Inferiority Complex: Definisi, Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!

Masalah kepribadian yang kerap dialami

Terkadang kita merasa tidak percaya diri, hal ini wajar karena sangat manusiawi. Tapi kamu perlu waspada jika kamu mulai merendahkan diri sendiri dan ragu untuk melakukan sesuatu. Bisa jadi kamu mengalami inferiority complex.

Lalu, apa sih inferiority complex? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak artikel ini sampai selesai ya!

1. Pengertian inferiority complex

Inferiority Complex: Definisi, Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi insecure (unsplash.com/Andrew Neel)

Menurut American Psychological Association seperti dilansir Webmd, kompleks inferioritas atau inferiority complex adalah perasaan tidak mampu atau tidak aman yang terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena sebuah keyakinan bahwa kamu secara fisik atau mental lebih rendah daripada orang lain.

Kondisi ini membuat kamu merasa tidak cukup atau insecure pada diri sendiri. Hal itu bisa terkait karena kekurangan fisik, psikologis aktual/nyata, ataupun hanya bayanganmu saja. Akibatnya, biasanya seseorang akan merasa tidak percaya diri, takut, malu, atau ketidakmampuan yang intens pada diri sendiri.

Kompleksitas ini muncul karena kamu merasa punya kualitas yang rendah atau kalah dari yang lain. Jika sudah parah, kondisi ini bisa membuat seseorang stres hingga punya masalah mental.

2. Penyebab munculnya inferiority complex

Inferiority Complex: Definisi, Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi Insecure (Unsplash/joshrh19)

Sebenarnya inferiority complex tidak akan muncul begitu saja pada pribadi seseorang. Biasanya hal ini disebabkan oleh peristiwa atau pengalaman dalam hidup. Untuk itu, berikut ini beberapa penyebab yang umumnya sering terjadi.

  • Pengalaman yang tidak valid saat masa kecil.
  • Kurangnya dukungan dari orangtua atau keluarga sejak kecil.
  • Adanya trauma masa lalu, mungkin dibesarkan di lingkungan yang cukup keras.
  • Anak dididik terlalu keras sehingga tumbuh jadi penakut dan tidak yakin bahwa dia dicintai.
  • Tumbuh di lingkungan yang serba terpenuhi, sehingga ada perasaan lemah dan tidak mampu merawat diri.
  • Penampilan fisik, terutama jika merasa berbeda dari ‘standar’ penilaian cantik atau tampan menurut dirinya, jadi merasa rendah diri, tidak percaya diri, atau tidak berharga.
  • Keadaan ekonomi dan sosial, atau merasa tidak berhasil secara finansial dalam sebuah kelompok, sehingga kehilangan kepercayaan diri.

3. Tanda mengalami inferiority complex

Inferiority Complex: Definisi, Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!Ilustrasi insecure (Pexels/Mike Chang)

Seseorang yang punya masalah dengan inferiority complex bisa kamu kenali dengan mudah. Pasalnya mereka memiliki ciri-ciri atau tanda tersendiri yang mungkin kamu akan menyadarinya. Berikut tanda-tanda seseorang mengalami kompleks inferioritas:

  • Cenderung tidak melakukan atau menghindari kontak mata saat berbicara.
  • Mereka umumnya memiliki gaya komunikasi yang pasif.
  • Kurangnya motivasi dan energi.
  • Lebih suka menarik diri dari orang lain.
  • Suasana hati sering berubah dan tidak terduga.
  • Terus mencoba mencari validasi dan pujian dari orang lain.
  • Biasanya mereka suka menganalisis pujian dan kritik secara berlebihan.
  • Memilih menghindari kegiatan yang sifatnya kompetitif.
  • Sulit untuk memberi pujian kepada diri sendiri.
  • Suka meremehkan prestasi dan kualitas positif diri sendiri.

Terkadang seseorang yang punya inferiority complex suka membuat orang lain merasa tidak nyaman atau insecure. Biasanya hal ini sebagai proyeksi atas perasaan rendah diri mereka.

dm-player

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Jarang Minder saat PDKT, Terlalu Percaya Diri?

