Teks Prosedur: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Struktur, dan Contoh

ilustrasi resep (unsplash.com/James Lee)

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosedur artinya metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah. Berarti, teks prosedur adalah tulisan atau bacaan yang menyuguhkan langkah-langkah untuk menyelesaikan sesuatu.

Buku Detik-Detik UNBK Bahasa Indonesia oleh Santhi dan Darmawati (2017) mendefinisikan teks prosedur sebagai jenis teks yang menunjukkan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau mengoperasikan sesuatu. Langkah-langkah yang tertera dalam sebuah teks prosedur berkaitan satu sama lain.

Lebih tepatnya, setiap poin disusun secara sistematis–dari awal sampai akhir—dan teratur sehingga urutannya gak boleh diubah. Hal ini karena dapat memengaruhi proses pengerjaan dan hasil akhirnya. Pastinya, bakal lucu kalau kamu membuat ayam bakar dengan memanggang dagingnya terlebih dahulu, baru membumbuinya, kan?

ilustrasi buku (pexels.com/Pixabay)

Terdapat beberapa ciri-ciri teks prosedur yang bisa kamu amati, antara lain:

• Menggunakan kalimat perintah yang mengikuti pola berupa: kata kerja tanpa imbuhan me-; partikel -lah; dan kata larangan jangan
• Menggunakan kata kerja aktif
• Terdapat konjungsi atau kata hubung
• Menggunakan kata keterangan untuk merincikan waktu, tempat, dan cara
• Kadang-kadang memakai kata-kata saran, seperti "sebaiknya" dan "hendaknya"
• Mengandung aturan terkait bahan dan cara pengerjaan
• Langkah-langkah ditulis secara urut
• Kalimat yang dipakai jelas, logis, dan singkat.

ilustrasi buku (Pexels.com/Min An)

Sebuah teks prosedur disusun atas empat bagian. Berikut adalah penjelasan tentang struktur teks prosedur:

• Tujuan, merujuk pada penjelasan tentang hasil akhir yang akan dicapai.
• Material, merincikan kepada pembaca terkait apa-apa saja yang diperlukan dalam proses pengerjaan untuk mendapatkan hasil akhir.
• Langkah-langkah, menjabarkan cara-cara yang perlu ditempuh agar hasil akhir dapat tercapai.
• Kesimpulan, berapa penegasan kembali atau sekedar simpulan dari keseluruhan prosedur. Bagian ini bisa dihilangkan.

ilustrasi mesin tik (Pexels.com/Leah Kelley)

Yang dimaksud kaidah kebahasaan di sini adalah jenis-jenis kalimat ataupun kata yang sering dijumpai pada teks prosedur. Supaya lebih jelas, pahami penjabaran berikut:

a. Jenis kalimat

• Kalimat imperatif, mengandung perintah dan biasanya diakhiri dengan tanda seru (!).
• Kalimat deklaratif, merupakan kalimat berupa pernyataan atau sekadar memberikan informasi. Umumnya, kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.). 
• Kalimat interogatif, berisi pertanyaan dan dapat dikenali lewat tanda tanya (?).

b. Konjungsi (kata hubung)

• Konjungsi persyaratan: jika, kalau, bila, asalkan, dan lain-lain.
• Konjungsi temporal (menunjukkan urutan waktu): berikutnya, setelah itu, kemudian, lalu, dan lain-lain.

c. Numeralia (kata bilangan)

• Dalam teks prosedur, kata bilangan juga bisa dimanfaatkan sebagai konjungsi temporal. Contohnya adalah pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

d. Pronomina (kata ganti)

• Pronomina petunjuk (untuk benda): ini, itu, tersebut.
• Pronomina persona (untuk orang): kamu, kalian, dan lainnya.

e. Verba (kata kerja)

• Verba material, merujuk pada kata kerja yang dilakukan secara fisik misalnya memotong, memasak, menulis, dan lain-lain.
• Verba tingkah laku, berupa kata kerja yang tidak tampak aktivitasnya, seperti menyukai, berpikir, dan lain-lain.

ilustrasi buku resep (unsplash.com/Frank Holleman)

Tahukah kamu kalau teks prosedur memiliki beberapa jenis? Nah, di bawah ini adalah jenis-jenis teks prosedur:

• Teks prosedur sederhana, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga langkah saja. Contohnya adalah cara membuat kopi, cara menghidupkan komputer, dan lain-lain.
• Teks prosedur kompleks, terdiri atas lebih banyak langkah yang rumit, seperti cara memasang tenda, cara mengurus paspor, dan lain-lain.
• Teks prosedur protokol, merupakan jenis teks prosedur yang langkah-langkahnya bisa diubah-ubah dan tak harus dilakukan secara berurutan. Meskipun begitu, hasil akhir tetap dapat tercapai. misalnya cara memasak mi instan.

ilustrasi snorkeling (pexels.com/John Cahil Rom)

Cara Melakukan Snorkeling bagi Pemula

Tujuan: Menikmati pemandangan bawah laut dengan aman dan nyaman menggunakan peralatan snorkeling.

