Gejala Sosial: Jenis, Penyebab hingga Dampaknya!

Secara sederhana, gejala sosial adalah munculnya penyebab terjadinya masalah sosial. Biasanya, timbulnya gejala ini mengindikasikan permasalahan sosial di tengah masyarakat. Hal ini juga bisa memberikan dampak bagi mereka, entah itu positif maupun negatif.
Tentu kamu harus tahu secara lengkap apa itu gejala sosial, jenis sampai dengan faktor penyebabnya. Untuk itu, kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah ini.
1. Pengertian gejala sosial

Mengutip buku Sosiologi Suatu Pengantar (1999) karya Soerjono Soekanto, gejala sosial adalah salah satu penyebab terjadinya masalah sosial. Hal ini merupakan fenomena yang ditandai dengan kemunculan beberapa masalah sosial di tengah kehidupan masyarakat.
Dalam buku Pengantar Sosiologi Politik (2013) oleh Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, gejala sosial paling sering dijumpai dalam hubungan sosial yang memungkinkan perilaku individu saling memengaruhi satu sama lain. Selain aktivitas individu, kegiatan masyarakat juga paling berpengaruh besar dalam menciptakan gejala sosial.
2. Jenis-jenis gejala sosial

Gejala sosial biasanya terjadi dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa yang bisa dikatakan sebagai gejala sosial adalah ketika perilaku individu saling terlibat atau berhubungan. Lalu apa saja jenis-jenisnya? Berikut di antaranya:
- Gejala sosial religius: Hubungan masyarakat dengan Sang Pencipta. Misalnya, masyarakat mengadakan upacara panen padi.
- Gejala sosial ekonomi: Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Misalnya, karena meningkatnya pengangguran dan terjadi inflasi.
- Gejala sosial politik: Berkaitan dengan kegiatan politik praktis. Misalnya, money politic dalam pemilu.
- Gejala sosial hukum: Respons atau perilaku masyarakat yang berkaitan dengan aturan hukum. Misalnya, tindakan korupsi, melanggar lalu lintas, dll.
3. Faktor penyebab gejala sosial

Gejala sosial bisa disebabkan oleh beberapa hal. Faktor penyebab ini bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor kultural dan faktor struktural. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan masing-masing.
- Faktor kultural: Nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Contohnya, kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang, dll.
- Faktor struktural: Sesuatu yang disusun oleh pola tertentu dan dapat dilihat dari pola hubungan antarindividu serta kelompok yang terjalin di masyarakat. Misalnya, penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain, dll.
4. Dampak dari gejala sosial

Tentunya gejala sosial memberikan dampak bagi setiap individu maupun kelompok masyarakat. Dampak ini juga bisa dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif. Simak penjelasannya di bawah ini.
Dampak negatif:
- Terjadi kerusakan alam karena masyarakat berupaya mengambil sumber daya alam secara berlebihan.
- Munculnya penyimpangan sosial atau perilaku yang menyimpang karena ketidaksanggupan masyarakat/individu menerima perubahan.
- Menimbulkan konflik, seperti tawuran, peperangan, perebuatan wilayah, dan sebagainya.
- Munculnya kesenjangan sosial yang bisa memicu tumbuhnya masalah sosial lain, seperti tindakan kriminal.
- Seseorang akan mengalami culture shock jika tidak dapat menerima perubahan yang terjadi.
Dampak positif:
- Potensi munculnya nilai dan norma baru sesuai perkembangan zaman, karena norma lama sudah ketinggalan zaman atau sudah tidak relevan.
- Meningkatnya kesetaraan gender karena keduanya memiliki hak asasi yang sama sebagai manusia.
- Gejala sosial bisa membantu masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan politik.
- Meningkatkan perkembangan industrialisasi dan produktivitas masyarakat.
- Dalam bidang teknologi membuat masyarakat mengenal teknologi komunikasi, seperti telepon, handphone, email, dll.
5. Contoh dari gejala sosial

Sebenarnya gejala sosial bisa kamu lihat dengan mudah di lingkungan masyarakat. Contohnya seperti kemiskinan, kewirausahaan, kejahatan, perang, persamaan gender, dan masih banyak yang lain. Pasalnya segala perilaku individu yang saling terlibat atau berhubungan bisa disebut dengan gejala sosial.
Tentunya setiap gejala sosial memilki dampak sekaligus penyebab dari gejala sosial yang lain. Misalnya, dalam hal keyakinan beragama bisa memengaruhi praktik ekonomi. Lalu dalam kepentingan ekonomi menentukan sebuah teori politik, dan seterusnya.
Gejala sosial harus kita sikapi dengan baik. Kita harus terbuka dan mengimbangi perubahan sosial yang ada. Pasalnya, hal tersebut bisa memberikan dampak positif dan memberikan kita manfaat.