Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengerjakan tugas (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi mengerjakan tugas (freepik.com/prostooleh)

Intinya sih...

  • Rancang rutinitas harian dengan jam khusus untuk santai, agar terhindar dari stres dan kelelahan yang berlebihan.

  • Gunakan teknik pomodoro saat mengerjakan tugas untuk tetap fokus tanpa kehilangan energi, dengan waktu istirahat yang terjadwal.

  • Pilih prioritas, kurangi distraksi digital, dan jangan lupakan hobi yang membuat bahagia untuk menjaga kewarasan dan semangat hidup.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa sering terasa seperti juggling antara tugas kuliah, kegiatan organisasi, hingga kebutuhan untuk istirahat dan bersantai. Di satu sisi, tuntutan akademik dan ekspektasi sosial terus menekan, tapi di sisi lain, tubuh dan pikiran tetap butuh ruang untuk bernapas. Kalau terus-terusan sibuk tanpa jeda, yang muncul malah kelelahan dan kehilangan motivasi. Sebaliknya, terlalu santai juga bisa membuat ketinggalan banyak hal penting di kampus.

Produktivitas itu bukan soal siapa yang paling sibuk, tapi siapa yang paling mampu mengatur waktu dengan bijak. Dengan strategi yang tepat, mahasiswa bisa tetap aktif dan berprestasi tanpa harus mengorbankan waktu santai. Kuncinya ada pada keseimbangan dan kemampuan menyusun prioritas dengan cerdas. Buat yang sedang cari ritme hidup kampus yang lebih sehat dan tetap seru, beberapa tips ini bisa jadi titik awal yang bagus.

1. Rancang rutinitas harian dengan jam khusus untuk santai

ilustrasi membuat jadwal (freepik.com/rawpixel.com)

Punya rutinitas yang jelas bisa bantu mahasiswa menghindari stres akibat keteteran. Dengan menjadwalkan waktu belajar, makan, istirahat, dan hiburan secara teratur, ritme harian jadi lebih terarah. Jam khusus buat santai perlu ditandai jelas, supaya gak tergeser oleh tugas-tugas yang seolah gak pernah habis. Bahkan 30 menit setiap sore buat rebahan atau nonton bisa jadi pengisi ulang energi yang efektif.

Banyak mahasiswa merasa bersalah saat ambil jeda, padahal otak juga butuh waktu untuk memproses informasi. Daripada terpaksa istirahat karena kelelahan, lebih baik sediakan waktu khusus untuk bersantai sejak awal. Rutinitas yang seimbang itu bukan cuma ideal, tapi juga realistis dan bisa membuat hidup kampus lebih menyenangkan. Jangan tunggu burnout baru mau berhenti.

2. Gunakan teknik pomodoro saat ngerjain tugas

ilustrasi mengerjakan tugas (freepik.com/prostooleh)

Teknik pomodoro terbukti efektif buat bantu mahasiswa tetap fokus tanpa kehilangan energi. Caranya simpel, kerja selama 25 menit penuh, lalu istirahat 5 menit, dan ulangi hingga empat kali sebelum ambil jeda panjang. Pola ini menjaga produktivitas tetap stabil sekaligus memberi ruang buat rehat yang terjadwal. Dengan begini, tugas gak terasa terlalu berat dan kepala tetap segar.

Waktu istirahat antar sesi bisa dipakai buat aktivitas ringan seperti stretching, ngemil, atau sekadar melihat pemandangan. Daripada maksa belajar berjam-jam nonstop, metode ini justru lebih efisien. Kerja keras boleh, tapi kerja cerdas jauh lebih tahan lama. Santai dan produktif bisa jalan bareng kalau tahu triknya.

3. Pilih prioritas, bukan semua harus dikerjakan

ilustrasi tertekan (freepik.com/freepik)

Seringkali mahasiswa terjebak dalam ambisi untuk ikut semua kegiatan dan mengejar semua kesempatan. Padahal gak semua hal harus diselesaikan sekaligus. Belajar memilah mana yang penting dan mendesak bisa membantu menjaga energi tetap stabil. Dengan membuat daftar prioritas, waktu yang tersedia bisa dimaksimalkan tanpa merasa kewalahan.

Fokus pada satu hal dalam satu waktu justru lebih efektif daripada multitasking. Daripada terbagi ke banyak arah, lebih baik kuasai satu bidang dengan serius. Aktivitas kampus tetap bisa dinikmati tanpa perlu mengorbankan jam istirahat. Menjadi produktif bukan berarti memaksakan segalanya harus selesai dalam sehari.

4. Kurangi distraksi digital, waktu jadi lebih panjang

ilustrasi scroll media sosial (unsplash.com/Terrillo Walls)

Scroll media sosial seringkali menyedot waktu tanpa terasa. Tanpa disadari, sejam bisa hilang hanya untuk melihat story orang lain atau video pendek yang gak terlalu penting. Salah satu cara terbaik buat meningkatkan produktivitas adalah dengan membatasi waktu bermain gadget. Coba pakai aplikasi pengatur waktu atau mode fokus untuk menghindari distraksi digital.

Dengan mengurangi paparan gadget, waktu belajar bisa lebih maksimal dan waktu santai pun terasa lebih berkualitas. Gak ada salahnya menyisihkan waktu khusus untuk online, asalkan gak sampai merusak jam produktif. Disiplin digital itu bagian penting dari kehidupan kampus yang seimbang. Tanpa sadar, waktu yang biasanya terbuang bisa dialihkan buat hal yang lebih berarti.

5. Jangan lupakan hobi yang membuat bahagia

ilustrasi bersepeda (freepik.com/freepik)

Produktivitas bukan hanya soal tugas dan nilai, tapi juga soal menjaga kewarasan dan semangat hidup. Punya hobi bisa jadi pelarian sehat dari tekanan akademik. Entah itu menulis, menggambar, memasak, atau bersepeda, semua aktivitas yang menyenangkan bisa bantu menjaga mood tetap stabil. Bahkan waktu santai jadi lebih bermakna kalau diisi dengan hal yang disukai.

Hobi juga bisa mengasah kreativitas yang ujung-ujungnya berguna dalam kegiatan kuliah maupun organisasi. Selain membuat bahagia, kegiatan ini juga memberi jarak dari rutinitas yang menjemukan. Hidup kampus gak melulu soal tekanan, tapi juga tentang menemukan ruang untuk jadi diri sendiri. Jangan anggap hobi itu buang waktu, justru itulah yang bantu menjaga semangat tetap menyala.

Menjadi mahasiswa produktif gak harus mengorbankan semua waktu santai. Justru dengan pola hidup yang seimbang, setiap aktivitas bisa dijalani dengan lebih ringan dan menyenangkan. Mulai dari rutinitas, teknik belajar, hingga menjaga hobi, semua punya peran penting dalam menciptakan keseharian yang ideal. Santai tetap bisa, asal tahu kapan waktunya kerja dan kapan waktunya jeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian