Mana yang Benar Dipungkiri atau Dimungkiri? Simak di Sini!

Banyak yang sering salah penggunaannya

Sekalipun kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, faktanya tak sedikit yang masih kurang tepat penggunaannya. Salah satu kata yang sering dipakai adalah dipungkiri. Kata ini sering kamu dengarkan, bukan?

Tapi ternyata, kata tersebut kurang tepat, terutama jika kita merujuk pada Kamu Besar Bahasa Indonesia atau KBBI. Lalu, seperti apa penggunaan yang benar?

1. Dipungkiri atau dimungkiri, mana yang benar?

Mana yang Benar Dipungkiri atau Dimungkiri? Simak di Sini!ilustrasi belajar (unsplash.com/sean Kong)

“Dipungkiri" atau "dimungkiri,” dua kata ini memang sering jadi pertanyaan mana penggunaannya yang benar. Jika dilihat dari bentuk kata, “dipungkiri” punya kata dasar pungkir. Tapi yang menjadi masalah, kata itu tak ada dalam kosakata baku bahasa Indonesia.

Dalam KBBI, penggunaan kata pungkir akan diarahkan ke mungkir. Artinya, penggunaan kata pungkir tidak disarankan oleh KBBI. Berikut penjelasannya:

mung·kir v 1 tidak mengaku(i); tidak mengiakan: ia tetap -- atas tuduhan yg ditimpakan kepadanya; 2 tidak setia; tidak menepati (janji); menolak; menyangkal: -- akan janjinya; me·mung·kiri v 1 mengingkari; tidak membenarkan: kita tidak - bahwa perjuangan memerlukan pengorbanan; 2 tidak mau mengakui; menolak (tuduhan); tidak menepati (janji): - janji; - tuduhan; 3 menjauhkan diri dr: - perbuatan yg kurang baik

Berdasarkan pemaparan KBBI di atas, kata pungkir termasuk tidak baku. Jadi, kamu disarankan untuk menggunakan kata mungkir yang termasuk ke dalam kelas kata kerja (verba).

Baca Juga: 20 Kata-kata Bijak Islami yang Penuh Makna dan Motivasi, Teduhkan Hati

2. Contoh penggunaannya dalam kalimat

Mana yang Benar Dipungkiri atau Dimungkiri? Simak di Sini!ilustrasi membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Agar kamu lebih memahami, kamu perlu tahu bagaimana penggunaan kata yang benar dan salah. Mungkin kamu juga sering menemui kata pungkir digunakan dalam kalimat. Untuk itu, berikut contoh benar dan salah penggunaannya.

Contoh penggunaan yang salah:

  • Tak bisa dipungkiri, budaya membaca di Indonesia masih sangat lemah.
  • Tak bisa dipungkiri, prestasi sepak bola Indonesia masih jauh dari membanggakan.
  • Tak bisa dipungkiri, masyarakat masih sering melanggar lalu lintas.

Contoh penggunaan yang benar:

  • Tak bisa dimungkiri, budaya membaca di Indonesia masih sangat lemah.
  • Tak bisa dimungkiri, prestasi sepak bola Indonesia masih jauh dari membanggakan.
  • Tak bisa dimungkiri, masyarakat masih sering melanggar lalu lintas.

3. Lalu kenapa masih banyak menggunakan kata dipungkiri?

Mana yang Benar Dipungkiri atau Dimungkiri? Simak di Sini!ilustrasi belajar (pexels.com/cottonbro)

Sekalipun kata tersebut tidak termasuk dalam kosakata baku KBBI, tapi faktanya masih banyak orang yang menggunakan kata dipungkiri. Mungkin hal ini dikarenakan mereka beranggapan bentuk pasif kata dipungkiri mengalami peluluhan huruf p saat diberi imbuhan me-, yaitu memungkiri. Bentuk ini mengikuti kaidah KPST.

Jadi, jika kata dasar yang berawalan huruf k, p, s, atau t mendapat imbuhan me- dan pe-, huruf awal dari kata dasar tersebut akan luluh dan berubah menjadi bunyi lain. Misalnya, kata dasar pukul, jika mendapat imbuhan me- akan menjadi memukul. Sedangkan bentuk pasif dari memukul adalah dipukul.

Itulah penjelasan mengenai kata “dipungkiri atau dimungkiri”. Jadi, sekarang kamu sudah tahu ‘kan mana penggunaan yang tepat sesuai dengan kosakata baku KBBI? Semoga artikel ini menambah wawasan baru ya.

Baca Juga: 25 Kata-Kata Bijak tentang Penyesalan, Belajar Lebih Berbesar Hati

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya