Mengapa Banyak Ladyboy di Thailand? Ini Awal Mulanya!

Masyarakat Thailand sangat menerima perbedaan

Thailand gak hanya surga street food dan destinasi wisata, tapi budaya mereka juga menarik. Salah satu yang mungkin kamu juga sudah familier adalah ladyboy. Mereka merupakan transgender, yang di Negeri Gajah Putih sudah menjadi fenomena yang lumrah.

Lalu kenapa di Thailand banyak ladyboy atau transgender? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak penjelasannya di bawah ini!

1. Mengenal istilah ladyboy

Mengapa Banyak Ladyboy di Thailand? Ini Awal Mulanya!Ilustrasi ladyboy (unsplash.com/yns plt)

Mengutip laman Rabbit Hole Mag, ada bahasa tersendiri untuk menyebut para transgender ini. Di sana mereka disebut kathoey, yaitu bahasa Thailand atau ladyboy dalam versi bahasa Inggris. Keberadaan mereka sudah biasa dan memiliki identitas baru di tengah masyarakat.

Keberadaan para ladyboy ini sangat marak di Thailand. Menurut laman Weareaptn.org, jumlah mereka mencapai 314.808 dan diperkirakan terus bertambah. Tentunya hal ini tak terlepas dari dari faktor kebiasaan, kepercayaan, hingga budaya masyarakat setempat.

2. Salah satu faktornya adalah karena kebudayaan di Thailand

Mengapa Banyak Ladyboy di Thailand? Ini Awal Mulanya!Ilustrasi suasana kota Thailand (unsplash.com/Florian Wehde)

Dilansir laman Rabbit Hole Mag, menurut Dr Witchayanee Ocha dari Universitas Rangsit, “Masyarakat Thailand didasarkan pada 'sistem tiga gender,' di mana orang transgender diakui bahkan di Siam kuno…Mereka tidak dianggap sesuatu yang tidak biasa sampai negara tersebut dipengaruhi oleh konsep Biner Gender Barat .”

Gagasan tentang gender sebagai spektrum berlangsung selama berabad-abad, dan telah menanamkan toleransi yang mengakar di negara ini. Faktanya, bahasa Thailand menyediakan kata atau frasa untuk delapan belas jenis kelamin yang berbeda (sekitar seperempat dari apa yang ditawarkan Facebook), dengan banyak istilah baru bermunculan akhir-akhir ini.

“Memiliki kosakata untuk mendefinisikan identitas saya membantu saya menemukan dan mengekspresikan diri. Tanpa kata-kata ini, saya mungkin akan terus bergulat dengan diri saya sendiri, bahkan mungkin mati sebagai pria normal,” kata Angel, seorang transgender kepada laman Rabbit Hole Mag.

3. Salah satu faktornya adalah karena kebudayaan di ThailandHal ini didukung oleh pemerintah yang mempromosikan Thailand sebagai tempat yang aman untuk LGBT

Mengapa Banyak Ladyboy di Thailand? Ini Awal Mulanya!Thailand (unsplash.com/frame harirak)

Mengutip Asia Nikkei, sebuah studi tahun 2015 oleh Havocscope, sebuah perusahaan riset yang mengumpulkan informasi tentang pasar gelap global, memperkirakan bahwa industri seks Thailand bernilai $6,4 miliar per tahun, yang pada saat itu setara dengan sekitar 3 persen dari produk domestik bruto. Tentu ini merupakan angka yang luar biasa.

Hal ini juga didukung oleh upaya Otoritas Pariwisata Thailand untuk mempromosikan negara itu sebagai tempat yang aman bagi pengunjung LGBTQ+. Angka kekerasan terhadap transgender di Thailand pun cenderung rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal ini membuat para transgender hidup aman tanpa rasa takut, dan bebas mengekspresikan dirinya.

dm-player

Pertunjukan kabaret khusus transgender dan kontes kecantikan yang disiarkan televisi Thailand merupakan pertunjukan fantastis bagi pengunjung dari negara lain. Hal ini juga membuat para transgender bahagia, karena mereka dapat merayakan identitas mereka dengan bangga.

Baca Juga: Kecantikan 10 Ladyboy di Thailand Ini Bisa Bikin Kamu Melongo

4. Mengapa banyak ladyboy atau transgender di Thailand?

Mengapa Banyak Ladyboy di Thailand? Ini Awal Mulanya!Ilustrasi umat Buddha Thailand (pexels.com/Pixabay)

Melansir laman Medium, masyarakat Thailand begitu menerima perbedaan atau toleransi terkait ladyboy ini. Para transgender bisa secara bebas mengekspresikan diri mereka, bahkan di depan publik sekalipun. Pasalnya, mereka sudah menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Lalu mengapa jumlah mereka sangat banyak?

Sebenarnya para peneliti tidak mengetahui penyebab pasti mengapa jumlah ladyboy sangat besar di Thailand. Tapi mereka memiliki prediksi bahwa agama Buddha mungkin memiliki peran. Pasalnya, lebih dari 85 persen warga Thailand beragama tersebut.

Seorang antropolog budaya dan profesor di University of Maryland, Amerika Serikat, John L. Caughey, memberikan pendapatnya terkait fenomena ini. Menurutnya, banyaknya ladyboy mungkin karena pengaruh Buddhisme, yang mengajarkan tentang persatuan terlepas dari perbedaan seksual.

“Salah satu kecenderungan dalam agama Buddha adalah perasaan, kepercayaan, dan pengakuan bahwa manusia adalah satu, terlepas dari perbedaan seperti ras, jenis kelamin, dan orientasi seksual,” katanya.

Kemudian, Peter Jackson, seorang profesor sejarah Thailand di Universitas Nasional Australia, meneliti tentang sejarah agama Buddha, gender, dan seksualitas di Negeri Gajah Putih tersebut. Dalam penelitiannya tentang budaya sesama jenis dan transgender di Thailand, dia menemukan bahwa Buddhisme Thailand tidak melarang homoseksualitas.

“(Perilaku) sesama jenis dan transgender secara historis telah diabaikan oleh otoritas agama dan hukum Thailand. (Agama) Buddha Thailand tidak menganggap sesama jenis antara laki-laki atau perempuan sebagai dosa,” lanjutnya.

5. Menjadi transgender untuk menebus dosa

Mengapa Banyak Ladyboy di Thailand? Ini Awal Mulanya!Ilustrasi kehidupan malam (unsplash.com/Thailand Jonny Clow)

Banyaknya transgender di Thailand bisa muncul karena faktor kebiasaan, budaya, hingga kepercayaan. Seperti diketahui, dalam agama Buddha percaya akan adanya reinkarnasi atau kelahiran kembali. Jadi bagi mereka, menjadi transgender sebagai salah satu cara untuk menebus dosa masa lalu.

Seperti halnya dikutip dari Rabbit Hole Mag, umat ​​Buddha di Thailand percaya bahwa kathoey adalah perempuan yang dilahirkan sebagai pria untuk menebus dosa yang dilakukan di kehidupan sebelumnya. Jadi mereka memandang ladyboy dengan empati, bukan kebencian, karena sedang berusaha menebus dosanya.

Itulah tadi pembahasan kenapa di Thailand banyak ladyboy. Selain punya wisata dan kuliner yang memanjakan mata serta lidah, budaya mereka juga sangat menarik. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu, ya.

Baca Juga: 7 Curhatan Pilu Jirayut, Diserbu Netizen Imbas Indonesia vs. Thailand

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya