Gangguan Kepribadian: Pengertian, Jenis, Penyebab hingga Mengatasinya!

Mengenal apa itu gangguan kepribadian

Secara umum, personality disorder atau gangguan kepribadian adalah salah satu jenis penyakit mental. Biasanya hal ini dialami pada usia remaja maupun dewasa. Tekadang korban tidak menyadari gangguan ini, tapi orang lain justru bisa merasakannya.

Agar lebih bisa memahami mengenai gangguan kepribadian, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mulai dari jenis sampai penanganannya. Berikut simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pengertian gangguan kepribadian

Gangguan Kepribadian: Pengertian, Jenis, Penyebab hingga Mengatasinya!Ilustrasi orang dengan gangguan kepribadian (Pexels/Liza Summer)

Melansir laman Clevel and Clinic, gangguan kepribadian adalah kondisi mental yang melibatkan pola berpikir, perilaku, suasana hati, dan gangguan yang bertahan lama. Gangguan ini bisa mencakup segalanya dan berhubungan dengan orang lain.

Biasanya dampak umum yang sering dirasakan merasa tertekan, stres, depresi hingga mengganggu aktivitas harian. Hal ini juga bisa menyebabkan perubahan persepsi tentang realitas, perilaku abnormal, dan kesulitan di berbagai aspek kehidupannya, termasuk dalam lingkup pekerjaan, hubungan, dan sosial.

Hal senada juga diungkapkan Jack Drescher, MD, seorang psikiater dan psikoanalis yang berpraktik swasta di New York City, melalui laman Psychiatry. "Untuk diklasifikasikan sebagai gangguan kepribadian, cara berpikir, merasakan, dan berperilaku seseorang menyimpang dari harapan budaya, menyebabkan tekanan atau masalah fungsi, dan berlangsung lama." ungkapnya.

2. Penyebab gangguan kepribadian

Gangguan Kepribadian: Pengertian, Jenis, Penyebab hingga Mengatasinya!Ilustrasi gangguan kepribadian (Pexels/SHVETS production)

Masih mengutip laman Clevel and Clinic, penyebab dari gangguan kepribadian ini bisa sangat beragam. Berikut ini beberapa faktor yang kerap memberi kontribusi dalam perkembangan personality disorder. Berikut di antaranya.

  • Genetika: Gen yang tidak berfungsi mungkin menjadi faktor gangguan kepribadian obsesif-kompulsif. Kecemasan dan ketakutan bisa berperan dalam gangguan kepribadian.
  • Perubahan otak: Fungsi amigdala berubah, merupakan bagian otak yang memproses rangsangan ketakutan dan ancaman.
  • Pengalaman masa lalu: Trauma negatif masa lalu atau saat anak-anak memengaruhi perkembangan gangguan kepribadian.  
  • Pelecehan verbal: Orang yang mengalami pelecehan verbal terutama saat anak-anak, tiga kali lebih mungkin mengalami gangguan kepribadian, narsistik, obsesif-kompulsif, atau paranoid di masa dewasa.

3. Tanda gangguan kepribadian

Gangguan Kepribadian: Pengertian, Jenis, Penyebab hingga Mengatasinya!ilustrasi gangguan kepribadian (pexels/Liza Summer)

Gangguan kepribadian tidak dapat diketahui secara pasti. Kecuali jika mereka memiliki diagnosis dari profesional. Namun, ada beberapa tanda atau gejala umum yang sering terlihat pada orang yang memilikinya. Berikut di antaranya dikutip Clevel and Clinic.

  • Perilaku mereka tidak konsisten, membuat frustrasi, dan membingungkan orang orang lain yang berinteraksi dengannya.
  • Mereka mungkin akan sulit berpikir realistis dan kesulitan saat menghadapi persoalan dalam hidupnya.
  • Mereka mungkin tidak menyadari bagaimana perilakunya menyebabkan masalah bagi diri mereka sendiri atau orang lain.
  • Jika mereka adalah orangtua, gaya pengasuhan mereka mungkin terlalu emosional, kasar, atau tidak bertanggung jawab. Hal ini kadang-kadang menyebabkan masalah fisik, emosional atau mental anak mereka.
dm-player

Baca Juga: Gangguan Kecemasan: Pengertian, Jenis, hingga Pencegahan!

4. Jenis-jenis gangguan kepribadian

Gangguan Kepribadian: Pengertian, Jenis, Penyebab hingga Mengatasinya!ilustrasi gangguan kepribadian paranoid (pexels.com/Kat Jayne)

Gangguan kepribadian memiliki beberapa jenis seperti dikutip dari laman Psychology Today. Jenis gangguan ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu kelompok A, kelompok B, dan kelompok C. Berikut penjelasan masing-masing.

Kelompok A:

  • Gangguan kepribadian skizotipal: Tingkah laku dan cara bicara tidak wajar, kerap terlihat cemas, dan tidak nyaman dalam situasi sosial.
  • Gangguan kepribadian skizoid: Bersifat dingin, sulit menikmati momen apa pun, tidak bergeming saat dipujian atau dikritik, dan tidak tertarik menjalin hubungan.
  • Gangguan kepribadian paranoid: Sering merasa curiga dan tidak percaya orang lain karena takut dimanipulasi atau merugikan termasuk pada pasangan.

Kelompok B:

  • Gangguan kepribadian ambang: Cenderung punya dorongan untuk menyakiti diri sendiri dan tidak stabil secara emosi.
  • Gangguan kepribadian antisosial: Mengabaikan norma sosial dan tidak punya simpati jika orang lain sedang kesusahan.
  • Gangguan kepribadian narsistik: Merasa yakin dirinya lebih istimewa dibanding orang lain dan cenderung arogan serta mengharapkan pujian.
  • Gangguan kepribadian histrionik: Terlalu cemas dengan penampilan, cenderung dramatis dalam berbicara, dan selalu mencari perhatian.

Kelompok C:

  • Gangguan kepribadian dependen: Sangat bergantung pada orang lain dalam hal apapun hingga tidak bisa membuat keputusan dan tak mampu bertanggung jawab.
  • Gangguan kepribadian menghindar: Menghindar dari kontak sosial karena rasa malu dan tidak percaya diri, terutama kegiatan yang melibatkan orang asing.
  • Gangguan kepribadian obsesif kompulsif: Sangat perfeksionis dan stres jika hasil pekerjaan tidak sesuai dengan standar mereka yang tinggi.

5. Cara mengatasi gangguan kepribadian

Gangguan Kepribadian: Pengertian, Jenis, Penyebab hingga Mengatasinya!ilustrasi meditasi yang efektif bagi pemula (unsplash.com/@morsha)

Seperti yang sudah disinggung di atas, masalah gangguan kepribadian bisa membuat seseorang stres, frustasi, bahkan depresi. Itulah kenapa penting bagi kamu untuk tahu bagaimana cara mengatasinya. Mengutip lama Psychiatry, berikut beberapa cara yang bisa kamu coba.

  • Cobalah menulis diary, jurnal atau apa pun untuk mengekspresikan emosi.
  • Cobalah melakukan relaksasi, yoga atau meditasi untuk mengatur manajemen stres.
  • Jadilah aktif secara fisik seperti olahraga. Hal ini bisa membantu kamu mengelola banyak gejala, seperti depresi, stres, dan kecemasan.
  • Hindari narkoba dan alkohol karena hanya akan memperburuk kondisi kamu.
  • Coba bergabunglah dengan kelompok support group yang juga punya gangguan kepribadian.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan dari kalangan profesional untuk mendapat perawatan medis.
  • Tetaplah terhubung dengan keluarga dan teman, untuk menghindari kamu tida mengisolasi diri.

Itulah pembahasan lengkap mengenai gangguan kepribadian. Jika kamu mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada orang kepercayaan atau profesional. Semoga artikel ini bisa membantu, ya.

Baca Juga: Berdasarkan Karaktermu, Ini Gangguan Kepribadian yang Harus Kamu Waspadai

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya