Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Kalimat Subjektif dan Objektif? Ini Perbedaan dan Contohnya!

Ilustrasi menulis (unsplash.com/Christin Hume)
Ilustrasi menulis (unsplash.com/Christin Hume)

Ketika kamu mempelajari bahasa Indonesia, pasti akan menjumpai kalimat subjektif. Ya, jenis kalimat ini memang sering digunakan, terutama ketika orang beropini tentang sesuatu menurut pandangannya sendiri. Tapi gak hanya kalimat subjektif, tapi juga ada kalimat objektif.

Tentu keduanya memiliki perbedaan yang bisa kamu lihat dari pengertiannya masing-masing. Lalu apa itu kalimat subjektif dan objektif? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Apa itu kalimat subjektif dan objektif?

ilustrasi menulis (pexels.com/@vlada-karpovich)
ilustrasi menulis (pexels.com/@vlada-karpovich)

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, subjektif adalah mengenai atau menurut pandangan perasaan sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau halnya. Sementara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.

Senada yang dijelaskan dalam buku Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia SMP dan MTs Kelas VII oleh Trianto (2007), kalimat subjektif mencerminkan opini, pandangan, atau perasaan pribadi dari penulis. Sedangkan kalimat objektif mengandung makna faktual.

2. Perbedaan subjektif dan objektif

ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Mengutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMK oleh Utawi Pratiwi, S.Pd., kalimat subjektif adalah jenis kalimat yang seringkali digunakan dalam menuliskan opini. Pasalnya, pernyataan yang ditulis dalam opini cenderung hanya berasal dari pendapat satu pihak. Berbeda dalam kalimat objektif, yang ditulis berdasarkan fakta atau sumber-sumber tertentu. Berikut ini perbedaan keduanya.

  • Kalimat subjektif cenderung hanya memihak satu hal saja. Sedangkan kalimat objektif untuk mengambil keputusan yang tidak merugikan siapa pun.
  • Kalimat subjektif hanya berisi pendapat pribadi berdasarkan perasaan. Kalimat objektif biasanya diutarakan berdasarkan fakta yang ada.
  • Dampak dari kalimat subjektif bisa positif dan negatif. Sedangkan perkataan objektif untuk menambah wawasan.

3. Contoh kalimat subjektif dan objektif

Ilustrasi menulis (unsplash.com/Christin Hume)
Ilustrasi menulis (unsplash.com/Christin Hume)

Agar kamu memahami apa itu kalimat subjektif dan objektif, akan membantu jika ada contoh keduanya. Dengan begitu kamu bisa memahami lebih mudah dan jelas. Kamu bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.

Contoh kalimat subjektif

“Menurutku perusahaan ini tidak memiliki kepedulian dengan apa yang dibutuhkan pelanggan mereka. Dari pengalaman saya, perusahaan ini bukanlah perusahaan yang baik.”

"Saya yakin dialah orang yang mencuri ayam Pak Budi."

"Masakan ini enak sekali, layak untuk mendapatkan nilai 10."

Dari ketiga contoh kalimat di atas bisa dikatakan bahwa pernyataan tersebut adalah sudut pandang subjektif dari penutur atau pendapat pribadi. Hal ini karena masih bisa diperdebatkan dan tidak didukung bukti yang kuat.

Contoh kalimat objektif

"Menurut data pemerintah, tingkat pengangguran nasional saat ini mencapai 7%."

"Dalam percobaan ini, tanaman yang diberi pupuk organik tumbuh lebih baik daripada tanaman yang tidak mendapat pupuk."

"Mulai pukul 07.00 WIB, bus kota jurusan XXX melaju di sepanjang Jalan Sudirman."

Ketiga contoh ini merupakan bentuk kalimat objektif karena berdasarkan fakta dan data. Jadi, semua bisa dibuktikan kebenarannya, bukan hanya sekadar pernyataan pribadi.

Jadi, apa itu kalimat subjektif? Kalimat subjektif adalah opini, pandangan, atau perasaan pribadi dari penulis. Sedangkan kalimat objektif mengandung makna faktual. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us