bisa sangat mahal, banyaknya pilihan beasiswa seperti Chevening, beasiswa universitas, dan beasiswa riset dapat meringankan beban finansialmu. Inggris juga menawarkan lingkungan multikultural yang kaya, di mana kamu dapat berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh dunia. Memanfaatkan skema visa pasca-studi yang lebih ramah, lulusan kini mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh pengalaman kerja di Inggris setelah studi berakhir.

Melihat kembali kaleidoskop 2025 negara incaran kuliah ini, tentu kamu jadi mempunyai banyak pilihan destinasi studi dengan keunggulannya masing-masing, baik dari segi akademik, budaya, maupun finansial. Mulailah riset mendalam dari sekarang, fokuskan persiapan akademik dan bahasa, serta maksimalkan perburuan beasiswa. Siapa tahu, tahun  depan kamu bisa kuliah di luar negeri, nih. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team