15 Contoh Puisi Kartini Penuh Makna, Bisa Memotivasi!

Pada 21 April kita akan memperingati pahlawan nasional yang memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia, yaitu R.A. Kartini. Di hari penting nasional ini, biasanya banyak instansi hingga sekolah yang merayakan hari Kartini. Tujuannya tentu untuk mengenang dan menghormati jasa-jasanya.
Salah satu cara untuk merayakan hari nasional ini adalah dengan membaca puisi. Berikut ini beberapa contoh puisi Kartini yang bisa menjadi referensi kamu.
1. Puisi Kartini penuh makna
1. Literasi Ubah Negeri
Oleh KhanipanDulu kau diam diri di rumah
Namun kini menduduki berbagai ranah
Kau perjuangkan emansipasi
Majukan bangsa dengan budaya literasiKau tuntun mereka yang buta aksara
Ajari mereka bagaimana membaca
Bukan untuk kesombongan
Namun demi kemajuan peradabanBerawal dari
Ini Bapak Budi
Ini Ibu Budi
Suaramu terdengar lirih
Namun mampu mengubah negeriDengan literasi kau paparkan tujuan diri
Berbakti kepada negeri
Mengharumkan nama pertiwi
Untuk kejayaan kini dan nantiBekali negeri dengan literasi
Untuk bersaing di globalisasi
Semua berkat emansipasi
Yang kau perjuangkan dari dulu hingga kini2. Abdimu, Sang Pendobrak Asa
Oleh Anggraini KhodihaturrohmahRuncingnya sebilah bambu
Bukan menjadi prioritasnya dalam berjuang
Pun segerombol mata peluru
Takkan mengalihkan pandangan saat mengembanMeninggikan derajat, mengabdi tanpa ragu
Agar jauh dari lakon penindasan
Opini masyarakat di masa lalu
Bukan sebagai pembuka rute penuh likuTetapi menjadi pemicu
Agar segerombol budak wanita meniru
Gelagat Kartini menebar ilmu
Di atas panggung pantang runtuh
Sabdamu, jenuh tertahan jeruji adabProblematika kehidupan, berniat singgah bertahan
Kiranya gagal menanggalkan harap
Tetapi tidak untukmu, sosok wanita menawan
Meski tertawan, tetap bergerak namun tiarapBerantas kebodohan, pulihkan pemahaman
Panutan bagi pemudi millennial
Mengimbuh sejarah, dalam berkas perjuangan wanita belia
Yang menuntut persamaan atas beberapa halBahwa wanita bukan budak, tetapi pendobrak asa
Bahwa wanita menjadi bibit awal
Lahirnya Kartini muda cerdas masa depan, bekal cita-cita kemajuan bangsa3. Perempuan itu Buku
Oleh Sio HutasoitApa kau tahu? Jika perempuan itu Buku
Tintanya biru teduh.
Perempuan itu Gudangnya Ilmu.
Isinya tak hanya asmara candu, namun arti dari tulus
Pengorbanan tanpa keluhWalau dituntut harus sempurna sungguh, namun...
Perempuan tahun nikmatnya berdiri teguh, tanpa kompromi waktuDi dalam Buku akan kau temukan cerita tentang cinta yang utuh
Walau hidup tak semanis madu, tangis menderu bahkan sakit berdentum.
Tak tak pernah ia tulis bahwa hidup sepahit empedu.Hanya ada bait tentang nyanyian syukur
Sayangnya, Buku itu tak bisa kau beli dengan sekuntum bunga warna ungu.
Tapi tawarlah dengan rindu yang sudah kau pupuk.
Tenang saja, tak perlu ragu...
Karena, dari buk itu akan kau temukan bahwa perempuan adalah pangkal restuJuga sajak-sajak tentang doa ibu
Yang tiap hari ia tulis dengan tangguh
Perempuan tak pernah layu
Perempuan itu Buku
Perempuan itu aku.4. Nostalgia
Oleh Aenullael MukarromahTentangmu sang pahlawan nasional, juga tentangku sang pejuang asa
Terlahir di Jepara, kemudian menghembuskan nafas di Rembang Kau sang pelopor kebangkitan perempuan pribumi
Sedangkan aku masih merangkak mengejar mimpi untuk dapat mengabdi pada Negeri
Kau memperjuangkan wanita
Kau bekerja keras
Lalu apa yang terjadi saat ini?Mari bernostalgia
Tentang sebuah perjalanan
Aku perempuan, namun aku tidaklah sehebat dan sekuat perjuanganmu
Aku perempuan, namun belum dapat mengabdi kepada Negeri Namun, embusan nyanyian motivasimu menjadi pembakar diri untuk tetap berjuangHabis gelap terbitlah terang
Di manapun bumi dipijak di sanalah langit dijunjung
Perempuan haruslah tetap bekerja keras, kerja cerdas dan berjuang dengan usaha yang keras
Seperti perjuangan ibu kita Kartini yang telah melewati badai dan coba.5. Perjuangan
Oleh AthatiaBerselimut keberanian
Dengan semangat berkobaran
Berjuang demi kesetaraan
Martabat seluruh perempuanWahai Kartini
Kau getarkan sanubari
Dengan perjuangan membela wanita pertiwi
Tak sekalipun mengenal kata berhenti Sebelum cahaya menghiasi hariWahai Kartini
Jasamu sungguh sangat berarti
Takkan pernah terganti
Selalu teringat dalam memori