Khulafaur Rasyidin, Sosok yang Wajib Diteladani 

Memimpin Islam setelah Rasulullah SAW

Umat muslim pasti sudah mengenali khulafaur rasyidin. Khulafaur rasyidin adalah empat sahabat Rasulullah SAW yang meneruskan kekhalifahan Nabi Muhammad SAW setelah wafat pada tahun 632 Masehi.

Melansir kamus almaany.com, khulafaur rasyidin berasal dari kata Khulafa’ dan Ar-Rasyidin. Khulafa’ berarti pengganti, sedangkan Ar-Rasyidin artinya mendapat petunjuk.

Jika digabungkan Khulafaur Rasyidin memiliki arti pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaur rasyidin adalah pemimpin yang bersedia untuk menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW sebagai kepala negara, pemimpin pemerintahan, dan pemimpin umat Islam.

Mengenai khulafaur rasyidin juga dijelaskan dalam QS At-Taubah ayat 100, yang artinya “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. At-Taubah: 100).

Agar lebih memahami, mari simak penjelasan tentang khulafaur rasyidin di bawah ini. Baca baik-baik, ya.

Kekhalifahan Rasyidin

Khulafaur Rasyidin, Sosok yang Wajib Diteladani Musab Al Rawahi on Unsplash" target="_blank">ilustrasi arab (unsplash.com/Musab Al Rawahi)

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, kekhalifahan dipegang oleh khulafaur rasyidin. Khulafaur rasyidin terdiri dari empat sahabat Rasul yang termasuk dalam khulafaur rasyidin adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Melansir Size and Duration of Empires: Growth-Decline Curves, 600 B.C. to 600 A.D, pada masa puncak kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari Jazirah Arab, sampai ke Levant, Kaukasus dan Afrika Utara di barat, serta sampai ke dataran tinggi Iran dan Asia Tengah di timur. Kekhalifahan Rasyidin menjadi negara terbesar dalam sejarah sampai masa tersebut.

Baca Juga: Kisah Khalifah Abdullah Al Makmun, Puncak Kejayaan Bani Abbasiyah

Perjalanan khulafaur rasyidin memimpin Islam

Abu Bakar As-Shiddiq

Khulafaur Rasyidin, Sosok yang Wajib Diteladani ilustrasi kaligrafi abu bakar as-shiddiq (wikipedia.org/petermaleh)

Abu Bakar memiliki nama lengkap 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar, dan dia bernama Quraisy bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan at-Taimi al-Qurasyi. Ia lahir pada tahun 572 M di Mekkah.

Abu Bakar merupakan sahabat dekat Nabi Muhammad bahkan sejak ia masih remaja. Abu Bakar juga digambarkan bahwa ia memiliki sifat yang lemah lembut, jujur, dan sabar.

Melansir dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Syakhsiyatuhu Wa ‘Ashruhu, Abu Bakar As-Shiddiq merupakan golongan assabiquna al-awwalun yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam. 

Abu Bakar diangkat menjadi khalifah penerus Nabi Muhammad SAW dengan berbagai pertimbangan. Terjadi perselisihan antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin dalam menentukan penerus Rasulullah. Akan tetapi, pada akhirnya sepakat bahwa Abu Bakar menjadi khalifah.

Abu Bakar berkuasa menjadi khalifah selama dua tahun. Dalam masa pemerintah yang singkat tersebut Abu Bakar As-Shiddiq menempuh berbagai kebijakan-kebijakan dalam rangka menjaga keutuhan kaum muslimin, karena pasca wafatnya Rasulullah SAW.

Umar bin Khattab

dm-player
Khulafaur Rasyidin, Sosok yang Wajib Diteladani ilustrasi kaligrafi umar bin khattab (wikipedia.org/petermaleh)

Umar bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Ady bin Abd al-'Uzza bin Riyakh bin Abdullah bin Qorth bin Razakh bin Ka'ab bin Ady bin Luay bin Ghalib al-Qurasyi al-Adwi. Ia lahir di Mekkah pada 582 M.

Umar bin Khattab memiliki sifat pemberani. Ia dapat mengungkapkan kebenaran tanpa rasa takut. Umar juga biasa dipanggil Abu Hafsh dan digelari Al Faruq yaitu pembeda  antara yang haq dan yang batil, karena ia menampakkan keislamannya di Makkah ketika yang lain masih berusaha menyembunyikan keislaman mereka (Ash-Shalabi, 2013:14).

