ilustrasi Nabi Ibrahim (flickr.com/Eun Hye)
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim AS bermimpi untuk menyembelih putranya, yakni Nabi Ismail AS ketika sudah memasuki usia sanggup bekerja seperti yang dilakukan ayahnya. Menurut Ubaid ibnu Umair, mimpi adalah wahyu.
Setelah itu, Nabi Ibrahim membaringkan putranya untuk disembelih. Keduanya berserah diri kepada Allah SWT, setelah itu Nabi Ismail AS digantikan dengan seekor sembelihan yang cukup besar, beberapa riwayat mengatakan bahwa hewan tersebut adalah kambing gibas.
Hal ini terkandung dalam Surat As Saffat ayang 103-109, Allah SWT berfirman,
"Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim," (QS As Saffat: 103-109).
Itu dia sejarah Idul Adha dalam agama Islam yang diawali dari penyembelihan Nabi Ismail AS oleh Nabi Ibrahim AS. Semoga bermanfaat.