Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Ungkapan Bahasa Minang yang Sering Diucapkan, Tahu Artinya?

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/mentatdgt)
ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/mentatdgt)

Indonesia kaya akan keberagaman bahasa. Keberagaman ini berasal dari perbedaan suku, etnis, hingga pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Satu di antara keberagaman bahasa tersebut adalah bahasa Minang atau bahasa Minangkabau.

Bahasa Minang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat Minangkabau, baik yang tinggal di Sumatra Barat hingga di perantauan. Tak jarang, bahasa Minang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan atau orang luar saat berkunjung ke daerah Sumatra Barat atau sekadar coba-coba untuk mengobrol dengan teman Minang menggunakan bahasa ibu mereka.

Apa saja sih ungkapan-ungkapan dalam bahasa Minang yang sering diucapkan oleh orang luar? Yuk, cari tahu bersama.

1. Onde mande

ilustrasi orang terkejut (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang terkejut (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Onde mande berada di peringkat pertama sebagai kata yang sering diucapkan oleh orang luar. Onde mande merupakan suatu ungkapan dalam bahasa Minang untuk menunjukkan ekspresi keterkejutan akan sesuatu.

Hal ini bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung dari konteks kalimatnya. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, kata onde mande berarti “ya ampun, Ibu!”

2. Rancak bana

ilustrasi orang memberikan pujian (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi orang memberikan pujian (pexels.com/Vanessa Garcia)

Rancak bana merupakan suatu ungkapan untuk mengekspresikan suatu keindahan. Bisa digunakan untuk mengekspresikan keindahan alam hingga memuji seseorang. Kata rancak memiliki arti bagus atau cantik, sementara bana diartikan sebagai banget atau sekali. Jadi, jika kedua kata tersebut digabung memiliki arti “bagus banget atau cantik sekali.”

3. Tambuah ciek

ilustrasi orang memesan makanan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi orang memesan makanan (pexels.com/cottonbro)

Ungkapan tambuah ciek ini biasanya sering digunakan di rumah makan Padang, nih.Tambuah dapat diartikan tambah sedangkan ciek berarti satu. Jika kedua kata tersebut digabung, dapat diartikan menjadi "tambah satu". Kalau satu porsi nasi Padang aja nggak cukup, kamu tinggal bilang ke pelayan dengan berkata, "Tambuah ciek!"

4. Bungkuih ciek

ilustrasi orang membungkus makanan (pexels.com/Norma Mortenson)
ilustrasi orang membungkus makanan (pexels.com/Norma Mortenson)

Nah, sementara ungkapan bungkuih ciek ini memiliki arti “bungkus satu”. Ungkapan ini digunakan saat memesan makanan, tetapi makanan tersebut untuk dibawa pulang atau dibungkus. Bisa banget nih, kamu melontarkan ungkapan ini kepada pelayan rumah makan Padang saat pesananmu ingin dibungkus. Tinggal bilang, "Bungkuih ciek, yo!" yang berarti "Bungkus satu, ya!"

5. Lamak bana

ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/RODNAE Productions)

Lagi-lagi ungkapan yang satu ini berhubungan dengan makanan. Kata lamak bana dapat diartikan sebagai “enak banget”. Kalau makanan yang kamu cicipi ternyata enak, nggak ada salahnya lho menggunakan ungkapan ini. Pujian yang kamu berikan pada koki yang membuatkanmu makanan, akan membuat koki tersebut bahagia sepanjang hari. Cobain deh!

6. Siko, lah

ilustrasi memanggil seseorang (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi memanggil seseorang (pexels.com/Gustavo Fring)

Ungkapan siko, lah merupakan ajakan dengan memanggil seseorang untuk ke tempat kamu berada. Jika diartikan ke bahasa Indonesia berarti “sini, lah.”. Kalau kamu lagi mager buat nyamperin temen kamu, tinggal lambaikan tangan aja sembari bilang, "siko, lah.", dijamin deh teman kamu langsung dateng!  

7. Indak ado pitiah

ilustrasi orang memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi orang memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ungkapan ini dapat kamu gunakan disaat kamu lagi bokek. Indak ado pitiah jika diartikan ke bahasa Indonesia berarti nggak ada duit atau kamu lagi nggak punya uang. Kalau ada teman kamu yang mau pinjam uang, tapi di satu sisi kamu lagi krisis moneter. Bilang aja, "Ambo indak ado pitiah." Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti "Saya lagi gak punya uang." 

Bagaimana pendapatmu tentang ungkapan dalam bahasa Minang di atas? Apakah terdengar familier di telingamu? Yuk, berikan komentarmu di bawah ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us