Jurnal Penutup: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membuatnya

Proses akhir dalam siklus akuntansi perusahaan

Dalam siklus akuntansi sebuah perusahaan, diperlukan jurnal penutup di akhir periode akuntansi. Menyiapkan laporan bertujuan sebagai alat untuk melakukan peninjauan keuangan perusahaan. Hal ini juga yang biasa disebut sebagai jurnal penutup.

Lantas, apa saja tujuan dan cara membuatnya? Lebih lanjut, berikut IDN Times sajikan rangkuman lengkap seputar jurnal penutup. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Pengertian jurnal penutup

Jurnal Penutup: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membuatnyailustrasi menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Mengutip laman Corporate Finance Institute, closing entries journal atau jurnal penutup adalah "a closing entry is a journal entry that is made at the end of an accounting period to transfer balances from a temporary account to a permanent account".

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk mentransfer saldo dari akun sementara ke akun permanen.

Sementara itu, melansir buku Ekonomi (2007) oleh Alam S, jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan menutup akun pada laporan laba atau rugi dan akun prive (penarikan modal oleh pemilik).

Dapat disimpulkan bahwa jurnal penutup adalah proses akhir dalam siklus akuntansi di mana seluruh penyusunan laporan keuangan perusahaan sudah terselesaikan.

2. Tujuan jurnal penutup

Jurnal Penutup: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membuatnyailustrasi menghitung (pexels.com/Karolina Grabowska)
dm-player

Tujuan utama dari pembuatan jurnal penutup adalah untuk menutup semua akun yang berada pada perkiraan sementara. Itu sebabnya jurnal penutup penting dibuat, karena masih ada akun yang saldonya harus disesuaikan sampai jumlahnya nol, sehingga tidak mempengaruhi transaksi pada periode berikutnya.

Selain itu, terdapat beberapa tujuan dan fungsi dari jurnal penutup. Berikut di antaranya:

  • Memisahkan akun pendapatan dan beban untuk membantu menyajikan informasi yang jelas tentang pendapatan dan biaya yang terjadi selama periode akuntansi.
  • Memudahkan proses audit yang memungkinkan auditor untuk dengan mudah memeriksa saldo akun modal atau ekuitas dan memastikan bahwa semua pendapatan dan biaya telah tercatat dengan benar.
  • Menyajikan laporan keuangan secara riil karena jurnal penutup memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang aktual pada akhir periode akuntansi. Dengan menutup akun pendapatan dan beban, laporan laba rugi akan mencerminkan laba bersih atau rugi bersih yang dihasilkan selama periode tersebut.

Dengan menggunakan jurnal penutup, informasi keuangan yang lebih akurat dapat disajikan dan proses akuntansi menjadi lebih teratur dan terstruktur. Ini membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang kinerja keuangan suatu perusahaan dan memudahkan proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan aspek keuangan.

3. Cara membuat jurnal penutup

Jurnal Penutup: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membuatnyailustrasi menghitung anggaran (Pixabay.com/StevePb)

Berikut ini merupakan langkah membuat jurnal penutup:

  1. Identifikasi akun pendapatan
    Pada tahap ini, kamu perlu meninjau semua akun pendapatan yang terdaftar dalam buku besar, seperti pendapatan penjualan, pendapatan bunga, atau pendapatan lainnya. Selain itu, kamu juga perlu membuat catatan tentang saldo masing-masing akun pendapatan.
  2. Identifikasi akun biaya
    Selanjutnya, kamu perlu meninjau semua akun biaya yang terdaftar dalam buku besar, seperti biaya gaji, biaya sewa, atau biaya bahan baku. Tak lupa, kamu juga perlu membuat catatan tentang saldo masing-masing akun biayanya, ya.

  3. Tutup akun pendapatan
    Untuk menutup akun pendapatan, kamu perlu membuat jurnal yang memindahkan saldo akun pendapatan ke akun modal atau ekuitas pemilik.

  4. Hitung saldo laba atau rugi
    Kemudian, setelah menutup akun pendapatan dan akun biaya, kamu perlu menghitung saldo laba atau rugi dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan. Jika hasilnya adalah laba, catat sebagai kredit dalam entri jurnal. Jika hasilnya adalah rugi, catat sebagai debit dalam entri jurnal.

  5. Tutup akun modal atau ekuitas
    Terakhir, untuk menutup akun modal atau ekuitas pemilik, kamu perlu membuat entri jurnal yang memindahkan saldo akun modal atau ekuitas pemilik ke akun modal awal periode berikutnya, ya.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai jurnal penutup, mulai dari pengertian, tujuan, cara membuat, hingga contohnya. Semoga informasinya dapat bermanfaat untuk kamu, ya!

Penulis: Natasya Yolanda

Baca Juga: 10 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Wajib Simak!

Topik:

  • Sierra Citra
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya