ilustrasi seseorang yang menulis review di laptop (pexels.com/mart-production)
Dikutip dari British Course, berikut contoh review dari film populer Titanic yang dirilis sejak 1997 silam. Check this out!
Judul: Titanic
Pengenalan: Dalam film tersebut, cerita ini dihadirkan kepada penonton sebagai kilas balik. Naratornya adalah Rose, 101 tahun, dengan nama belakang Dawson. Dia menceritakan kisahnya kepada seorang pemburu harta karun (Bill Paxton), yang sedang mencari Heart of the Ocean yang terkenal (dan berharga), sebuah berlian yang diberikan kepada Rose oleh tunangannya, Hockley.
Evaluasi: Rekreasi kapal, baik eksterior (rendering dilakukan menggunakan prosesor Digital Alpha yang menjalankan Linux) dan interiornya tanpa cela. Dialognya cerdas dan brilian. Film ini terkadang lambat, tetapi mencapai klimaksnya ketika kapal mulai tenggelam. Fakta bahwa Cameron meluangkan waktu untuk menceritakan kisah itu membuatnya semakin tegang. Cameron bisa saja berhemat di salah satu bidang ini (dialog, sinematografi, efek, keaslian) dan masih menghasilkan film yang bagus, tetapi dia tidak melakukannya. Dia berpegang pada formula yang telah berhasil di film epik hebat lainnya, dan dia melakukannya seratus persen.
Kapal itu dianggap tidak dapat tenggelam, sehingga kompromi dibuat tentang jumlah sekoci di dalamnya. Ketika kapalnya benar-benar tenggelam, itu adalah yang terkaya yang mendapat prioritas pertama di sekoci. Sementara mereka menunggu di sekoci yang setengah penuh, mereka terpapar tangisan orang-orang yang kedinginan sampai mati dan tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka. Jika tragedi serupa terjadi hari ini, apakah hasilnya akan berbeda?
Aktingnya luar biasa oleh semua pihak, tapi saya sangat terkesan oleh Zane. Hal yang menyenangkan tentang tenggelamnya kapal adalah kejadiannya relatif lambat, dan Cameron memanfaatkan semuanya. Penggambaran kapal besar yang tenggelam jauh lebih besar dari kehidupan dan saya merasa ini adalah bagian yang paling menakjubkan dari film ini.
Kesimpulan: Hanya karena alasan itu saja, Titanic adalah film yang tidak hanya untuk dilihat, tetapi untuk dialami. Jadi, pastikan Anda melihatnya. Ini menunjukkan bahwa konsep film bencana jauh dari kata mati.
Nah, itulah dia arti, jenis, dan cara melakukan review yang tepat. Karena memiliki tujuan untuk memasarkan, maka review harus berdasarkan analisis serta fakta