UMN Luncurkan Program Magister Desain, Fokus pada Sustainability
- Program Magister Desain resmi diluncurkan pada 10 Juli 2025
- Fokus pada visi keberlanjutan
- Program ini juga sudah mengintegrasikan AI dan sustainability
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) resmi meluncurkan Program Studi Magister Desain pada 10 Juli 2025 di Menara Kompas, Jakarta. Program ini hadir sebagai respons terhadap dinamika industri desain yang semakin kompleks dan menuntut pendekatan yang inovatif, berkelanjutan, serta berbasis teknologi. Dengan peluncuran ini, UMN memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan zaman dan berkomitmen untuk mencetak lulusan unggul di bidang desain yang berorientasi pada masa depan.
Program Magister Desain UMN dirancang dengan pendekatan interdisipliner, menggabungkan prinsip keberlanjutan dengan pemanfaatan teknologi digital, termasuk Artificial Intelligence (AI). Fokus utamanya adalah membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang design thinking serta keterampilan strategis dalam menciptakan solusi berdampak jangka panjang. Melalui program ini, UMN berharap dapat melahirkan intelektual, praktisi, dan pemimpin kreatif yang mampu berkontribusi nyata bagi bangsa melalui desain yang kontekstual dan berkelanjutan.
1. Program Magister Desain resmi dilunjurkan pada 10 Juli 2025
Setelah hampir dua dekade berkiprah di dunia pendidikan tinggi, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali menambah daftar program studi unggulannya. Tepat pada 10 Juli 2025, UMN secara resmi memperkenalkan Program Magister Desain sebagai bagian dari komitmennya dalam menjawab tantangan industri global yang semakin kompleks dan sarat tuntutan keberlanjutan. Ini menjadi program ke-18 yang diluncurkan dan kian memperkuat posisi UMN sebagai institusi yang menaruh perhatian serius pada pengembangan kreativitas, teknologi, dan daya kritis mahasiswa di ranah desain.
"Sedikit saya cerita tentang Jakob Oetama dan P.K Ojong pendiri Kompas Gramedia. Beliau tidak hanya seorang wartawan dan guru, tapi juga penyuka seni. Mereka mengumpulkan segala seni yang ada di Indonesia dan selalu mengingatkan kita untuk melestarikan budaya dan seni di negara ini agar generasi berikutnya punya kesempatan seni dan budaya itu," ucap Teddy Surianto selaku Ketua Yayasan Multimedia Nusantara.
Hal tersebut juga yang menjadi alasan mengapa pada akhirnya UMN juga memiliki posisi yang kuat di program studi berbasis seni. Termasuk untuk Magister Desain yang diresmikan.
2. Fokus pada visi keberlanjutan
Salah satu nilai utama yang diusung dalam peluncuran Program Magister Desain UMN adalah keberlanjutan. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan dunia desain masa kini yang tidak hanya menuntut inovasi, namun juga kepedulian terhadap dampak jangka panjang, baik dari sisi sosial, lingkungan, hingga ekonomi. Pendekatan yang digunakan pun bersifat lintas disiplin agar lulusan nantinya mampu menjawab kebutuhan industri secara holistik dan kontekstual.
"Program studi Magister Desain berfokus pada visi berkelanjutan. Program studi memberikan perhatian khusus pada konsep Sustainable ICT dan Sustainable Business Design dengan pendekatan Interdisipliner. Diharapkan akan menghasilkan lulusan yang dapat menjadi creativepreneur, praktisi & pemimpin, atau peneliti ahli khususnya dalam bidang desain yang berkelanjutan," ucap Andrey Andoko, Rektor UMN.
Lebih lanjut, Andrey menyebut bahwa tingginya minat terhadap program ini menjadi bukti bahwa masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya desain yang bertanggung jawab. Ia pun menegaskan pentingnya penguasaan teknologi seperti AI sekaligus pemahaman menyeluruh terhadap prinsip keberlanjutan.
