Ilustrasi wawancara beasiswa (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)
Nada suara yang terlalu pelan bikin kita terdengar kurang percaya diri, sementara yang terlalu keras bisa dianggap arogan. Cara bicara yang jelas, terstruktur, dan santai justru menunjukkan kematangan berpikir.
Latih cara bicara kita agar tetap terdengar natural tapi punya bobot. Hindari kata-kata filler kayak “eee…” atau “anu…” terlalu sering. Kalau bisa, pakai intonasi yang dinamis biar obrolan gak terasa monoton. Ini penting banget, apalagi kalau wawancaranya lewat video call.
Nah, itulah tadi beberapa usaha yang bisa kita lakukan di tiga menit awal wawancara beasiswa. Wawancara beasiswa memang bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, tapi dengan persiapan yang matang, kita bisa memanfaatkan tiga menit pertama untuk memberikan kesan yang kuat dan positif.
Mulai dari senyum, perkenalan yang tepat, hingga bahasa tubuh yang mendukung, semua faktor tersebut dapat membantu kita memperbesar peluang untuk mendapatkan beasiswa yang kita inginkan.
Jangan lupa, tiga menit pertama adalah waktu yang sangat berharga. Dengan menerapkan tujuh strategi ini, kita bisa meningkatkan peluang untuk sukses dan memastikan bahwa pewawancara merasa yakin bahwa kita adalah kandidat yang tepat. Tetap semangat dan good luck!