Apa Itu FOPO? Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Merasa cemas dengan pendapat orang lain

Kalau kamu ingin mencapai level tertinggi dalam hidup, mungkin tidak akan mudah jika kamu memiliki rasa takut. Terutama jika kamu merasa cemas dengan pendapat orang lain. Jika kamu merasakan demikian, bisa jadi kamu mengalami FOPO.

Mungkin beberapa dari kamu belum cukup familier dengan istilah tersebut. Untuk itu, berikut akan dibahas secara lengkap di bawah ini!

1. Pengertian FOPO

Apa Itu FOPO? Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasiilustrasi orang dewasa mengalami kecemasan (freepik.com/freepik)

FOPO adalah singkatan dari Fear of Other People’s Opinions atau takut dengan pendapat maupun opini orang lain. Mengutip laman Harvard Business Review, menurut psikolog Michael Gervais, PhD, alasan merasa takut, rendah diri, atau cemas bisa dikarenakan kamu khawatir tentang ketidaksetujuan sosial.

Ketakutan kamu ini akan menjadi obsesi yang tidak rasional, tidak produktif, dan membahayakan potensi yang kamu miliki. Gervais menjelaskan akibat dari situasi ini kamu menjadi bermain ‘aman’, karena takut dikritik, ditolak, dan lainnya.

Itulah kenapa menurut Gervais sangat penting bagi kamu untuk membangun kepercayaan diri atas kemampuan atau potensi yang kamu miliki. Katakan bahwa kamu hebat dan layak mendapatkan yang terbaik. Dengan begini, akan membantu kamu lebih fokus pada keterampilan dan kemampuan kamu daripada pendapat orang lain.

2. Penyebab terjadinya FOPO

Apa Itu FOPO? Ini Dampak, Penyebab, dan Cara MengatasiIlustrasi membuka media sosial (Pexelsmikoto.raw)

Psikolog UGM, T. Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menjelaskan bahwa pemicu FOPO bisa beragam. Kondisi ini juga sudah menjadi fenomena di masyarakat dan terus meningkat. Salah satu pemicunya bisa datang dari media sosial.

“Ditambah dengan penggunaan media sosial menjadi salah satu pemicu orang-orang mengalami FOPO. Melalui media sosial ini pendapat orang semakin terbuka, imagenya terbuka, meskipun ada beberapa orang yang memang selalu khawatir dengan pendapat orang sejak dulu,” jelasnya dikutip dari laman UGM.ac.id.

Selain itu, di Indonesia FOPO juga bisa dibentuk oleh budaya dan pendidikan. Pasalnya budaya feodalisme dan konfromitas masih lekat di masyarakat, sehingga berkontribusi kuat terbentuknya situasi tersebut.

“Budaya feodal misalnya senior mengatur persepsi publik ini. Lalu, soal konfromitas, dari kecil anak-anak diajari punya pemikiran selalu sama, jika berbeda sedikit saja akan dibilang aneh karena sudah dibiasakan dengan keseragaman,” terangnya.

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini juga menjelaskan bahwa sistem pendidikan bisa memberi pengaruh. Pasalnya pendidikan yang menyeragamkan semua individu, pada akhirnya membuat orang-orang lebih mementingkan pendapat atau pikiran orang lain dibandingkan pendapatnya sendiri.

3. Dampak FOPO yang kerap terjadi

Apa Itu FOPO? Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasiilustrasi stres dan kecemasan (pexels.com/Engin Akyurt)
dm-player

FOPO bisa memberi dampak yang negatif bagi kehidupan seseorang. Menurut Novi, media sosial bisa membentuk image atau sebuah perspektif. Misalnya, banyaknya topik mengenai parameter kesuksesan anak muda.

Jadi anak muda dianggap sukses jika sudah memiliki penghasilan atau usaha sendiri di usia 20-an. Alhasil, wacana di media sosial tersebut membuat seseorang mulai membandingkan dirinya.

“Akhirnya membandingkan dirinya, sudah usia 30 tahun tetapi belum ada bisnis sendiri dan akhirnya mulai insecure karena hidup tidak sesuai harapan kebanyakan orang,” ucapnya.

Lebih lanjut, Novi juga menjelaskan bahwa FOPO ini membuat seseorang tidak memiliki kesadaran akan identitas dirinya sendiri. Mereka tidak mengenal dirinya dengan baik. Jika mereka bisa mengatasi hal ini, tentu tak perlu cemas dengan pendapat orang lain atau tidak perlu takut berbeda.

Gak hanya itu, ketakutan dengan pendapat orang lain juga mengakibatkan gangguan kecemasan sosial. Kondisi ini memicu dampak negatif bagi kesehatan mental. Mereka menjadi tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan, semua yang dilakukan semata-mata hanya untuk memenuhi harapan publik.

Baca Juga: Apa Itu YOLO dalam Bahasa Gaul? Simak di Sini!

4. Cara mencegah terjadinya FOPO

Apa Itu FOPO? Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasiilustrasi kecemasan (unsplash.com/Joice Kelly)

Tentunya kamu tak ingin memiliki masalah dengan FOPO kan? Menurut Novi ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan. Paling utama adalah dimulai dari pendidikan di rumah dan sekolah.

Jadi ekosistem pendidikan dibuat agar anak-anak bisa tumbuh dengan kepercayaan diri yang baik. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan mandiri.

“Kalau punya energi percaya diri yang bagus tidak akan mudah cemas/FOMO. Karenanya harus dibentuk ekosistem yang menumbuhkan kepercayaan diri dengan memberikan ruang-ruang bagi keunikan setiap manusia,” terang Novi.

5. Cara mengatasi FOPO

Apa Itu FOPO? Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasiilustrasi orang dengan gangguan kecemasan (pixabay.com/xenseru)

Bagi kamu yang sudah terlanjur mengalami FOPO, masih ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulailah dengan berdialog terkait ketakutan apa, mengapa tidak berani memutuskan, dan lainnya. Hal ini akan membantu mereka cara berpikir dan bersikap.

Berikutnya bisa mencoba dengan melakukan banyak aktivitas positif untuk mengurangi kecemasan. Tapi jika sampai ke level traumatik, lebih baik kamu menghubungi profesional seperti psikolog maupun konselor.

Itulah tadi penjelasan mengenai FOPO alias Fear of Other People’s Opinions atau takut dengan pendapat maupun opini orang lain. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu, ya.

Baca Juga: Apa Itu FOMO? Berikut Pengertian dan Gejala yang Sering Muncul 

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya