Kelompok Sosial: Pengertian, Faktor, dan Jenis-jenisnya

Terjadi di kehidupan kita sehari-hari

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia selalu membutuhkan kelompok sosial. Kelompok sosial dapat terbentuk ketika individu-individu saling berinteraksi, mengenal, menemukan kesamaan, dan menyadari kesamaan tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan yang mendorong pembentukan kelompok, di antaranya adalah keinginan untuk meneruskan keturunan, memenuhi kebutuhan hidup, dan memperoleh efektivitas kerja. Selain itu, jika sebuah kelompok sosial ingin mencapai tujuannya, mereka harus menaati norma yang disepakati bersama.

1. Pengertian kelompok sosial

Kelompok Sosial: Pengertian, Faktor, dan Jenis-jenisnyailustrasi sosialisasi (pexel.com/Jopwell)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kelompok adalah golongan atau kumpulan manusia yang merupakan satu kesatuan. Sementara itu, sosial berhubungan dengan masyarakat. Karena itu, kelompok sosial diartikan sebagai bentuk perkumpulan suatu individu yang hidup bersama, satu kesatuan, dan memiliki tujuan yang sama.

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial merupakan kesatuan manusia atau himpunan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan yang dimaksud bisa memberikan timbal balik yang saling menimbulkan dan memengaruhi kesadaran untuk saling menolong.

Baca Juga: 5 Tips agar Kamu Mudah Diterima Saat Pindah Ke Lingkungan Sosial Baru

2. Faktor pembentuk kelompok sosial

Kelompok Sosial: Pengertian, Faktor, dan Jenis-jenisnyailustrasi kelompok sosial (pexels.com/ChristinaMorillo)

1. Kesamaan Genealogi

Kesamaan genealogi adalah kesamaan yang berhubungan dengan ikatan darah atau keturunan. Contoh kelompok sosial berdasarkan kesamaan genealogi adalah keluarga dan ikatan keluarga besar marga tertentu.

2. Kesamaan Geografis

Kelompok sosial berdasarkan kesamaan geografis dibagi menjadi 2, yaitu:

  • Kesamaan geografis wilayah tempat tinggal, yaitu kelompok sosial yang dibentuk karena kedekatan tempat tinggal sehingga saling berkomunikasi dengan intens. Contoh: kelompok ronda RT, arisan warga, dan sebagainya.
  • Kesamaan geografis wilayah asal, yaitu kelompok sosial yang terdiri dari kumpulan individu yang merantau di suatu tempat baru dari wilayah yang sama. Contoh: Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman.
dm-player

3. Kesamaan Kepentingan

Kelompok ini terdiri dari berbagai suku, ras, agama, wilayah, asal, tempat tinggal, dan lain-lain yang memiliki satu kepentingan yang sama. Kepentingan tersebut dapat berupa pekerjaan atau hobi. Contoh: komunitas fans KPop, Ikatan Dokter Indonesia, dan lain-lain.

4. Kesamaan Keyakinan

Kelompok sosial berdasarkan keyakinan dibentuk untuk mempermudah aktivitas ibadah. Contoh: Ikatan Remaja Islam, Ikatan Pemuda Kristen, dan sejenisnya.

3. Ragam kelompok sosial

Kelompok Sosial: Pengertian, Faktor, dan Jenis-jenisnyailustrasi kelompok sosial (pexels.com/fauxels)

1. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

Menurut Charles H. Cooley, kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer merupakan kelompok yang memiliki jumlah anggota relatif kecil, interaksi antaranggota berlangsung intens, memiliki hubungan atau emosional yang kuat, serta bertahan lama.

Sedangkan kelompok sekunder merupakan kelompok yang memiliki ciri-ciri meliputi hubungan antaranggota lebih terspesialisasi, cenderung lebih besar, bersifat impersonal, dan keberlangsungan waktunya relatif terbatas (Schaefer, 2012: 139-140). 

2. Kelompok Dalam dan Kelompok Luar

Menurut William Grahan Sumner, kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok dalam (in-group) dan kelompok luar (out-group). Orang-orang yang dianggap memiliki keanggotaan dan identitas sama disebut kelompok dalam (in-group). Sementara itu, orang-orang yang memiliki keanggotaan dan identitas berbeda disebut kelompok luar (out-group) (Kendall, 2015:140). 

3. Kelompok Referensi

Kelompok referensi digunakan sebagai acuan seseorang bersikap dan berperilaku. Artinya, kelompok referensi dapat memotivasi seseorang melakukan tindakan yang sama atau sebaliknya. Misalnya, ketika melihat kelompok pemuda yang melakukan penyimpangan, seseorang berpikir untuk tidak ingin meniru mereka (Forsyth, 2010: 44).

Demikian informasi mengenai kelompok sosial. sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa dipisahkan dari kelompok sosial. Baik berdasarkan pekerjaan maupun wilayah tempat tinggalnya, manusia pasti tergabung dalam kelompok sosial.

Baca Juga: Pengertian Integrasi Sosial: Jenis, Faktor, dan Syaratnya

Topik:

  • Seo Intern IDN Times
  • Febriyanti Revitasari
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya