Legacy dan Keberlanjutan dalam Dunia Pendidikan Indonesia

Belajaraya 2023

Jakarta, IDN Times - Pendidikan sebagai isu sosial memilki dampak yang panjang jika dibandingkan dengan masalah sosial lain seperti kemiskinan dan kesehatan lingkungan. Apalagi sistem pendidikan di Indonesia ini sangat kompleks, maka perubahan yang diupayakan harus melampaui masa kinerja kabinet.

Lantas, bagaimana transformasi pendidikan dapat terus bergerak dan berdampak dalam setiap kebijakan? Dipandu oleh Najeela Shihab, berikut sesi Move On? Legacy dan Keberlanjutan dalam Dunia Pendidikan di acara Belajaraya 2023 yang digelar pada Sabtu (29/7/2023) di Posbloc, Jakarta Pusat. Seperti apa sih keseruannya?

1. Tantangan apa saja dalam kolaborasi berbagai pemangku kepentingan?

Legacy dan Keberlanjutan dalam Dunia Pendidikan IndonesiaPotret Lukman Hakim Saifuddin menjadi narasumber dalam ngobrol publik Belajaraya. 29 Juli 2023. (IDN Times/Shasya Khairana)

Walaupun berhalangan hadir dalam acara Belajaraya 2023, namun selaku narasumber, Pak Lukman Hakim Saifuddin selaku mantan menteri agama di tahun 2014-2019 menyempatkan diri untuk melakukan sesi wawancara terpisah dengan Najeela Shihab.

Menurut Lukman Hakim Saifuddin, ada dua tantangan dalam kolaborasi berbagai pemangku kepentingan bagi pendidikan di Indonesia.

"Pertama adalah menyamakan cara pandang mana yang ingin kita prioritaskan dalam konteks, karena konteks selalu dinamis, realitas ekosistem kita selalu berubah. Saya melihat pendidikan kita terlalu heavy, terlalu menitiktekankan kepada hal-hal yang sifatnya material (fisik) sehingga melupakan nilai, pembangunan watak dan karakter manusia, bukan berarti ini lebih penting daripada semuanya, tapi prioritasnya yang mana” kata Lukman Hakim Saifuddin

"Kedua adalah koordinasi, bagaimana menyamakan dan memainkan orkestrasi para pemangku kepentingan menjadi sebuah gerakan bersama."

Baca Juga: Menteri PPPA: Institusi Pendidikan Belum Jadi Tempat Aman Bagi Anak

2. Apa pesan pak Lukman untuk ekosistem pendidikan di Indonesia?

dm-player
Legacy dan Keberlanjutan dalam Dunia Pendidikan IndonesiaPotret Lukman Hakim Saifuddin menjadi narasumber dalam ngobrol publik Belajaraya. 29 Juli 2023. (IDN Times/Shasya Khairana)

Setelah memberikan penjelasan tentang tantangan apa saja dalam kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk pendidikan di Indonesia, lanjut ke pertanyaan ke dua mengenai apa saja pesan pribadi beliau untuk ekosistem pendidikan di Indonesia.

"Dunia pendidikan ini dunia kita, semua kita punya tanggung jawab oleh karenanya kita semua adalah pengaku kepentingan, namun seringkali masing-masing kita mengdepankan ego, sehingga ketika berinteraksi lalu kemudian kita coba menyamakan cara pandang dalam menentukan skala prioritas, dalam melakukan koordinasi, kita lebih banyak menuntut meminta pihak lain", kata Lukman Hakim Saifuddin.

"Oleh karenanya mari kita hindari ego masing-masing. Saya ingin mengajak semua dari kita mengedapankan memberi, karena jika semua dari kita menuntut maka kita tidak akan mendapatkan, tapi kalau setiap dari kita itu memberi dan berkontribusi maka semua akan kita dapatkan. Jangan hanya bisa menuntut dan meminta, namun kita juga memberi dan berkontribusi, maka membangkitkan insiatif publik ini sangat penting sekali, lanjutnya."

3. Anies Baswedan sebagai mantan Mendikbud memberikan pendapatnya tentang perubahan yang diupayakan sedari dulu sampai sekarang untuk pendidikan di Indonesia

Legacy dan Keberlanjutan dalam Dunia Pendidikan IndonesiaPotret Anies Baswedan menjadi narasumber dalam ngobrol publik Belajaraya. 29 Juli 2023. (IDN Times/Shasya Khairana)

Selanjutnya ada Anies Baswedan yang hadir sebagai narasumber. Sebagai mantan menteri dinas dan kebudayaan, beliau diberi pertanyaan seputar tantangan-tantangan pendidikan yang sebetulnya tidak terkait langsung dengan persekolahan. Kemudian, adakah perubahan-perubahan yang diupayakan sedari dulu sampai sekarang untuk pendidikan masih terasa sulit?

"Salah satunya, pendidikan dianggap bukan sebagai program tapi sebagai gerakan. Seringkali pendidikan dipadang sebagai program lalu dimonopoli oleh pemegang kewenangan (pemerintah) sedangkan pendidikan sebagai gerakan, tanggung jawab untuk terlibat di dalam pendidikan dimiliki oleh semua, dan pemerintah memberikan ruang kepada siapapun yang terlibat dalam kegiatan pendidikan untuk terlibat," jelas Pak Anies.

Itu dia penjelasan dari narasumber Pak Lukman Hakim Saifuddin dan Anies Baswedan di  Belajaraya 2023 yang digelar di Jakarta Pusat pada tanggal 29 Juli 2023 yang dimoderatori oleh Najeela Shihab. Semoga pendidikan Indonesia makin maju, ya!

Baca Juga: Jawab Tantangan Zaman, Pendidikan Vokasi Didukung Berkembang

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya