Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kuliah adalah investasi besar untuk masa depan, tapi gak bisa dipungkiri kalau biaya kuliah kadang bikin ngos-ngosan. Apalagi kalau ada tambahan biaya hidup seperti kos, transportasi, atau buku kuliah yang harganya makin naik tiap tahun. Nah, salah satu cara paling pas untuk meringankan beban itu adalah dengan berburu beasiswa tambahan. Jangan bayangkan cari beasiswa itu ribet, karena kalau tahu triknya, peluang dapat beasiswa bisa lebih besar.

Kali ini, kita akan membahas beberapa tips kece untuk kamu yang lagi cari beasiswa tambahan biar kuliah lebih ringan. Tips ini bisa kamu praktikkan langsung tanpa bikin kepala mumet. Yuk, baca dan pahami pelan-pelan!

1. Jangan hanya fokus pada beasiswa kampus

ilustrasi mahasiswa sedang mengendarai sepeda kampus (pexels.com/tretty GmbH Bike & Scooter Sharing)

Banyak mahasiswa yang berpikir kalau beasiswa hanya ada di kampus. Padahal, di luar sana ada banyak sekali lembaga, yayasan, sampai perusahaan yang rutin memberikan beasiswa. Mulai dari bank, perusahaan teknologi, sampai komunitas sosial. Coba deh rajin stalking website mereka atau follow akun media sosialnya. Siapa tahu mereka lagi buka program beasiswa.

Triknya, jangan tunggu info mampir ke grup WhatsApp kelas, tapi proaktif cari sendiri. Dengan begitu, kamu bisa punya lebih banyak pilihan. Jadi, gak cuma mengandalkan satu jalur beasiswa di kampus.

2. Buat portofolio akademik dan non-akademik

ilustrasi Curiculum Vitae atau CV (pexels.com/Lukas)

Salah satu hal yang bikin orang mudah dapat beasiswa adalah portofolio. Bagi mahasiswa, portofolio bisa berupa catatan prestasi akademik, seperti nilai, lomba, dan penelitian; maupun non-akademik. seperti organisasi, kepanitiaan, dan kegiatan sosial.

Kenapa ini penting? Karena banyak penyedia beasiswa lebih menyukai kandidat yang aktif dan memiliki bukti kontribusi nyata, bukan sekadar pintar di kelas. Jadi, mulai sekarang, coba kumpulkan sertifikat, bukti kegiatan, atau karya-karya yang bisa jadi nilai tambah untuk aplikasi beasiswamu.

3. Manfaatkan networking

ilustrasi komunitas (pexels.com/Matheus Bertelli)

Mencari beasiswa itu kadang seperti cari kos murah: kalau tanya-tanya teman, biasanya lebih gampang ketemu. Jangan malu untuk ngobrol sama senior, dosen, atau alumni yang sudah pernah dapat beasiswa. Mereka biasanya punya pengalaman dan info yang gak ada di brosur resmi.

Ikuti komunitas mahasiswa penerima beasiswa juga bisa jadi jalan ninja. Dari sana, kamu bisa tahu trik mengisi formulir, contoh esai, sampai tips wawancara. Jadi, jangan jalan sendirian, networking bisa bikin peluangmu makin terbuka lebar.

4. Jangan malas update dokumen

ilustrasi menulis dengan laptop (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Ini sering disepelekan, padahal penting sekali. Banyak mahasiswa gagal mendaftar beasiswa hanya karena dokumennya belum siap, entah itu transkrip nilai, surat rekomendasi, atau CV terbaru. Akhirnya, waktu deadline tinggal sehari malah panik dan langsung menyerah.

Solusinya, buat folder khusus untuk dokumen beasiswa di laptop atau Google Drive. Update tiap semester supaya gak keteteran kalau ada kesempatan mendadak. Ingat, beasiswa itu sering datang tiba-tiba, jadi lebih baik siap duluan daripada ketinggalan.

5. Coba beasiswa kecil

ilustrasi mahasiswa sedang belajar di kelas (unsplash.com/Igor Rodrigues)

Banyak orang berpikir beasiswa itu harus full cover biaya kuliah sampai lulus. Padahal, beasiswa kecil juga lumayan untuk menutup biaya buku, transportasi, atau uang kos. Kadang malah lebih mudah dapat beasiswa kecil karena saingannya gak sebanyak beasiswa besar.

Strateginya, coba gabungkan beberapa beasiswa kecil. Misalnya, dapat beasiswa transportasi dari komunitas, lalu tambah beasiswa prestasi dari fakultas. Kalau ditotal, lumayan banget untuk meringankan beban keuangan.

6. Konsisten dan jangan cepat menyerah

ilustrasi mahasiswa (unsplash.com/javier trueba)

Poin terakhir ini yang paling penting: jangan gampang patah semangat kalau gagal. Ingat, dapat beasiswa itu kompetisi, jadi wajar kalau gak langsung lolos. Anggap saja setiap aplikasi yang gagal itu latihan. Dari situ, kamu bisa evaluasi apa yang kurang dan memperbaikinya di kesempatan berikutnya.

Konsistensi ini sering jadi pembeda antara mahasiswa yang akhirnya sukses dapat beasiswa dengan yang berhenti di tengah jalan. Jadi, kalau ada peluang, apply saja terus. Siapa tahu beasiswa yang cocok banget sama kamu ada di percobaan berikutnya.

Mencari beasiswa tambahan untuk meringankan biaya kuliah memang butuh usaha ekstra, tapi hasilnya sepadan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa meningkatkan peluang lolos. Ingat, beasiswa bukan hanya soal nilai tinggi, tapi juga tentang bagaimana kamu menunjukkan kesungguhan dan kontribusi. Jadi, jangan tunggu lama-lama, ayo mulai berburu beasiswa dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team