Alat dan bahan:

• Masker snorkeling
• Snorkel (alat pernapasan)
• Fins (kaki katak)
• Pelampung (opsional)
• Baju renang atau wetsuit (opsional)

Langkah-langkah:

1. Pasang masker snorkeling dengan benar. Pastikan masker menutupi hidung dan mata, serta kencangkan tali di belakang kepala agar masker tidak mudah lepas.
2. Masukkan snorkel ke dalam mulut, lalu pastikan ujung snorkel berada di atas permukaan air saat nanti kamu berada di dalam air.
3. Gunakan kaki katak di kedua kaki untuk membantu berenang dengan lebih mudah.
4. Sebelum masuk ke air, pastikan masker tidak bocor dengan mencobanya di darat terlebih dahulu.
5. Pastikan snorkel dalam posisi tegak untuk memastikan udara dapat masuk dengan lancar saat kamu mengapung di permukaan air.
6. Masuklah ke air secara perlahan-lahan.
7. Mulailah dengan posisi mengapung di permukaan air dengan wajah menghadap ke bawah.
8. Bernapaslah secara perlahan dan tenang melalui mulut menggunakan snorkel.
9. Pastikan ujung snorkel tetap berada di atas permukaan air agar kamu bisa bernapas dengan baik.
10. Jika air masuk ke snorkel, tiup dengan kuat melalui mulut untuk mengeluarkan air.
11. Gunakan fins untuk bergerak. Tendang kaki secara perlahan dengan gerakan yang terkontrol. Jangan menggerakkan tangan terlalu banyak, cukup gunakan kaki untuk menggerakkan tubuh.
12. Nikmati pemandangan bawah laut, tetapi tetap jaga jarak dari terumbu karang atau makhluk laut untuk menghindari kerusakan atau bahaya.
13. Jangan menyentuh atau mengambil apa pun dari laut, termasuk terumbu karang atau makhluk hidup lainnya.
14. Setelah puas snorkeling, kembali ke tempat awal dengan perlahan.
15. Saat sudah berada di air yang dangkal atau di darat, lepaskan masker dan snorkel.

ilustrasi menulis (pexels.com/Min An)

1. Bacalah teks prosedur rumpang berikut!

Prosedur Pembuatan SKCK

1. Siapkan surat pengantar dari kelurahan sampai kecamatan.
2. Siapkan persyaratan yang diperlukan untuk proses pengurusan SKCK, seperti pasfoto 4x6 dengan background merah sebanyak enam lembar, fotokopi kartu identitas bisa KTP/SIM, fotokopi KK, dan fotokopi Akta Kelahiran.
3. Setelah syarat kelengkapan terpenuhi, Anda bisa melanjutkan kepengurusan ke Polsek atau Polres.
4. Setelah sampai di Polsek atau Polres, kunjungilah loket yang mengurus bagian SKCK.
5. [....]
6. Setelah selesai proses sidik jari, saatnya untuk menyiapkan berkas-berkas yang telah Anda bawa dan menyerahkan berkas tersebut di loket SKCK.
7. Bayarlah uang administrasi penerbitan SKCK sesuai dengan yang tertera di loket, lalu tunggulah SKCK sampai selesai dibuat.

Dikutip dari buku Detik-Detik UNBK Bahasa Indonesia oleh Santhi dan Darmawati (2017)

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks prosedur rumpang tersebut adalah...

A. Anda akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan melakukan proses sidik jari oleh petugas loket tersebut.

B. Bayarlah uang administrasi penerbitan SKCK sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sebesar Rp30.000,00.

C. Pastikan Anda mengunjungi Polsek atau Polres pada hari kerja, yakni pada hari Senin–Jumat pukul 08.30–15.00.

D. SKCK yang digunakan untuk melamar pekerjaan, kelengkapan administrasi PNS/CPNS harus datang ke Polres.

E. Untuk membuat surat pengantar dari camat, Anda harus mendapatkan surat pengantar terlebih dahulu dari kepala desa.

2. Bacalah petunjuk berikut!

Cara Membuat Ukiran dari Sabun Mandi

1. Menyiapkan bahan-bahan berupa sabun mandi batangan, kertas karton, pensil, gunting, dan pisau potong (cutter).
2. Buatlah pola dengan menggambar bentuk yang diinginkan di atas kertas karton dengan menggunakan pensil.
3. Setelah pola selesai digambar, pola dipotong menggunakan gunting sesuai bentuknya.
4. Tempelkan pola di atas sabun mandi yang akan diukir.
5. Cara menggambar pola di atas permukaan sabun adalah dengan menggores sabun menggunakan ujung pensil mengikuti bentuk pola.
6. Ukirlah sabun menggunakan pisau potong (cutter) dengan mengikuti bentuk pola.
7. Sabun yang telah diukir siap dijadikan hiasan atau suvenir.

Dikutip dari buku Detik-Detik UNBK Bahasa Indonesia oleh Santhi dan Darmawati (2017)

Kallimat imperatif yang terdapat dalam petunjuk tersebut terdapat pada angka...

A. (1)–(2)–(3)

B. (1)–(3)–(4)

C. (2)–(3)–(6)

D. (2)–(4)–(6)

E. (2)–(5)–(6)

Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang teks prosedur, kan? Kira-kira, apakah kamu bisa menjawab latihan soal di atas? Coba tulis jawabanmu di kolom komentar, ya!