MEA: Pengertian, Tujuan, hingga Dampaknya untuk Indonesia

MEA adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN

Tahukah kamu, mengenai apa yang dimaksud dengan MEA? Secara singkat, MEA adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN. Berdasarkan informasi dari laman Sekretariat Nasional ASEAN - Indonesia, MEA pertama kali dibentuk pada tahun 2015.

Lantas, apa itu MEA? Apa tujuan diadakannya MEA? Supaya bisa tahu informasinya lebih jelas, kamu bisa baca terus artikel ini sampai habis, ya.

1. Apa itu MEA?

MEA: Pengertian, Tujuan, hingga Dampaknya untuk IndonesiaBendera Negara-Negara ASEAN (dok. ASEAN.org)

Dilansir laman setnasasean.id, MEA merupakan Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang mana merupakan wujud kerja sama dengan tujuan memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi di kawasan ASEAN maupun luar ASEAN sehingga nantinya mampu mencapai kemakmuran masyarakat yang merata dan berkelanjutan.

MEA diharapkan mampu menciptakan banyak peluang dan manfaat bagi negara-negara anggota ASEAN. Di lain sisi, MEA juga menghadirkan tantangan yang perlu ditangani secara bersama-sama untuk meraih potensi penuh dari integrasi ekonomi tersebut. Sebagai informasi, ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations adalah organisasi regional yang terdiri dari 10 negara anggota di Asia Tenggara. Negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

2. Kronologi pembentukan dan agenda MEA

MEA: Pengertian, Tujuan, hingga Dampaknya untuk IndonesiaBendera negara anggota ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

MEA 2025 merupakan kelanjutan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kerja sama ekonomi ASEAN dalam MEA 2025 mencakup berbagai sektor, seperti perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi, pariwisata, keuangan, pertanian dan kehutanan, energi dan mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Mengutip buku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, pada awal pendiriannya, MEA 2015 telah merumuskan agenda-agenda untuk menghapus hambatan non-tarif, yang di antaranya sebagai berikut :

  • Menjalankan komitmen standstill dan rollback secara efektif secepat mungkin
  • Meningkatkan transparansi dengan mengikuti Protocol on Notification Procedure
  • Membuat mekanisme surveilans yang efektif
  • Menghilangkan hambatan non-tarif pada tahun 2010 untuk Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, tahun 2012 untuk Filipina, dan tahun 2015-2018 untuk CLMV.

Agenda-agenda tersebut diharapkan akan membantu menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih terbuka dan bebas hambatan di antara negara-negara anggota ASEAN. Selain itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan akses dan kesempatan bagi para pelaku bisnis dan masyarakat di kawasan ASEAN.

Baca Juga: [QUIZ] Yuk Uji Pengetahuan Kamu seputar ASEAN!

3. Tujuan dan pilar MEA

dm-player
MEA: Pengertian, Tujuan, hingga Dampaknya untuk IndonesiaIlustrasi tujuan ASEAN (dok. ASEAN.org)

Dikutip buku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, tujuan jangka panjang dibentuknya MEA, yakni untuk memacu perdagangan intra-ASEAN. Sementara, melansir laporan Siow Yue Chia untuk Asia Development Bank Institute dengan judul The ASEAN Economic Community: Progress, Challenges, and Prospects, tujuan diadakannya MEA, yakni.

  • Menciptakan pasar tunggal dan kesatuan basis produksi
  • Membentuk kawasan ekonomi yang memiliki daya saing
  • Mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi
  • Integrasi ke dalam ekonomi global

Sementara itu, mengutip laman setnasasean.id, pilar MEA terbagi menjadi empat yang mana termuat dalam dokumen Blueprint yang disepakati dalam Pertemuan ke-38 ASEAN Economic Ministers Meeting (AEM) di Kuala Lumpur pada Agustus 2006. Empat pilar tersebut di antaranya sebagai berikut.

  • Pasar dan basis produksi tunggal
  • Kawasan ekonomi berdaya saing tinggi
  • Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan berkeadilan
  • Kawasan yang terintegrasi dengan ekonomi global

4. Dampaknya untuk Indonesia

MEA: Pengertian, Tujuan, hingga Dampaknya untuk IndonesiaPresiden Jokowi menerima Menlu ASEAN dan Sekjen ASEAN di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/2/2023) (dok. Sekretariat Presiden)

Setiap kebijakan tentunya akan memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Hal tersebut juga berlaku dalam kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini. Bagi Indonesia sendiri, MEA memiliki dampak positif dan negatif. Berikut diantaranya.

  • Dampak Positif MEA terhadap Indonesia
  1. Dari sisi perdagangan, MEA membuka peluang bagi Indonesia untuk mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan ekspor, yang berpotensi meningkatkan GDP negara
  2. Dari sisi investasi, MEA menciptakan iklim yang mendukung masuknya investasi asing, seperti Foreign Direct Investment (FDI), yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, pengembangan teknologi, dan penciptaan lapangan kerja
  3. Dari sisi ketenagakerjaan, terdapat kesempatan kerja yang lebih luas dengan beragam lapangan kerja yang tersedia, dan akses untuk bekerja di negara anggota ASEAN menjadi lebih mudah, membuka peluang bagi tenaga kerja Indonesia.
  • Dampak Negatif MEA terhadap Indonesia
  1. Dari sisi kompetisi, adanya MEA ini memicu persaingan meningkat dengan banyaknya impor produk-produk luar negeri yang dapat mengancam industri lokal Indonesia
  2. Dari sisi eksploitasi, sumber daya alam (SDA) Indonesia rentan dieksploitasi oleh perusahaan asing yang masuk, mengancam keberlanjutan SDA negara
  3. Dari sisi ketenagakerjaan, memicu adanya persaingan tenaga kerja menjadi lebih ketat dengan masuknya tenaga kerja asing yang bisa bersaing dengan tenaga kerja lokal, sementara pendidikan dan produktivitas Indonesia masih perlu ditingkatkan

Demikianlah penjelasan mengenai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Semoga informasinya dapat dipahami, ya!

Penulis: Natasya Yolanda

Baca Juga: Menlu dan Menhan RI-Prancis Bertemu, Bahas ASEAN hingga Isu Keamanan

Topik:

  • Sierra Citra
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya