Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Membangun Critical Thinking Bagi Generasi Alpha

Keseruan pendukung acara final Teka-teki Gen Alpha di IDN Times Jakarta pada Jumat 20 Juni 2025 (dok. IDN Times/Herka Yanis)
Intinya sih...
  • Generasi Alpha perlu membangun critical thinking untuk menghadapi era digitalisasi
  • Diskusi, pemecahan masalah, dan edukasi tentang penggunaan gadget adalah kunci utama dalam membangun kemampuan analisis
  • Kemampuan ini tidak hanya penting bagi Gen Alpha, tapi juga untuk bertahan di dunia yang penuh ketidakpastian

Generasi Alpha (Gen Alpha) merupakan anak-anak yang lahir setelah tahun 2010. Generasi ini tumbuh di era yang serba digitalisasi dengan akses informasi yang sangat luas dan mudah didapat terutama melalui media sosial.

Namun, derasnya akses informasi yang didapat membuat generasi ini harus memiliki critical thinking yang kuat agar terhindar dari hoaks atau konten yang bias. Setelah melihat antusiasme luar biasa dari para peserta di ajang Teka-Teki Gen Alpha 2025, satu hal jadi makin jelas: Generasi Alpha punya potensi besar untuk jadi generasi cerdas, kreatif, dan adaptif. Tapi supaya mereka bisa menghadapi tantangan zaman dengan lebih matang, kemampuan berpikir kritis perlu terus diasah. Berikut ini tiga tips praktis yang bisa membantu Generasi Alpha membangun critical thinking sejak dini!

1. Sering lakukan diskusi

Ilustrasi sedang melakukan diskusi (pexels.com/fauxels)

Generasi Alpha yang hidup berdampingan dengan teknologi informasi harus sering melakukan diskusi berbagai hal dan isu untuk melatih kemampuan analisis mereka. Untuk kamu seorang ibu muda, bisa dimulai dengan ngobrol tentang kesehariannya di sekolah.

Selain dapat mengasah critical thinking, dengan sering melakukan diskusi dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, kemampuan mendengar dan merespon lebih efektif, serta memiliki rasa toleransi akan perbedaan pandangan.

2. Libatkan dalam pemecahan masalah

Peserta final Teka-Teki Gen Alpha IDN Times (dok. IDN Times/Herka Yanis)

Beritahu kepada mereka bahwa dalam perjalanan hidup ini pasti ada masalah dan masalah tersebut harus dipecahkan atau diselesaikan agar mendapatkan jalan keluar yang terbaik. Tidak jarang, juga dihadapkan pada sebuah pilihan yang tidak biasa.

Dengan melibatkan generasi ini dalam sebuah pemecahan masalah, mereka dapat belajar untuk berkolaborasi, mempertimbangkan berbagai opini dan solusi, dan siap akan resiko yang didapat saat mengambil sebuah keputusan.

3. Beri edukasi tentang penggunaan gadget

Ilustrasi orang sedang menggunakan gadget (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai generasi yang pastinya gak bisa lepas dari penggunaan gadget, sangatlah penting untuk memberikan edukasi tentang hal ini. Ajari mereka untuk menggunakan gadget secara bijak, tidak langsung percaya pada semua hal yang didengar atau dilihat, dan gunakan internet sebagai alat untuk menemukan sekaligus mengasah skill baru.

Di era arus informasi yang gak bisa dibendung seperti ini, penting bagi Gen Alpha untuk selalu terbuka terhadap wawasan baru dan memperluas sudut pandang. Karena dengan begitu, dapat membentuk mereka menjadi individu yang cerdas, tidak ketinggalan zaman, dan siap bersaing di pasar kerja yang dinamis.

Critical thinking pada umumnya harus dimiliki oleh setiap manusia tidak hanya Gen Alpha saja. Karena dengan memiliki kemampuan ini, kita dapat bertahan di dunia yang penuh dengan ketidakpastian, siap bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah di ambil, dan lebih percaya diri sekaligus mandiri.

Critical thinking bukan kemampuan yang muncul dalam semalam, tapi bisa dibentuk lewat kebiasaan sehari-hari yang sederhana dan konsisten. Dengan membiasakan Generasi Alpha untuk bertanya, menganalisis, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, kita ikut mempersiapkan mereka jadi individu yang tangguh dan bijak dalam menghadapi masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us