Apa Itu Koda? Fungsi, Ciri hingga Contohnya!

Penting dalam sebuah karya tulis

Dalam setiap karya tulis atau bacaan, pasti memiliki sebuah struktur di dalamnya. Biasanya akan terdiri dalam beberapa bagian dan salah satunya adalah koda. Umumnya, koda ini kerap kamu temukan dalam sebuah cerpen, artikel, atau teks anekdot alias cerita singkat berunsur komedi.

Standar penulisan koda ini juga tidak ada aturan bakunya. Jadi, tergantung dari kreativitas penulis dalam membuatnya dan ditaruh di bagian penutup. Lalu apa itu koda? Simak ulasannya di bawah.

1. Apa itu koda?

Apa Itu Koda? Fungsi, Ciri hingga Contohnya!ilustrasi menulis jurnal harian (pexels.com/Michael Burrows)

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, koda adalah bagian terakhir sebuah komposisi musik sebagai penutup. Sedangkan dalam buku Sastra Indonesia untuk Pelajar dan Umum, koda adalah akhir cerita yang berisi kesimpulan dan menjadi penutup yang berisi amanat atau pesan moral yang bisa dipetik atau diteladani dari cerita fiksi.

Jadi, jika coba disederhanakan, koda merupakan unsur dalam karya tulis (artikel, anekdot, cerpen, dll) yang berfungsi sebagai penutup. Bentuknya juga bisa bermacam-macam, bisa berupa amanat, pesan moral, kesimpulan, bahkan hanya sekadar penutup biasa.

2. Fungsi koda

Apa Itu Koda? Fungsi, Ciri hingga Contohnya!ilustrasi menulis jurnal harian (pexels.com/RF._.studio)

Dalam karya tulis, terdapat struktur yang punya peranan dan fungsi berbeda-beda. Tujuannya agar menjadi satu kesatuan atau utuh. Sedangkan fungsi utama koda adalah sebagai penutup karya tulis dan memberikan makna tertentu atau kesimpulan isi tulisan.

Paling mudah untuk dipahami adalah, koda selalu berada di struktur terakhir dari sebuah karya tulis, apa pun bentuknya. Mungkin kamu tidak menyadarinya. Tapi selama ini yang menjadi bagian penutup dalam sebuah tulisan adalah koda.

Baca Juga: 5 Tips Melindungi Karya Tulis dari Praktik Plagiarisme

3. Ciri-ciri koda

Apa Itu Koda? Fungsi, Ciri hingga Contohnya!Ilustrasi menulis (pexels.com/John-Mark Smith)

Setiap karya tulis pasti memiliki bagian-bagian yang menjadi strukturnya. Mengutip buku Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA Latihan Soal dan Pembahasan HOTS oleh Tomi Rianto serta buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII,VIII, dan IX oleh The King Eduka, berikut ini ciri-ciri koda:

  • Koda terletak di akhir teks atau paragraf akhir sebagai penutup.
  • Koda berisi tentang simpulan yang disampaikan penulis atas isi teks atau cerita yang dibahas terkait tokohnya.
  • Selain kesimpulan cerita, koda juga bisa berisi tentang amanat, pesan, peringatan yang disampaikan penulis kepada pembaca.
  • Koda juga bisa berisi tentang penyelesaian masalah yang timbul oleh penulis.
  • Koda menjadi bagian akhir untuk penulis mengungkapkan nilai-nilai.

4. Contoh koda

Apa Itu Koda? Fungsi, Ciri hingga Contohnya!Ilustrasi menulis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Agar kamu lebih mudah memahami, mungkin perlu dengan adanya contoh. Dengan begitu kamu akan tahu dengan jelas di mana letak koda dan juga fungsinya. Simak beberapa contohnya di bawah ini.

Contoh 1: Koda dalam cerpen berjudul "Maaf" karya Radita Citra

Ya, aku sadar. Kita tidak boleh buruk sangka dahulu. Kita pun harus menjadi orang yang pemaaf dan tidak boleh sombong, apalagi dengan teman. Dan satu lagi, kita jangan mudah terhasut dengan orang lain.

Contoh 2: Koda dalam cerpen "Teman yang Baik"

Pada akhirnya, bagi Rina teman yang baik itu selalu ada, memberikan tambahan penghasilan tak terduga meski harus dibayar dengan kesabarannya. Tapi tidak apa-apa, setiap perbuatan pasti ada bayarannya dan perbuatan Dini dibayar dengan uang dan rasa malu.

Contoh 3: Koda dalam teks inspiratif "Masalah Kehidupan"

Setelah banyak masalah yang dilalui, keledai akhirnya dapat merumput di padang rumput hijau. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa setelah terlepas dari suatu masalah, akan membuat kita meraih apa yang diimpikan.

Jadi, apa itu koda? Adalah bagian penutup dalam karya tulis yang bisa makna tertentu atau kesimpulan dalam sebuah tulisan. Sekarang sudah paham ‘kan? Semoga artikel ini menambah wawasan baru, ya.

Baca Juga: Cara Etis Menceritakan Ulang Tragedi Nyata dalam Karya Sinematik

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya