Kepanjangan Mudik dan Asal-usul Pengertiannya

Mudik bermulanya dari apa sih?

Mudik adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada tradisi perpindahan atau perjalanan pulang ke kampung halaman atau tempat asal, terutama selama perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri. Mudik umumnya dilakukan oleh orang-orang yang bekerja atau tinggal di kota-kota besar. Lantas, mereka kembali untuk berkumpul dengan keluarga atau sanak saudara di desa atau kampung halaman mereka.

Lantas, apa kepanjangan mudik dan bagaimana asal-usul mudik? Berikut penjelasannya.

1. Arti dan kepanjangan mudik

Kepanjangan Mudik dan Asal-usul PengertiannyaIlustrasi mudik menggunakan kapal (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Menurut sumber dari situs Indonesia Baik yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), definisi lengkap dari kata mudik adalah mulih dilik (Bahasa Jawa) yang mengandung makna pulang sejenak. Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah ini dapat diartikan sebagai:

  • (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang -- sampai ke Sakayu;
  • Pulang ke kampung halaman, seminggu menjelang Lebaran sudah banyak orang yang --

Kata mudik juga bersumber dari istilah udik, yang mengacu pada arah selatan atau hulu. Pada masa sebelum Jakarta mengalami urbanisasi massal, banyak daerah yang ditandai dengan akhiran udik atau ilir (utara atau hilir) dan sebagian besar akhiran itu diganti dengan istilah Melayu "selatan" atau "utara". Pada zaman dahulu, masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai sering bepergian ke hilir dengan perahu. Lalu, mereka kembali lagi ke hulu menjelang sore hari.

Baca Juga: [QUIZ] Pilih Pesawat atau Kereta Api untuk Mudik Nanti, Ternyata Bisa Ungkap Karaktermu!

2. Awalnya mudik dikenal di Indonesia

Kepanjangan Mudik dan Asal-usul PengertiannyaIlustrasi mudik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Menurut informasi dari situs Kementerian Perhubungan, kebiasaan mudik mulai menonjol pada dekade 1970-an. Pada waktu itu, Jakarta merupakan satu-satunya kota besar di Indonesia. Banyak individu dari berbagai wilayah memilih untuk menetap di kota Jakarta dengan tujuan mencari peluang pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup.

Profesor Dr. Purnawan Basundoro yang menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair), menyatakan bahwa urbanisasi telah memicu keinginan masyarakat untuk kembali ke kampung halaman mereka. Urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke kota. Namun, suatu saat, para perantau tersebut merasakan keinginan untuk kembali ke kampung halaman mereka. Aktivitas ini kemudian dikenal dengan istilah mudik.

Istilah mudik sendiri merupakan singkatan dari mulih dilik. Kegiatan mudik tidak terbatas pada komunitas Muslim saja, melainkan telah menjadi kebiasaan tahunan yang erat kaitannya dengan budaya masyarakat Indonesia. Lebih dari sekadar perjalanan pulang kampung, mudik mencerminkan keinginan untuk bersatu kembali dengan keluarga, merayakan momen kebersamaan, dan mengenang akar budaya yang kental. Tradisi ini tetap hidup dan berkembang, menjadi warisan berharga yang mengikat bersama masyarakat Indonesia dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Nah, itulah kepanjangan mudik beserta sejarah singkatnya. Semoga informasinya bermafaat buat kamu!

Penulis: Hanna Aprelia Elfrida Saragih 

Baca Juga: 6 Tips Motor Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Tahun Baru

Topik:

  • Sierra Citra
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya