5 Syarat Sah Puasa dalam Islam, Yuk Pahami!

Pahami biar ibadahmu diterima di sisi Allah SWT

Di bulan suci yang penuh berkah ini, seluruh umat islam diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh, terlebih bagi mereka yang telah balig. Tapi, perlu dipahami bahwa menjalankan ibadah puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa yang kita lakukan sah dan diterima di sisi Allah SWT. Apa saja itu? Baca penjelasannya di bawah ini!

1. Niat

5 Syarat Sah Puasa dalam Islam, Yuk Pahami!ilustrasi hidangan berbuka puasa (pexels.com/Zak Chapman)

Beberapa ulama berpendapat bahwa berniat juga termasuk ke dalam syarat sah puasa. Untuk itu, saat akan melakukan ibadah ini, kita perlu berniat dengan sungguh-sungguh terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya” 

Dari Hafshah menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sesungguhnya beliau telah bersabda: 'Siapa yang tidak membulatkan niat puasanya sebelum fajar, maka puasanya tidak sah'. (HR. Ahmad)

2. Beragama Islam

5 Syarat Sah Puasa dalam Islam, Yuk Pahami!ilustrasi orang sedang salat (pexels.com/Ali Arapoğlu)

Beragama Islam juga menjadi salah satu syarat sah puasa. Artinya, barangsiapa yang sedang berpuasa namun tidak beragama islam, maka puasa yang ia lakukan sesungguhnya tidak sah di sisi Allah SWT.

Mereka yang murtad atau keluar dari Islam dan melakukan ibadah puasa, maka puasanya tidak sah hukumnya. Adapun mereka yang muallaf atau baru masuk islam dan melakukan ibadah puasa, maka ibadahnya terhitung sah di sisi Allah SWT.

Baca Juga: 10 Rukun dan Syarat Sah Pernikahan dalam Agama Islam, Sudah Tahu?

3. Suci dari haid dan nifas

5 Syarat Sah Puasa dalam Islam, Yuk Pahami!ilustrasi orang sedang salat (pexels.com/Alena Darmel)

Haid dan nifas merupakan dua hal yang dialami oleh perempuan dewasa. Saat sedang dalam kondisi tersebut, mereka tidak diperkenankan untuk melakukan ibadah, termasuk ibadah puasa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

Dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?’ Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ‘ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’ Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat.

Untuk itu, saat kamu sedang dalam kondisi haid atau nifas, kamu tidak perlu berpuasa terlebih dahulu. Sebagai gantinya, kamu wajib membayar utang puasa tersebut di hari lainnya di luar bulan suci Ramadan. Catat baik-baik, ya!

4. Mampu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

5 Syarat Sah Puasa dalam Islam, Yuk Pahami!ilustrasi orang mengaji (pexels.com/Thirdman)

Tak kalah penting, saat sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, kita perlu menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan ibadah tersebut. Mulai dari menahan lapar, haus, muntah dengan sengaja, mengeluarkan air mani dengan sengaja ataupun menahan syahwat dengan pasangan. Hal ini perlu dilakukan mulai dari terbitnya matahari di waktu subuh hingga terbenamnya matahari di waktu magrib. 

Saat melakukan ibadah puasa, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, khususnya di bulan suci Ramadan. Seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, bersedekah, membantu sesama, dan lain sebagainya. Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang melakukan hal-hal baik di bulan yang penuh berkah ini, lho!

5. Berakal

5 Syarat Sah Puasa dalam Islam, Yuk Pahami!ilustrasi orang sedang salat (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Terakhir, berakal sehat juga menjadi salah satu syarat sah dalam berpuasa. Artinya, hanya mereka yang mampu berpikir dan memiliki kesadaran penuh yang diwajibkan untuk berpuasa. Mereka yang tidak memiliki akal sehat, misalnya orang gila tidak dikenakan hukuman bila tidak berpuasa. Hal ini sesuai dengan HR Abu Dawud yang menjelaskan:

"Terdapat tiga golongan yang tidak terkena hukum syar'i, yaitu: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh." 

Sebagai seorang Muslim, hendaklah kita memperhatikan syarat-syarat puasa di atas agar ibadah puasa yang dijalankan dianggap sah dan diterima di sisi Allah SWT. Jangan lupa bahwa melakukan ibadah puasa, bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus tapi juga menahan amarah serta menambah kesabaran demi pahala yang dilipatgandakan. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita di bulan suci Ramadan ini! 

Baca Juga: Apa yang Dimakan Nabi Muhammad SAW saat Sahur dan Buka Puasa?

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya