13 Tradisi dan Ritual Imlek Warga Pecinan, Penuh Filosofis

Setiap tahun, warga Pecinan menyelenggarakan tradisi dan ritual khusus untuk menyambut pergantian tahun baru Imlek. Biasanya, banyak acara menarik yang bisa disaksikan secara umum, seperti pertunjukan barongsai, Cap Go Meh, dan festival lampion.
Warga Pecinan juga memiliki ritual sembahyang di kelenteng pada saat Imlek hingga hari ke-15 setelahnya, lho. Bahkan, ada tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan yang sarat dengan pesan toleransi.
Penasaran apa saja tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan? Langsung saja simak di bawah ini, yuk!
Apa itu Pecinan?
Imlek 2025 akan jatuh pada tanggal 29 Januari nanti. Perayaan tahun baru ini tentu sudah ditunggu-tunggu oleh warga etnis Tionghoa yang ada di Indonesia.
Biasanya, mereka tinggal di pemukiman di tengah-tentang kota. Uniknya, mereka dikenal dengan nama warga Pecinan.
Bagi kamu yang masih belum familier, Pecinan atau Chinatown adalah kawasan di luar China yang mayoritas dihuni oleh etnis Tionghoa. Awalnya, mereka merantau ke berbagai negara hingga akhirnya menetap di sana.
Selain sebagai pemukiman biasa, kampung Pecinan sering kali menjadi pusat perayaan Imlek. Banyak acara yang khas budaya Tionghoa yang digelar.
Berikut daftar pemukiman warga Pecinan yang ada di Indonesia:
- Petak Sembilan Glodok
- Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat
- Kampung Sudiroprajan, Solo
- Wisata Kampung Pecinan, Surabaya
- Kesawan Square, Medan.
1. Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan

Sehari sebelum Imlek, tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan sudah mulai digelar, tepatnya di malam hari. Jika Imlek diselenggarakan pada tanggal 29 Januari, biasanya warga Pecinan telah memulai ritual pada tanggal 28 Januari malam.
Apa saja hal yang dilakukan warga Pecinan di malam tersebut?
1. Makan malam menjelang Imlek
Warga Pecinan, terutama Pecinan di Surabaya, biasanya akan makan malam bersama keluarga. Suasana rumah dihias dengan berbagai dekorasi bertema Imlek yang bernuansa merah dan emas.
Lampion dan lentera biasanya digantung di jendela dan pintu. Tak ketinggalan, pohon angpau ditaruh di atas meja, lengkap dengan jeruk mandarin di dekatnya.
Untuk makan malam, hidangan khas Imlek menjadi menu utama. Makanan hingga camilan seperti siu mie, kue keranjang, yu sheng (salad ikan segar), jiaozi (kulit pangsit berisi daging atau sayuran), bebek, ikan bandeng, tang yuan, sup delapan jenis, kue ku, dan sebagainya akan tersedia di meja makan. Setiap makanan memiliki arti filosofis.
Porsi hidangan sengaja dibuat besar agar cukup saat dimakan anggota keluarga yang datang. Setelah makan malam, mereka akan menggelar sembahyang untuk para leluhur dan dewa-dewi.
Menutup malam menjelang Imlek, warga Pecinan akan membakar petasan. Dalam budaya Tionghoa, menyalakan petasan berarti mengusir roh jahat.
2. Membagikan angpau
Perayaan Tahun Baru Imlek pasti gak bisa dilepaskan dari tradisi membagikan angpau. Terlebih, tradisi ini paling ditunggu anak-anak.
Anggota keluarga yang lebih tua akan memberikan angpau kepada anggota keluarga yang lebih muda. Selain itu, anggota keluarga yang sudah menikah punya kewajiban memberikan angpau juga. Tradisi ini akan dilakukan pada hari pertama Imlek.
2. Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan

Setelah malam menjelang Imlek diisi dengan makan malam bersama dan membagikan angpau di hari pertama Imlek, berlanjut ke keesokan hari. Di hari kedua Imlek ini, warga Pecinan akan melakukan tradisi dan ritual seperti sembahyang, berdoa, berziarah, dan mengunjungi rumah ibadah.
3. Sembahyang
Keluarga Tionghoa akan bersembahyang kepada para leluhur dan dewa-dewi yang dipercaya. Sembahyang ini sebagai bentuk rasa syukur atas semua keberkahan dan perlindungan di sepanjang tahun lalu. Selain sembahyang, hari kedua Imlek dipakai untuk menjalin silahturahmi dengan kerabat dekat.
4. Berdoa dan berziarah
Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan selanjutnya adalah berdoa dan berziarah pada hari keempat. Biasanya, mereka mengunjungi makam keluarga. Di hari ketiga dan keempat, tidak dianjurkan untuk berkunjung ke kerabat dekat ataupun melakukan bisnis.
5. Membersihkan barang yang sudah lama
Di hari kelima, warga Pecinan akan membersihkan dan membuang barang-barang lama. Tradisi ini disebut po wu. Selain barang-barang lama, sisa sesajian saat Imlek juga dibuang.
6. Mengunjungi rumah ibadah
Barulah di hari keenam, warga Pecinan akan menjalin silahturahmi keluarga, teman, dan sahabat. Biasanya, mereka juga memberikan angpau pada sanak saudara yang belum dapat. Namun sebelum itu, mereka akan mengunjungi rumah ibadah untuk berdoa.
3. Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan

Meski sudah sepekan, tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan masih berlangsung sampai hari ke-15. Di hari ke-7 dan seterusnya, mereka akan melakukan aktivitas seperti:
7. Makan salad ikan
Hari ke-7 setelah Imlek dianggap sebagai momen bertambahnya umur. Sehingga, mereka akan makan salad ikan (yu sheng). Harapannya agar kekayaan dan kemakmuran di tahun yang baru.
8. Makan malam
Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan terus dilanjutkan dengan makan malam di hari ke-8. Mereka akan makan malam bersama keluarga lagi. Akan tetapi, tradisi ini gak selalu dijalankan oleh semua warga Pecinan, ya.
9. Sembahyang
Di hari berikutnya, warga Pecinan akan sembahyang di hari ke-9. Mereka akan berdoa sebagai ungkapan rasa syukur. Selain itu, sembahyang tersebut digunakan untuk mengucapkan selamat bagi Dewa Langit.
10. Perayaan Imlek
Nah, uniknya warga Pecinan akan merayakan Imlek lagi di hari ke-10 sampai hari ke-12. Tujuannya untuk memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan.
11. Tradisi vegetarian
Tradisi dan ritual Imlek warga Pecinan belum berakhir, tapi berlanjut ke hari ke-13. Di hari tersebut, mereka menerapkan tradisi vegetarian yaitu budaya makan sayuran. Tujuannya untuk membersihkan perut setelah makan banyak aneka hidangan selama Imlek.
12. Persiapan Cap Go Meh
Ketika ngomongin Imlek, maka acara Cap Go Meh tidak boleh ketinggalan. Di hari ke-14, warga Pecinan akan menyiapkan acara tersebut dan mulai membersihkan rumah. Bahkan, tak jarang mereka menghias rumah juga.
13. Makan Malam saat Cap Go Meh
Tradisi dan ritual warga Pecinan ditutup dengan menyelenggarakan acara Cap Go Meh. Inilah malam bulan purnama yang pertama setelah Imlek. Mereka akan makan malam bersama dengan makan tang yuan (bola ketan diisi pasta wijen).
Itulah tradisi dan ritual warga Pecinan yang sering dilakukan. Unik dan punya makna filosofis masing-masing, ya?