5 Hal yang Perlu Dilakukan Bersama Temanmu Saat Mengerjakan Skripsi

Skripsi memang tugas individu namun bukan berarti kita mampu menyelesaikannya tanpa bantuan dari orang lain. Inilah mengapa kita harus membangun pola pikir bahwa kita tidak bisa bersikap individualis. Sering kali kita mengira bahwa diri kita terlalu kuat dan hebat untuk menyelesaikan tugas skripsi, padahal bagaimanapun kita masih membutuhkan bantuan teman kita, lho.

Hal pertama yang dapat dilakukan agar antara kita dan teman-teman dapat sama-sama menyelesaikan skripsi dengan lancar adalah saling peka dan peduli dengan sesama. Biasanya skripsi tertunda dikerjakan karena mahasiswa sedang tidak ada waktu bahkan mood untuk mengerjakan.

Mahasiswa juga manusia biasa yang memiliki banyak masalah. Saat masalah banyak menerpa biasanya akan mempengaruhi intensitas dalam mengerjakan skripsi. Kita sebagai teman harus peka dengan keadaan teman kita. Kiranya adakah teman kita yang sedang banyak masalah sehingga membutuhkan seseorang untuk bercerita secara nyaman.

Tidak ada salahnya melihat story media sosial teman kita untuk mengetahui apakah mereka sedang baik-baik saja atau justru sebaliknya. Jangan sampai teman kita sudah lama tidak terlihat tapi kita merasa bodo amat dengan hal itu.

Bagaimanapun, sifat manusia adalah ingin menjadi sosok pemenang. Sifat ini mendorong manusia untuk menjadi lebih unggul daripada lainnya. Sebenarnya ini bukanlah hal yang buruk, sebab saling berlomba untuk menjadi yang terbaik akan memacu usaha yang maksimal. Namun, akan berbahaya jika sifat ini mendorong manusia termasuk mahasiswa untuk mengalahkan yang lain secara tidak fair.

Di kalangan mahasiswa yang mengerjakan skripsi hal semacam ini sering terjadi seperti pada beberapa kasus berikut. Pertama, saat mengetahui suatu informasi mereka menahan diri untuk menyebarkannya kepada yang lain. Kedua, saat mengetahui suatu tips yang memudahkan dalam mengerjakan skripsi lagi-lagi ia juga menahan diri untuk memberitahukannya kepada yang lain.

Padahal sukses tidak akan diraih secara sendirian. Sukses membutuhkan kolaborasi sebagaimana sapu lidi tidak akan berhasil menjalankan misinya yakni membersihkan sampah saat mereka sendirian. Mereka membutuhkan banyak teman yang saling membantu untuk mewujudkan misi tersebut.

Memang seseorang yang wajib kita tolong pertama kali adalah diri kita sendiri. Namun bukan berarti kita tidak diberikan ruang untuk membantu orang lain saat kita sendiri juga sedang mengalami kesulitan.

Mahasiswa yang bijak seharusnya memahami bahwa semua hal yang dilakukan kepada orang lain akan berbalik pada dirinya sendiri. Saat seseorang membutuhkan bantuan, seharusnya segera dibantu. Yakinlah suatu saat melalui orang yang sama atau berbeda, kita akan dibantu juga.

Terlebih semakin kita membantu orang lain dalam memecahkan suatu masalah, maka otak kita akan semakin terlatih dalam memberikan solusi setiap masalah. Barangkali masalah teman kita ada kemiripan dengan masalah kita. Jadi, secara tidak langsung kita juga sedang menyelesaikan masalah skripsi kita. Terlihat menyenangkan, bukan?

Saat mengerjakan skripsi memang akan ditemui banyak tantangan. Misalnya saja dosen yang sulit ditemui, jadwal penelitian yang tak kunjung menemui kejelasan hingga sulitnya mencari referensi ataupun yang lainnya.

Saat dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti itu banyak mahasiswa yang mengeluh. Jika sudah mengeluh, mahasiswa akan cenderung berpikir negatif. Seolah semua adalah masalah yang menghambat pengerjaan skripsi oleh mereka.

Padahal, tidak semua hal yang terjadi merupakan masalah. Termasuk tantangan yang terjadi di atas. Esensi mengerjakan skripsi tidak hanya menyelesaikan bab demi bab guna meraih kelulusan sarjana. Melainkan, mengerjakan skripsi akan mengajarkan kita banyak hal, antara lain yakni kesabaran dan melatih berpikir positif.

Saat mengalami kesulitan, percayalah bahwa Tuhan sedang menguji kita agar bisa lebih berpikir kreatif. Artinya, Tuhan sedang menyuruh kita mencari cara yang lain. Jika cara lain masih juga terasa sulit, percayalah masih ada cara lainnya lagi.

Hal penting yang perlu diingat adalah sulit bukan berarti tidak bisa melainkan hanya membutuhkan upaya yang lebih saja. Jadi, di momentum seperti ini juga kesempatan bagi kita untuk berintropeksi.

Jika masih ada teman yang terus berpikir negatif dalam menemui kesulitan, ajaklah berbicara dan berikan motivasi kepada mereka agar mampu melihat sisi lain dari sebuah kejadian yakni hikmah positif di dalamnya.

Ibnu Taimiyyah seorang ulama tersohor dalam agama Islam pernah mengatakan, "Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa secara sembunyi-bunyi yang dipanjatkan untuk orang lain.".

Selain saling membantu dan memberikan dukungan kepada sesama teman yang sedang mengerjakan skripsi, hal lain yang harus diberikan adalah doa. Terlebih saat teman-teman kita akan melaksanakan ujian proposal maupun sidang skripsi. Bisa jadi semua hal yang kita berikan kepada teman (bantuan dan dukungan) kurang memberikan pengaruh bagi kelancaran skripsi teman kita.

Akan tetapi, doa adalah suatu hal yang pasti didengar oleh Tuhan dan mustahil doa tersebut tidak dikabulkan oleh-Nya. Meskipun harus diingat bahwa cara Tuhan menjawab doa tidak hanya dengan mengabulkan doa tersebut.

Itulah lima hal yang harus kamu lakukan bersama-sama dengan temanmu yang sedang mengerjakan skripsi. Jadikan momentum mengerjakan skripsi sebagai sarana menebar kebaikan dengan sesama. Tidak peduli teman satu bimbingan dosen, teman satu kelas, ataupun yang lainnya, kita ajak mereka untuk berkolaborasi dalam menuntaskan tugas skripsi.

Yuk, bagikan artikel ini ke teman-temanmu agar kamu dan mereka bisa saling memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi yang terkadang amat menguras emosi ini! Hehe.