Umar bin Khattab melanjutkan kekhalifahan menggantikan Abu Bakar. Ketika Abu Bakar sakit, ia menulis wasiat agar Umar bin Khattab menggantikannya menjadi khalifah tanpa adanya perselisihan.

Melansir artikel Kekhalifahan Umar bin Khattab dalam Jurnal Rihlah, ketika Umar menjabat sebagai khalifah, ia menata sistem pemerintahannya dengan memberikan keadilan dan kejujuran kepada masyarakat serta meletakkan dasar-dasar negara yang bersifat demokratis karena Umar beranggapan bahwa rakyat mempunyai hak atau kesempatan untuk campur tangan di dalam pemerintahan.

Selain itu selama sepuluh tahun pemerintahan Umar (13 H/ 634 M-23 H/ 644 M) ekspansi sistem pemerintahan Umar sebagian besar ditandai oleh penaklukan-penaklukan untuk melebarkan pengaruh Islam ke luar Arab.

Utsman bin Affan

Khulafaur Rasyidin, Sosok yang Wajib Diteladani ilustrasi kaligrafi utsman bin affan (wikipedia.org/petermaleh)

Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga setelah menggantikan Umar bin Khattab yang meninggal dunia. Utsman bin Affan lahir pada tahun 579 M di Thaif daerah subur kawasan Hijaz. Melansir buku Biografi Utsman bin Affan, nama panggilan Utsman adalah Abu ‘Amru. 

Utsman dikenal sebagai orang yang pendiam dan memiliki budi pekerti yang baik. Karena ia banyak melakukan amal kebaikan maka ia mendapat gelar Ghaniyyun Syakir, yaitu artinya orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah Swt.

Melansir dari artikel jurnal Sistem Pemerintahan Islam di Bawah Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan Tahun 644-656, kepemimpinan Utsman bin Affan yang berjalan selama 12 tahun memiliki peran penting dalam kemajuan umat Islam. Bidang pemerintahan pada masa Utsman dijalankan secara baik, hal tersebut bisa dilihat dari kejayaan pemerintahan Islam.

Masa Pemerintahan Utsman Bin Affan memiliki peran dalam mengembangkan kekuasaan Islam. Politik ekspansi dilaksanakan Utsman ke daerah-daerah seperti Azerbaijan (24 H/645 M), Ar-Ray (24 H/645 M), Alexandria (25 H/646 M), Tunisia (25 H/646 M), Tabaristan (30 H/651 M), dan Cyprus (27 H). Daerah tersebut menjadi kekuasaan Islam pada masa Khalifah Utsman bin Affan dan memperlihatkan kejayaan Islam. 

Ali bin Abi Thalib

Khulafaur Rasyidin, Sosok yang Wajib Diteladani ilustrasi kaligrafi ali bin abi thalib (wikipedia.org/petermaleh)

Melansir buku Sejarah Umat Islam, Ali ibnu  Abhi  Thalib  ibnu  Abdul  Muthalib  ibnu  Hasyim  ibnu  Abdi  Manaf  ai-Quraisy  al-Hasyimi dilahirkan di Mekkah,  daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan).

Sedari kecil Ali sudah bersama dengan Muhammad Saw. Ketika Rasulullah SAW  menerima  wahyu,  riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada saat itu Ali berusia sekitar 10 tahun.

Berdasarkan hasil kajian dalam buku Ali bin Abi Thalib karya Ali Audah dapat disimpulkan Ali bin Abi Thalib memiliki model kepemimpinan yang Demokratis, Karismatik dan militeristik yang mana dipengaruhi oleh kecerdasan, kematangan, motivasi dan hubungan sosial yang sangat baik.

Dalam relevansi dengan Nilai-nilai pendidikan Agama Islam model kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dilihat dari 3 faktor penting yakni Akidah, Syariah dan Akhlak yang dimiliki Ali bin Abi Thalib dan itu semua sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah karena semasa kecil Ali bin Abi Thalib dirawat oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga perilaku kenabian sangat akrab dengan Ali bin Abi Thalib yang dikenal Zuhud dan Wara.

Demikian informasi mengenai khulafaur rasyidin. Empat khalifah yang memimpin kekhalifahan Islam setelah Rasulullah SAW yang memiliki cara kepemimpinan yang berbeda-beda.

Baca Juga: 5 Kisah Kepemimpinan Khalifah Harun Ar Rasyid, Bisa jadi Panutan

Topik:

  • Seo Intern IDN Times
  • Rizna Hidayah

Berita Terkini Lainnya