4 Cara Melepas Susuk dalam Islam, Segeralah Bertobat!

ilustrasi Q.S Al-Baqarah 102 (pexels.com/@mloky96)

Menurut Imam Adz-Dzahabi dalam kitab Al-Kabair, hukum memakai susuk dalam Islam bukan hanya haram, tetapi juga perilaku kufur. Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 102 yang berbunyi:

Wattaba'u ma tatlusy-syayatinu 'ala mulki sulaiman, wa ma kafara sulaimanu wa lakinnasy-syayatina kafaru yu'allimunan-nasas-sihra wa ma unzila 'alal-malakaini bibabila haruta wa marut, wa ma yu'allimani min ahadin hatta yaqula innama nahnu fitnatun fa la takfur, fa yata'allamuna min-huma ma yufarriquna bihi bainal-mar'i wa zaujih, wa mahum bidarrina bihi min ahadin illa bi iznillla, wa yata'allamuna ma yadurruhum wa la yanfa'uhum, wa laqad 'alima lamanisytarahu ma lahu fil-akhirati min khalaq, wa labi'sa ma syarau bihi anfusahum, lau kanu ya'lamun

Artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).

Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.

Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui."

ilustrasi bertaubat (pexels.com/AliArapoğlu)

Cara pertama melepas susuk sesuai syariat Islam adalah taubat nasuha. Apa itu taubat nasuha? Yakni bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukan.

Taubat nasuha dilakukan dengan mengevaluasi diri, mengakui kesalahan dan memperbaikinya, tak mengulanginya lagi, dan beristighfar. Jadi, jangan pernah mengulanginya kembali atau taubatmu akan menjadi sia-sia.

ilustrasi orang beristighfar (pexels.com/Rodnae)

Yang berikutnya adalah perbanyak istighfar atau menyebut astaghfirullahaladzim. Caranya adalah memohon ampunan kepada Allah SWT sesering mungkin dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Mungkin terdengar sederhana, namun dalam penerapannya sulit dilakukan karena harus konsisten dilakukan secara terus-menerus. Tak hanya untuk melepas susuk, bagi yang telah melakukan dosa besar lainnya pun dianjurkan melakukan hal ini.

ilustrasi beramal (pexels.com/RODNAE Productions)

Cara lain untuk menghapus dosa besar ini ialah dengan menerapkan amalan saleh. Beramal saleh tak hanya dilakukan dengan sifat materi, tetapi juga dengan perbuatan baik. Misalnya dengan membantu orang lain, mendoakan orang terdekat, dan sebagainya.

Manfaatkanlah cara ini dengan sebaik mungkin. Bantulah orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Bahkan, sekecil apa pun kesempatan yang kita punya, kita harus mampu memaksimalkannya.

Ilustrasi Alquran (IDN Times/Besse Fadhilah)

Cara paling utama melepas susuk dari tubuh adalah dengan menyayat bagian tubuh yang ditanami susuk dan dikeluarkan. Proses tersebut berlaku jika susuk yang digunakan berupa benda keras.

Jika susuk berupa cairan dan larut dalam tubuh, cara yang paling tepat adalah dengan meruqyah sesuai ajaran Islam. Metode ini dilakukan dengan membacakan ayat-ayat suci Alquran dan memperbanyak zikir dengan niat mengeluarkan susuk dari tubuh.

Nah, itu dia beberapa cara melepas susuk dalam Islam. Lakukan cara di atas agar susuk berhasil terlepas dan dosamu diampuni oleh Allah SWT, ya!