9 Ucapan Selamat Idul Fitri dalam Berbagai Bahasa Daerah di Nusantara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan umat Iuslim usai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan memang membawa kegembiraan tersendiri. Sayangnya, momen Idul Fitri di tengah pandemi membuat suasana hari raya jadi berbeda sebab tidak bisa berjumpa secara langsung dengan keluarga dan kerabat.
Namun, bukan berarti kita tidak bisa memberi ucapan selamat sebagai wujud silaturahmi, lho. Ucapan selamat Idul Fitri sering kali jadi momen yang khas mewarnai penghujung bulan Ramadan. Gak melulu dengan bahasa nasional, kita juga bisa memberi ucapan dalam bahasa daerah, nih.
Penuh kearifan lokal, berikut beberapa ucapan 'Selamat Idul Fitri' dalam berbagai bahasa daerah di Nusantara.
1. Kalau kamu orang Jawa, pasti akan memberi ucapan dengan kalimat "sugeng riyadi" atau "ngaturaken wilujeng Idul Fitri"
2. Beda lagi dengan bahasa Sunda, "wilujeng boboran siyam" jadi cara paling simpel sebagai ucapan di hari raya
3. Bahasa Bali juga punya caranya sendiri, nih. Biasanya akan memakai "aturang titiang rahajeng Idul Fitri, nunas ampura lahir batin"
4. Bahasa Sasak di NTB biasanya akan menggunakan kalimat "selamet Idul Fitri, tunas ampun lahir dan batin". Betul?
Baca Juga: 10 Tebak-tebakan ala Bali, Sambil Belajar Bahasa Daerah Nih
Editor’s picks
5. Bahasa Banjar yang merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar orang di Kalimantan akan memakai ucapan "salamat bahari raya"
6. Sudah tahu bagaimana orang Bugis mengucapkan Selamat Idul Fitri? Betul, bisa dengan "salamaki mallepe’ fittarah"
7. Orang-orang di ujung barat Indonesia, alias Aceh, terbiasa mengucap dengan kalimat "selamat hari raya, meuah lahee bathen"
8. Kalau pakai bahasa Batak Karo, tahu? Biasanya pakai kalimat "selamat wari raya idul fitri, mohon maaf lahir ras batin mejuah-juah"
9. Kalau bahasa Padang sudah tahu, belum? Ucapan di hari raya gak jauh dari kalimat "salamaik hari rayo"
Meski berbeda-beda karena pengaruh bahasa, maksudnya tetap sama, yaitu ungkapan kebahagiaan di hari kita kembali suci. Nah, dari kesembilan bahasa daerah tadi, kamu biasa pakai kalimat yang mana, nih?
Baca Juga: Usaha Pernak-pernik Idul Fitri di Medan Mulai Bangkit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.