"Harapan saya dengan adanya Magister Desain, kita bisa menyiapkan mahasiswa untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perancangan dan penerapan teknologi digital serta praktik bisnis yang berkeberlanjutan dalam aspek lingkungan, budaya, sosial, dan ekonomi. Diharapkan lulusannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian Indonesia," tambah Andrey.
3. Program ini juga sudah mengintegrasikan AI dan sustainability
Sebagai bentuk respons terhadap perkembangan teknologi dan tantangan masa depan, Program Magister Desain UMN dirancang agar mampu mengikuti dinamika keilmuan yang terus berubah. Dengan rekam jejak akreditasi unggul dan pencapaian Program Studi DKV yang telah diakui secara nasional dan regional, UMN melangkah lebih jauh dengan menyatukan dua fokus utama, yqkni keberlanjutan dan kecerdasan buatan dalam sistem pembelajarannya.
"Dalam pembelajaran dan kurikulum Magister Desain, kita sudah mengintegrasikan Artificial Intelligence dan Sustainability. Hal ini sebagai wujud kami menerapkan sustainability dan tidak meninggalkan teknologi yang ada. Harapan saya ke depannya, nanti akan banyak peminat Magister Desain dan terus meningkat, sehingga UMN diakui secara global dan bisa mencapai World Class University," ucap Friska Natalia, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Internasionalisasi.
Bukan hanya merancang program studi yang relevan, UMN juga ingin memastikan bahwa para lulusan nantinya memiliki keahlian lintas bidang. Baik dalam teknologi digital maupun kesadaran akan dampak ekologis.
"Program Magister Desain UMN menitikberatkan pada pendekatan interdisipliner dalam keilmuan desain, dengan fokus pada isu keberlanjutan dan teknologi digital. Desain diposisikan sebagai metode strategis untuk merancang, merencanakan, dan diharapkan menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui artefak maupun sistem dan layanan yang dirancang secara terencana," ucap Muhammad Cahya Mulya Daulay, Dekan Fakultas Seni dan Desain.
Menurut Cahya, integrasi sustainability bukanlah sebatas isu populer yang sedang tren, tetapi menjadi kerangka berpikir yang mendasari seluruh proses desain. Setiap langkah dalam perancangan perlu mempertimbangkan keberlanjutan jangka panjang, baik untuk lingkungan, sosial, maupun sistem yang digunakan manusia sehari-hari.
4. Target menciptakan lulusan sebagai problem solver di masa depan
Program Magister Desain UMN tidak hanya dirancang sebagai jenjang akademik lanjutan, tetapi juga sebagai tempat lahirnya pemikir dan pelaku desain yang mampu memberikan solusi nyata atas berbagai persoalan sosial, budaya, dan lingkungan. Melalui pendekatan desain yang strategis dan kontekstual, UMN ingin mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan serta keberanian untuk menciptakan perubahan. Seperti yang ditegaskan oleh Muhammad Cahya Mulya Daulay, program ini ditujukan untuk mencetak problem solver masa depan yang siap berkontribusi bagi bangsa.
Peluncuran program ini juga dilengkapi dengan sesi pemaparan dari Dwi Santoso, Staff Ahli Kementerian Komunikasi dan Digital, yang menyoroti pesatnya perkembangan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI).
"Perkembangan saat ini sangat pesat dan kita kenal salah satu teknologi Generative AI, salah satunya aplikasi ChatGPT. Teknologi generative AI ini mengumpulkan data-data dari internet dan diringkas diberikan kepada manusia. Jadi, semua hal yang kita upload ke media sosial itu masuk ke big data internet. Maka, dari hal ini, manusia tidak akan bisa digantikan oleh AI," ucap Dwi.
Lebih lanjut, Dwi menekankan bahwa aspek-aspek humanis seperti rasa dan intuisi, tetap menjadi kekuatan yang tak tergantikan oleh teknologi.
"Seni dan desain itu tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, tidak seperti AI yang bilangan biner 0 dan 1, yang diberikan oleh AI adalah prompt dari polling dan riset yang dipelajari. Terutama hal-hal yang berhubungan dengan eksistensial, filsafat, dan seni," tambah Dwi.