4. Dampak inferiority complex

Inferiority Complex: Definisi, Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!ilustrasi orang dengan paper bag di kelapa (unsplash.com/arash payam)

Inferiority complex bisa memberi dampak yang tidak bisa diremehkan. Hal ini bisa memicu masalah dalam kehidupan sehari-hari hingga hidup berbangsa atau bernegara. Berikut ini dampak dari kompleks inferioritas.

Dalam kehidupan sehari-hari:

  • Merusak hubungan dengan orang terdekat, karena perasaan rendah diri bisa memicu perilaku tidak sehat.
  • Seseorang yang memiliki perasaan inferioritas berkepanjangan bisa beralih pada konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang sebagai mekanisme menghindari kesulitan.
  • Perasaan yang terlalu khawatir atau merasa tidak kompeten akan mengganggu fokus pada dunia kerja.
  • Dalam dunia kerja, mereka justru terlalu sibuk memikirkan pandangan rekan kerja atau atasan tentang dirinya, bukan fokus bekerja.
  • Perasaan rendah diri bisa menimbulkan kecemasan, sulit tidur, bahkan berkembang menjadi depresi di kemudian hari.

Dalam kehidupan berbangsa:

  • Cenderung memiliki respon yang ‘istimewa’ terhadap warga negara asing, terutama dari negara-negara Barat.
  • Sikap ‘ramah’ yang berlebihan terhadap orang asing tak lepas dari pengaruh imperialisme dan kolonialisme yang tertanam di benak mereka.
  • Masyarakat lokal merasa dirinya lebih inferior dibandingkan warga asing, hal ini memicu keyakinan bahwa standar hal-hal baik berkiblat pada Barat, karena mereka ragu dengan standarnya sendiri.
  • Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, inferiority complex membuat seseorang ragu dalam bersaing dengan orang yang dianggapnya superior.
  • Warga lokal yang merasa inferior akan merasa ragu, rendah diri, atau pesimis ketika berkompetisi dengan warga asing karena dianggap lebih hebat dan berasal dari negara maju.
  • Masalah inferiority complex juga menghambat kemajuan sumber daya manusia, karena potensi yang dimiliki menjadi terdegradasi.
  • Seseorang yang merasa inferior justru terlalu sibuk memikirkan apakah dirinya mampu bersaing atau tidak dengan sosok yang dianggap superior.

5. Cara mengatasi inferiority complex

Inferiority Complex: Definisi, Ciri, Dampak, dan Cara Mengatasi!ilustrasi orang insecure (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah mengetahui dampak inferiority complex dalam kehidupan sehari-hari hingga berbangsa dan bernegara, tentu kamu ingin tahu bagaimana cara mengatasinya. Pasalnya, masalah ini jika berkepanjangan juga sangat buruk bagi kehidupan. Berikut beberapa caranya.

  • Jaga diri sendiri atau biasakan menerapkan self-care entah itu di rumah, di lingkungan sosial sampai dunia profesional.
  • Cobalah untuk memberi apresiasi terhadap diri sendiri dari hal kecil, terhadap pencapaian yang kamu lakukan.
  • Hentikan membandingkan kemampuan diri sendiri dengan orang lain, fokuslah pada mempelajari keterampilan baru untuk memperbaiki diri.
  • Hindari rekan kerja tidak suportif dan selalu menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Pilihlah berteman dengan rekan yang suportif.
  • Jangan terlalu mempedulikan pendapat orang lain, tapi fokus pada bagaimana kamu memandang dirimu sendiri.

“Terkadang kita merasa terjebak dengan mengisolasi pikiran negatif tentang diri kita sendiri, terutama jika kita terlalu tertekan oleh stres. Menghubungkan ke terapis benar-benar dapat membantumu membedakan antara pemikiran berpola negatif dan situasi stres. Berlabuh dalam dukungan dapat membantumu merasa didukung oleh bantuan orang lain dan membantu mempertajam ketahanan diri sendiri.” Terapis Talkspace Elizabeth Keohan, LCSW-C, LICSW, LCSW seperti dilansir Talkspace.

Jadi, sekarang kamu sudah paham kan apa itu inferiority complex dari dampak sampai cara mengatasi? Ingatlah bahwa perasaan insecure dan kurang puas itu hal yang wajar. Pahamilah bahwa setiap manusia itu unik dan punya kekuatannya masing-masing, termasuk dirimu.

Baca Juga: 5 Tips Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Stop Anggap Diri Tak Berharga

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya