Mengenal Tari Seudati dari Aceh yang Diiringi oleh Syair

Awalnya digunakan sebagai media dakwah agama Islam

Tari Seudati adalah salah satu tari tradisional yang berasal dari tanah Aceh. Tarian ini muncul di Kabupaten Pidie dan kemudian menyebar ke Aceh Utara, Bireuen, hingga Aceh Timur. Uniknya, penari Tari Seudati terdiri dari 8 orang laki-laki dan diiringi dengan syair seperti Tari Saman. 

Jika biasanya tarian Aceh dilakukan secara duduk, pada tarian ini dilakukan dengan berdiri. Ingin tahu lebih lanjut soal Tari Seudati? Berikut ini ulasannya!

1. Asal-usul Tari Seudati

Mengenal Tari Seudati dari Aceh yang Diiringi oleh Syairtari seudati (YouTube.com/Lembaga Buana Group)

Banyak pendapat bertebaran tentang asal mula kata Seudati. Pertama, ada yang mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti syahadat. Artinya, bentuk pengakuan terhadap kebesaran Allah SWT dan mengakui Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya.

Kedua, kata Seudati berasal dari bahasa Aceh sendiri, yaitu "seurasi" yang bermakna harmonis dan kompak. Jika dilihat dari koreografi tariannya, maka kita akan bisa lihat kecocokannya.

Ketiga, nama tarian ini berasal dari bahasa Tarekat yaitu "ya sadati" yang artinya wahai tuan guru. Pendapat tersebut bisa didukung dengan sejarah tarian ini yang berasal dari inisiasi Syekh Tarekat Saman. 

2. Pola lantai dan gerakan Tari Seudati

Mengenal Tari Seudati dari Aceh yang Diiringi oleh SyairTari Seudati (YouTube.com/Lembaga Buana Group)

Biasanya, dalam sebuah tarian, pola lantai dimanfaatkan untuk posisi berdiri, bergerak, hingga diamnya si penari. Dalam Tari Seudati, pola lantai yang digunakan adalah dengan garis vertikal atau lurus yang punya nama sebagai konfigurasi.

Tak hanya itu, Tari Seudati juga ditampilkan dalam beberapa babak. Bahkan, pola dan gerakan tarian ini juga bisa dibaca dengan mudah oleh penonton. Berikut ini beberapa contoh gerakannya.

  1. Nyap: gerakan menekuk lutut sambil merendahkan badan saat langkah 3.
  2. Reng: gerakan memutar sambil menjentikkan jari, kemudian tangan diangkat ke depan, dan gerakan tangan memetik jari.
  3. Asset: menggerakkan kepala ke arah kanan dan kiri.
  4. Kureep: posisi jari memetik.
  5. Nyeet: sama seperti gerakan Nyap, tetapi kaki sedikit ditekuk saat melangkah.
  6. Dheeb: tangan agak dikepalkan mengikuti irama syair.
  7. Gaudham: menghentakkan kaki ke lantai.
  8. Kucheek: gerakan melangkah ke depan, belakang, kiri, dan kanan.
  9. Gerak talu: gerakan silang-silang.

Baca Juga: Sejarah Tari Bali Topeng Legong dari Desa Ketewel, Sakral

3. Tari Seudati diiringi oleh syair yang dibacakan syeh

dm-player
Mengenal Tari Seudati dari Aceh yang Diiringi oleh Syairilustrasi pantun dan syair (unsplash.com/Annie Spratt)

Sama seperti Tari Saman, ciri khas dari Tari Seudati adalah tidak diiringi dengan alat musik yang heboh. Pengiring tarian ini justru berasal dari syair yang dibacakan oleh syeh, hentakan kaki, tepukan tangan, dan petikan jari.

Lantunan syair itu dinamakan aneuk syahi. Biasanya, syair tersebut berisi tema kehidupan sehari-hari seperti agama, sosialisasi, hingga satir untuk pemerintah.

Seorang syeh tak hanya sekadar membaca syair, tapi syair itu harus beriringan dengan tepukan dan hentakan kaki para penari. Dengan begitu, akan tercipta keharmonisan yang nyaman didengarkan dan dilihat oleh penonton.

4. Pakaian yang dipakai penari

Mengenal Tari Seudati dari Aceh yang Diiringi oleh Syairtari seudati (YouTube.com/Lembaga Buana Group)

Tari Seudati umumnya dibawakan oleh delapan penari laki-laki sebagai penari utama. Para penari itu terdiri dari satu syeh, satu orang pembantu syeh, dua orang pembantu sebelah kiri (apeetwie), satu orang pembantu belakang (peet bak), dan tiga orang pembantu biasa.

Para penari itu menggunakan pakaian yang khas yang didominasi oleh warna putih. Ada pun aksesori lainnya seperti sarung, tangkulok di kepala, serta rencong di pinggang. Inilah penjelasan lengkapnya.

  1. Tangkulok. Penutup kepala khas Aceh berbahan dasar kain yang kemudian dilipat berkali-kali hingga menjadi sebuah topi. Bagian tengahnya dijahit dan ditambahkan karton agar bisa berdiri tegak.
  2. Bajee Seudati. Ini adalah kaos lengan panjang dan celana panjang berwarna putih yang harus tampak ketat. Hal tersebut guna tidak menimbulkan suara nyaring saat penari menepukkan kedua tangan di dada.
  3. Songket. Properti satu ini berfungsi sebagai penyimpan rencong dan sebagai identitas laki-laki di Sumatera. Berbentuk seperti sarung, namun hanya sampai atas lutut saja.
  4. Rencong. Rencong adalah senjata tajam khas Aceh seperti kapak, pisau, atau alat perang lainnya. Biasanya, senjata ini digunakan untuk berperang atau aksesori busana.

5. Makna dari Tari Seudati di Aceh

Mengenal Tari Seudati dari Aceh yang Diiringi oleh Syairilustrasi tari seudati (YouTube.com/Lembaga Buana Group)

Ternyata, hadirnya Tari Seudati berbarengan dengan masuknya Islam ke Aceh. Alhasil, Tari Seudati digunakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan  agama Islam di tanah Serambi Mekah itu.

Oleh karena itu, pengiring tarian ini bukanlah alat musik, namun syair yang kental dengan nilai-nilai agama Islam. Namun, seiring berkembangnya zaman, syair-syair yang dipakai pun ikut disesuaikan.

Itulah informasi tentang Tari Seudati yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara. Semoga pengetahuan kamu tentang tari tradisional di Indonesia semakin bertambah, ya!

Baca Juga: Mengenal Tari Indang untuk Melestarikan Budaya Lokal

Topik:

  • Seo Intern IDN Times
  • Febriyanti Revitasari
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya